"Isu wabah Penyakit Mulut dan Kuku tidak berdampak terhadap penjualan daging sapi di kios saya, termasuk 17 pedagang lainnya," kata pemilik kios jagal Sapi Sampoerna yang ada di kawasan Pasar Sidoharjo Lamongan, Alul Fauzi Wahyuni kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).
Menurut Alul, penjualan daging sapi masih normal seperti hari-hari biasa. Rata-rata, Alul mengaku masih bisa memotong 1 ekor sapi untuk satu hari. Alul mengaku, situasi ini berbeda dengan saat awal merebaknya isu PMK di awal-awal dulu.
Pasalnya, saat ini jagal dan masyarakat sama-sama faham bagaimana menghindari dan tidak membeli sapi yang terjangkit penyakit.
"Penjualan daging sapi masih normal seperti hari-hari biasa, Pada hari normal, penjual daging sapi di kiosnya mencapai satu ekor sehari dan sehari-hari saya juga masih habis 1 ekor sapi," ujarnya.
Alul juga bisa memastikan jika daging sapi yang dijual di kiosnya dijamin bagus dan sehat sudah melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dulu.
"Sapi yang akan disembelih sudah melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dulu. Jadi dagingnya dijamin aman dikonsumsi," imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan pedagang daging lain ya, H Rohman. Ia memastikan tidak ada pengaruh dengan adanya PMK karena penjualannya masih tetap normal seperti biasa. "Masih seperti biasa, harga juga normal Rp 110 ribu per kilogram," akunya.
Seperti diketahui, wabah penyakit mulut dan kuku pada sapi ditemukan di Lamongan dan terdata 187 ekor sapi terjangkit PMK. Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak kini sudah meluas di 21 kecamatan di Lamongan dengan jumlah sapi yang mati akibat penyakit ini sudah 15 ekor.
(abq/iwd)