Pemerintah secara resmi telah mengumumkan proyek strategis pengembangan jaringan kereta api Surabaya Raya dengan nilai investasi mencapai Rp 4,3 triliun. Proyek ini akan membangun jalur double track yang menghubungkan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, menggantikan jalur single track yang saat ini masih digunakan.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut, sumber dana proyek pembangunan Surabaya Regional Railway Line (SRRL) berasal dari pembiayaan berbasis pinjaman atau loan financing dari Pemerintah Jerman.
Emil mengungkapkan, proyek tersebut dibiayai melalui pinjaman luar negeri yang sangat lunak, disubsidi oleh pemerintah Jerman melalui lembaga pembangunan KfW (Kreditanstalt fΓΌr Wiederaufbau). Selain itu, terdapat tambahan hibah atau infak senilai sekitar Rp 100 miliar untuk mendukung pengembangan teknis proyek ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pinjaman ini bukan pinjaman biasa. Ini sangat lunak dan disubsidi oleh Jerman, bahkan ada dana pendalaman teknis sebesar 6 juta euro untuk memastikan proyek ini matang secara infrastruktur dan SDM," ujar Emil saat ditemui usai Launching RS Assakinah Medika Sukodono Sidoarjo, Selasa (8/7/2025).
Menurut Emil, pembangunan jalur ganda (double track) ini akan memberikan dampak besar terhadap konektivitas dan efisiensi transportasi di kawasan metropolitan Surabaya Raya, yang kini merupakan salah satu wilayah urban terbesar di Asia Tenggara.
"Dengan jalur ganda, kapasitas kereta bisa meningkat hampir tiga kali lipat, dan waktu tempuh bisa berkurang hingga sepertiganya. Ini bukan hanya soal rel, tapi tentang efisiensi dan keadilan transportasi publik," tambahnya.
Emil juga menekankan bahwa proyek ini menargetkan tahap akhir konstruksi pada 2027, dengan perencanaan yang matang dan dukungan teknis dari para ahli internasional.
Ia menyebut, proyek ini tidak hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga bagian dari transformasi sosial yang lebih luas, termasuk peningkatan layanan publik seperti BPJS Kesehatan.
"Sidoarjo, misalnya, sudah menjadi kabupaten dengan pelayanan kesehatan yang semakin bersih dan berkualitas. Jika transportasi massal diperbaiki, konektivitas antar layanan publik juga akan meningkat," ucap Emil.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan turut memberikan dukungan penuh, karena proyek ini dinilai sebagai langkah penting menuju Indonesia yang lebih nyaman dan berdaya saing.
Emil menilai proyek tersebut dapat menjadi jawaban untuk aglomerasi perkotaan yang mampu memberi sarana dan prasarana bagi pergerakan masyarakat di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
"Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut merupakan bentuk kerja sama yang baik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jerman. Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo dan para menteri terkait juga pemangku kepentingan lain dalam komitmennya untuk menyediakan transportasi yang baik bagi masyarakat Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik," pungkas Emil
Untuk diketahui turut hadir dalam kegiatan Launching Rumah Sakit Assakinah Medika di Kecamatan Sukodono, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr Haedar Nashir, Ketua Pimpinan Wilayah JatimProf. Dr. dr. Sukadiono.M.M, beserta undangan lain.
(auh/hil)