Mumpung Kemarau Sedimen Embung dan Dam di Banyuwangi Dinormalisasi

Mumpung Kemarau Sedimen Embung dan Dam di Banyuwangi Dinormalisasi

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 10 Mei 2025 22:30 WIB
Proses pembersihan sedimen di Dam Gembleng, perbatasan Kecamatan Srono dan Rogojampi.
Proses pembersihan sedimen di Dam Gembleng, perbatasan Kecamatan Srono dan Rogojampi. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Sedia payung sebelum hujan, Pemkab Banyuwangi menyiapkan embung sebelum terjadinya banjir. Normalisasi embung dan dam dilakukan saat musim kemarau demi mengantisipasi luapan embung dan dam saat hujan. Selain itu, strategi ini juga demi mencegah kekeringan selama kemarau.

"Kami terus mengupayakan kebutuhan air irigasi tetap aman selama musim kemarau nanti. Sehingga produksi pangan tetap terjaga karena petani tetap bisa tanam dan panen," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Sekretaris Dinas PU Pengairan Riza Al Fahrobi mengatakan, sejak April lalu sejumlah wilayah di Banyuwangi sudah memasuki musim kemarau. Pihaknya telah melakukan pembersihan semua DAM, embung, dan bendungan dari sedimentasi agar daya tampungnya lebih optimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kegiatan rutin yang kami kerjakan gotong royong bersama himpunan petani pemakai air (HIPPA)," terang Riza.

Ada sebanyak 390 daerah irigasi di Banyuwangi yang difungsikan untuk mengairi lahan seluas 62.000 hektare yang terserbar di seluruh Banyuwangi.

ADVERTISEMENT

"Sesuai rencana tata tanam global, InsyaAllah Banyuwangi masih aman. Suplai air yang kami miliki masih mencukupi untuk mengkaver luasan baku sawah yang ada," katanya.

Sebelumnya Bupati Ipuk telah meninjau Waduk Bajulmati di Kecamatan Wongsorejo untuk memastikan ketersediaan air irigasi tetap aman. Diperkirakan selama musim kemarau ini waduk Bajulmati mampu memenuhi kebutuhan air untuk 1.800 hektar lahan pertanian di Wongsorejo.




(dpe/hil)


Hide Ads