Niat Baca Yasin 3 Kali di Malam Nisfu Syaban, Begini Tata Caranya

Niat Baca Yasin 3 Kali di Malam Nisfu Syaban, Begini Tata Caranya

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 13 Feb 2025 15:45 WIB
Ilustrasi membaca Al-Quran
ILUSTRASI MEMBACA SURAH YASIN. Simak niat membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban dan tata cara membacanya. Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Surabaya -

Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang jatuh pertengahan bulan Syaban. Umat Islam meyakini malam ini penuh dengan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca surah Yasin sebanyak tiga kali dengan niat berbeda-beda.

Dilansir Baznas, membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban diyakini membawa banyak keutamaan serta manfaat, baik spiritual maupun kehidupan duniawi. Berikut niat membaca surah Yasin dan tata caranya.

Niat Baca Yasin Tiga Kali

Dalam Kitab Mujribat karya Ad-Dairaby, disebutkan bahwa salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca surah Yasin sebanyak tiga kali. Seperti yang termaktub di bawah ini.

وقال العلامة الديربي في مجرباته (ومن خواص سورة يس -كما قال بعضهم- أن تقرأها ليلة النصف من شعبان ثلاث مرات: الأولى بنية طول العمر، والثانية بنية دفع البلاء، والثالث بنية الإستغناء عن الناس.

Artinya: Adapun pembacaan surah Yasin pada malam Nisfu Syaban setelah magrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk. (Syaikh Muhammad bin Darwisy, Asná al-Mathálib, 234)

ADVERTISEMENT

Setiap kali membaca surah Yasin pada malam Nisfu Syaban, dianjurkan untuk niat yang berbeda. Niat tersebut mencerminkan berbagai harapan dan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT, mulai dari memohon keberkahan usia, perlindungan dari marabahaya, hingga keteguhan iman.

  • Pembacaan pertama dilakukan dengan niat memohon kepada Allah SWT, agar diberikan umur yang panjang dan penuh keberkahan, serta dikaruniai ketaatan dan ketakwaan yang istikamah hingga akhir hayat.
  • Pembacaan kedua diniatkan untuk memohon perlindungan dari segala bentuk musibah, fitnah, serta mara bahaya, baik yang bersifat lahir maupun batin.
  • Pembacaan ketiga bertujuan memohon agar diberikan kekayaan hati, yakni rasa cukup dan berserah diri kepada Allah SWT, sehingga tidak mudah bergantung atau meminta kepada selain-Nya, serta agar iman dan Islam tetap terjaga hingga akhir kehidupan.

Doa Setelah Baca Yasin

Setelah selesai membaca surah Yasin, dianjurkan untuk melanjutkannya dengan doa khusus. Doa ini dipanjatkan sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar segala hajat yang diniatkan dalam setiap bacaan Yasin dapat dikabulkan. Dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, doa ini menjadi pelengkap amalan di malam Nisfu Syaban.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمَ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، إِكْشِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in'aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma' manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa indaka fii ummil kitaabi asyiqiyaa'a au mahruumiina au muqtarran 'alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaa wa hirmaananaa wa iqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa 'indaka fii ummil kitaabi su'adaa'a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa- innaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallil a'zhami fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarram allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa 'annaa minal balaa-i maa na'lamu wa maa laa na'lam, wa maa anta bihi a'larna. Innaka antal a'azzul akram. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau- lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifat-Mu) Yang Maha Besar pada malam Nisfu Syaban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya.

Tata Cara Baca Yasin

Tata cara membaca Yasin memiliki beberapa versi berbeda. Perbedaan ini muncul berdasarkan berbagai tradisi dan sumber keilmuan yang berkembang di tengah masyarakat. Meski begitu, tujuan utamanya tetap sama, yaitu memohon keberkahan, perlindungan, dan keteguhan iman kepada Allah SWT. Berikut cara membaca Yasin, dilansir NU Online.

1. Versi Syeikh Abdul Hamid dalam Kitab Kanzun Najah Was-Surur (hal 47-48)

Menurut Syekh Abdul Hamid, tata cara pembacaan surah Yasin pada malam Nisfu Syaban dilakukan setelah salat magrib. Surah Yasin dibaca sebanyak tiga kali, masing-masing dengan niat yang berbeda.

Bacaan pertama diniatkan untuk memohon umur panjang dan penuh keberkahan. Bacaan kedua bertujuan memohon perlindungan dari segala bentuk bala, keburukan, dan musibah.

Bacaan ketiga dimaksudkan agar tidak bergantung kepada orang lain, melainkan hanya kepada Allah SWT. Setelah setiap kali membaca surah Yasin, dianjurkan untuk membaca doa khusus Nisfu Syaban sebagai pelengkap amalan.

وَكَيْفِيَّتُهُ تَقْرَأُ أَوَّلًا قَبْلَ ذَلِكَ الدُّعَاءِ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ سُوْرَةَ يَسٍ ثَلَاثًا اَلْأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ الْعُمْرِ اَلثَّانِيَةُ بِنِيَّةِ دَفْعِ الْبَلَاءِ اَلثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ الْاِسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ وَكُلَّمَا تَقْرَأُ السُّوْرَةَ مَرَّةً تَقْرَأُ بَعْدَهَا الدُّعَاءَ مَرَّةً وَهَذَا هُوَ الدُّعَاءُ الْمُبَارَكُ

Artinya: Adapun tata caranya yaitu: setelah shalat maghrib, sebelum membaca doa, kamu membaca surah Yasin tiga kali. Bacaan Yasin pertama diniatkan agar diberi panjang umur, bacaan Yasin kedua diniatkan agar terhindar dari bala, dan bacaan Yasin ketiga diniatkan agar tidak menggantungkan diri dengan orang lain. Setiap selesai membaca surah Yasin kamu membaca doa Nisfu Syaban.

2. Versi Imam Ad-Dairobi dalam Kitab Al-Mujarrabat (hal 19-20)

Tata cara membaca surah Yasin yang kedua disebutkan Imam Ad-Dairobi dalam kitab Al-Mujarrabat, dan dikutip dalam Kanzun Najah Was-Surur (hal 48-49). Amalan ini dilakukan pada malam Nisfu Syaban dengan cara membaca surah Yasin tiga kali, kemudian dilanjutkan membaca doa Nisfu Syaban sebanyak sepuluh kali sebagai pelengkap amalan.

Bacaan Yasin pertama diniatkan untuk memohon umur panjang yang penuh keberkahan. Bacaan kedua bertujuan untuk memohon perlindungan dari bala, keburukan, dan musibah. Bacaan ketiga dimaksudkan agar tidak bergantung kepada orang lain, melainkan hanya kepada Allah SWT.

وَمِنْ خَوَاصِّ سُوْرَةِ يَس كَمَا قَالَ بَعْضُهُمْ أَنْ تَقْرَأَهَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ الأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ اْلعُمْرِ وَالثَّانِيَةُ بِنيَّةِ دَفْعِ الْبَلاَءِ وَالثَّالِثَةُ بِنِيَّةِ اْلإسْتِغْنَاءِ عَنِ النَّاسِ ثُمَّ تَدْعُوْ بِهَذَا الدُّعَاءِ عَشْرَ مَرَّاتٍ يَحْصُلُ الْمُرَادُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى وَهُوَ:

Artinya: Di antara khasiat surah Yasin, sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, kamu membacanya tiga kali pada malam Nisfu Syaban. Pertama diniatkan agar diberi panjang umur, kedua diniatkan agar terhindar dari bala, ketiga diniatkan agar tidak menggantungkan diri dengan orang lain. Kemudian kamu membaca doa berikut ini sebanyak sepuluh kali. Insyaallah apa yang dikehendaki akan dapat tercapai:

إِلَهِيْ جُوْدُكَ دَلَّنِيْ عَلَيْكَ وَإِحْسَانُكَ قَرَّبَنِي إِلَيكَ . أَشْكُوْ إِلَيْكَ مَا لَا يَخفَى عَلَيْكَ . وَأَسْأَلُكَ مَا لَا يَعْسُرُ عَلَيْكَ . إِذْ عِلمُكَ بِحَالِيْ يَكْفِيْ عَنْ سُؤَالِيْ . يَا مُفَرِّجَ كُرَبِ الْمَكْرُوْبِيْنَ فَرِّجْ عَنِّيْ مَا أَنَا فِيْهِ . لَا إِلهَ إِلَّا أَنْتَ سُبحَانَكَ إِنِّيْ كُنُتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ . فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ . اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ. يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ . يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ . لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ وَكَنْزَ الطَّالِبِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَيَّ فِي الرِّزقِ فَامْحُ عَنِّيْ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرمَانِيْ وَطَرْدِيْ وَإِقْتَارَ رِزْقِيْ . وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ . فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ . يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَاب . وَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ بِحَقِّ التَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ أَنْ تَكْشِفَ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Artinya: Tuhanku, kedermawanan-Mu telah menunjukkanku kepada-Mu, kebaikan-Mu telah mendekatkanku kepada-Mu, aku mengeluhkan kepada-Mu sesuatu yang tidak samar bagi-Mu, dan aku meminta kepada-Mu sesuatu yang tidak sulit bagi-Mu, karena pengetahuan-Mu pada keadaanku cukup dari permintaanku. Wahai penghilang kesusahan orang-orang yang susah, hilangkan dari ku kesusahan yang aku ada di dalamnya. Tidak ada tuhan kecuali Engkau, Maha suci Engkau, Sungguh aku termasuk bagian orang-orang yang zalim. Maka Aku kabulkan permintaannya, dan Aku selamatkan dia dari kesusahan, dan begitulah Aku menyelamatkan orang-rang mukmin. Ya Allah yang maha pemberi dan tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, tempat aman orang-orang yang takut dan gudang bagi orang-orang yang mencari. Tuhanku, jika Engkau mencatatku di sisi-Mu dalam induk kitab (lauhul mahfudh) sebagai orang yang celaka, terhalang, tertolak atau orang yang sempit rezeki, maka dengan anugerah-Mu, hapuskanlah celakaku, terhalangku, tertolakku dan sempitnya rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu dalam induk kitab (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang beruntung, murah rezeki, dan mendapat taufiq untuk kebaikan. Sesungguhnya Engkau telah berkata dan perkataan-Mu adalah benar di kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Nabi utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya ada induk kitab (Lauh Mahfuzh).' Tuhanku, dengan penampakan yang agung pada malam separuh bulan Syaban yang dimuliakan, yang di dalamnya dipisahkan semua urusan dan diputuskan, aku meminta kepada-Mu agar Engkau menghilangkan dari kami, bala yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui dan Engkau lebih mengetahuinya. Sesungguhnya engkau maha terhormat dan maha mulia. Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad saw dan keluarga beserta para sahabatnya.

3. Versi SyeikhHasan bin Abdullah Ba'alawi Al Haddad

Tata cara membaca surah Yasin berikutnya disampaikan Syeikh Hasan bin Abdullah Ba'alawi Al-Haddad, sebagaimana dikutip dalam Kanzun Najah (hal 50-54). Amalan ini dilakukan pada malam Nisfu Syaban, dengan waktu yang paling utama mendekati magrib.

Caranya, membaca surah Yasin sebanyak tiga kali dengan niat berbeda. Bacaan pertama diniatkan untuk memohon umur panjang serta mendapatkan taufik agar selalu beramal taat. Bacaan kedua diniatkan untuk memohon perlindungan dari bahaya dan penyakit, serta agar dilapangkan rezekinya.

Bacaan ketiga diniatkan agar diberikan kekayaan hati serta memperoleh husnul khatimah (akhir kehidupan yang baik). Setelah menyelesaikan bacaan surah Yasin, dianjurkan untuk membaca doa khusus Nisfu Syaban sebagai pelengkap amalan.

دُعَاءُ شَعْبَانَ الْمَشْهُوْرُ هُوَ دُعَاءٌ عَظِيْمُ النَّفْعِ فِيْهِ فَوَائِدُ عَظِيْمَةٌ وَأَدْعِيَةٌ جَلِيْلَةٌ وَبَعْضُهُ قَدْ وَرَدَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُقْرَأُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَقَرِيْبُ الْمَغْرِبِ أَحْسَنُ وَأَوْلَى جَمَعَهُ سَيِّدُنَا بَرَكَةُ الْوُجُوْدِ وَعُمْدَةُ الْمُحَقِّقِيْنَ وَحَاوِيْ أَسْرَارِ آبَائِهِ الصَّالِحِيْنَ اَلْعَارِفُ بِاللهِ قُطْبُ الزَّمَانِ السَّيِّدُ الشَّرِيْفُ بَدْرُ الدِّيْنِ اَلشَّيْخُ الْحَسَنُ بْنُ الْقُطْبِ عَبْدِ اللهِ بْنِ بَاعَلَوِيّ اَلْحَدَّادُ

Artinya: Doa Syaban yang masyhur adalah doa yang besar faedahnya. Di dalamnya banyak faedah yang agung dan doa yang mulia. Sebagian doa datang dari Nabi saw. Doa tersebut dibaca pada malam Nisfu Syaban. Dekat dengan maghrib lebih bagus dan utama. Doa tersebut dikumpulkan oleh Al-Arif Billah Quthbuzzamaan sayyid Syekh Al-Hasan bin Al-Quthb Abdullah bin Ba'alawi Al-Haddad.

وَهَذِهِ طَرِيْقُه تَقْرَأُ أَوَّلَهُ سُوْرَةَ يس ثَلَاثَ مَرَّاتٍ اَلْأُوْلَى بِنِيَّةِ طُوْلِ الْعُمْرِ مَعَ التَّوْفِيْقِ لِلطَّاعَةِ اَلثَّانِيَةُ بِنِيَّةِ الْعِصْمَةِ مِنَ الْآفَاتِ وَالْعَاهَاتِ وَنِيَّةِ سَعَةِ الرِّزْقِ اَلثَّالِثَةُ لِغِنَى الْقَلْبِ وَحُسْنِ الْخَاتِمَةِ ثُمَّ تَقْرَأُ الدُّعَاءَ وَهُوَ هَذَا:

Artinya: Berikut adalah Caranya, diawali dengan kamu membaca surah Yasin tiga kali, Pertama diniatkan agar diberi panjang umur dengan mendapatkan taufiq untuk taat. Kedua diniatkan agar dijaga dari bahaya dan penyakit, serta diniatkan agar dilapangkan rizqi. Ketiga diniatkan agar hatinya kaya, dan diberi husnul khatimah. Kemudian membaca doa, yaitu:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ . يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ . يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ . لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزقِ . فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرمَانِيْ وَتَقْتِيْرَ رِزْقِيْ . وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ . فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ . يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَاب . إِلَهِيْ بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ . اِكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ . فَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُ . اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْءٍ قَسَمْتَهُ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِي بِهِ أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ أَوْ فَضْلٍ تَقْسِمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ . يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ . اَللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا مِنَ الشِّرْكِ بَرِيًّا لَا كَافِرًا وَلَا شَقِيًّا . وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا . اَللَّهُمَّ امْلَأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah yang maha pemberi dan tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, tempat aman orang-orang yang takut dan gudang bagi orang-orang yang mencari. Tuhanku, jika Engkau mencatatku di sisi-Mu dalam induk kitab (lauhul mahfudh) sebagai orang yang celaka, terhalang, tertolak atau orang yang sempit rezeki, maka dengan anugerah-Mu, hapuskanlah celakaku, terhalangku, tertolakku dan sempitnya rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu dalam induk kitab (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang beruntung, murah rezeki, dan mendapat taufiq untuk kebaikan. Sesungguhnya Engkau telah berkata dan perkataan-Mu adalah benar di kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Nabi utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya ada induk kitab (Lauh Mahfuzh).' Tuhanku, dengan penampakan yang agung pada malam separuh bulan Syaban yang dimuliakan, yang di dalamnya dipisahkan semua urusan dan diputuskan, aku meminta kepada-Mu agar Engkau menghilangkan dari kami, bala yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui dan Engkau lebih mengetahuinya, maka ampuni untukku dosa yang Engkau lebih mengetahuinya. Ya Allah, jadikanku dari hamba-hamba-Mu yang mendapat lebih besar jatah dan bagian dalam segala sesuatu yang Engkau bagikan pada mala mini, dari cahaya yang Engkau jadikan petunjuk, kasih sayang yang Engkau sebarkan, rejeki yang engkau bukakan, atau keutamaan yang Engkau bagikan kepada hamba-hamba-Mu yang mukmin. Ya Allah Ya Allah Ya Allah, tidak ada tuhan kecuali Engkau. Ya Allah berikan aku hati yang bertakwa, suci dari kemusyrikan, yang bebas, tidak kufur dan celaka. Dan hati yang sehat, rendah hati, dan tunduk. Ya Tuhan, penuhi hatiku dengan cahaya-Mu, cahaya penglihatan-Mu, keindahan-Mu, kesempurnaan-Mu, cinta-Mu, kesempurnaan-Mu, kemampuan-Mu, dan ilmu-ilmu-Mu, wahai Maha Penyayang. Semoga shalawat dan salam Allah SWT tercurahkan kepada junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Doa Syaban dari Sayyid Hasan Ba'alawi Versi Panjang

إِلَهِيْ تَعَرَّضَ إِلَيْكَ فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرِّضُوْنَ . وَقَصَدَكَ وَأَمَلَ مَعْرُوْفَكَ وَفَضْلَكَ الطَّالِبُوْنَ . وَرَغَبَ إِلَى جُوْدِكَ وَكَرَمِكَ الرَّاغِبُوْنَ . وَلَكَ فِي هذِهِ اللَّيْلَةِ نَفَحَاتٌ وَعَطَايَا وَجَوَائِزُ وَمَوَاهِبُ وَهِبَاتٌ تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ وَتَخُصُّ بِهَا مَنْ أَحْبَبْتَهُ مِنْ خَلْقِكَ . وَتَمْنَعُ وَتَحْرُمُ مَنْ لَمْ تَسْبِقْ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ . فَأَسْأَلُكَ يَا اللهُ بِأَحَبِّ الأَسْمَاءِ إِلَيْكَ . وَأَكْرَمِ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْكَ . أَنْ تَجْعَلَنِيْ مِمَّنْ سَبَقَتْ لَهُ مِنْكَ الْعِنَايَةُ . وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْفَرِ عِبَادِكَ وَأَجْزَلِ خَلْقِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا وَقِسْمًا وَهِبَةً وَعَطِيَّةً فِيْ كُلِّ خَيْرٍ تَقْسِمُهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ أَوْ فِيْمَا بَعْدَهَا مِنْ نُوْرٍ تَهْدِيْ بِهِ أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ أَوْ ضُرٍّ تَكْشِفُهُ أَوْ ذَنْبٍ تَغْفِرُهُ أَوْ شِدَّةٍ تَدْفَعُهَا أَوْ فِتْنَةٍ تَصْرِفُهَا أَوْ بَلَاءٍ تَرْفَعُهُ أَوْ مُعَافَاةٍ تَمُنُّ بِهَا أَوْ عَدُوٍّ تَكْفِيْهِ فَاكْفِنِيْ كُلَّ شَرٍّ وَوَفِّقْنِيَ اللَّهُمَّ لِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَارْزُقْنِيَ الْعَافِيَةَ وَالْبَرَكَةَ وَالسَّعَةَ فِي الْأَرْزَاقِ وَسَلِّمْنِيْ مِنَ الرِّجْزِ وَالشِّرْكِ وَالنِّفَاقِ

Artinya: Tuhanku, Orang-orang yang menghadap-Mu telah datang pada malam ini. Orang-orang yang memohon telah datang, mengharapkan kebaikan dan karunia-Mu. Orang-orang yang merindukan kemurahan dan kedermawanan-Mu juga datang. Pada malam ini, Engkau memiliki limpahan, pemberian, anugerah, karunia, dan hadiah yang Engkau berikan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki di antara hamba-hamba-Mu. Engkau memberikan keistimewaan kepada siapa pun yang Engkau cintai di antara makhluk-Mu. Engkau menahan dan menghalangi siapa pun yang belum mendapatkan perhatian dari-Mu. Maka, aku memohon kepada-Mu, ya Allah, dengan nama-nama yang paling Engkau cintai, dan dengan para nabi yang paling mulia di sisi-Mu, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang telah Engkau berikan perhatian. Jadikanlah aku termasuk hamba-Mu yang paling sempurna dan makhluk-Mu yang paling besar mendapatkan bagian, nasib, pembagian, hadiah, dan anugerah dalam setiap kebaikan yang Engkau bagikan pada malam ini atau sesudahnya, Baik berupa cahaya yang dengannya Engkau memberi petunjuk, atau rahmat yang Engkau sebarkan, atau rezeki yang Engkau lapangkan, atau bahaya yang Engkau singkirkan, atau dosa yang Engkau ampuni, atau kesulitan yang Engkau hindarkan, atau fitnah yang Engkau palingkan, atau musibah yang Engkau angkat, atau kesehatan yang Engkau berikan, atau musuh yang Engkau cukupi. Maka, cukupkanlah aku dari segala keburukan, dan berilah aku taufik, ya Allah, untuk berakhlak mulia. Berilah aku kesehatan, keberkahan, dan keluasan dalam rezeki. Selamatkanlah aku dari perbuatan keji, kesyirikan, dan kemunafikan.

اَللَّهُمَّ إِنَّ لَكَ نَسَمَاتِ لُطْفٍ إِذَا هَبَّتْ عَلَى مَرِيْضِ غَفْلَةٍ شَفَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ نَفَحَاتِ عَطْفٍ إِذَا تَوَجَّهَتْ إِلَى أَسِيْرِ هَوًى أَطْلَقَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ عِنَايَاتٍ إِذَا لَاحَظَتْ غَرِيْقًا فِيْ بَحْرِ ضَلَالَةٍ أَنْقَذَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ سَعَادَاتٍ إِذَا أَخَذَتْ بِيَدِ شَقِيٍّ أَسْعَدَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ لَطَائِفَ كَرَمٍ إِذَا ضَاقَتِ الْحِيْلَةُ لِمُذْنِبٍ وَسِعَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ فَضَائِلَ وَنِعَمًا إِذَا تَحَوَّلَتْ إِلَى فَاسِدٍ أَصْلَحَتْهُ . وَإِنَّ لَكَ نَظَرَاتِ رَحْمَةٍ إِذَا نَظَرَتْ بِهَا إِلَى غَافِلٍ أَيْقَظَتْهُ . فَهَبْ لِيَ اللَّهُمَّ مِنْ لُطْفِكَ الْخَفِيِّ نَسَمَةً تَشْفِيْ مَرَضَ غَفْلَتِي . وَانْفَحْنِيْ مِنْ عَطْفِكَ الوَفِيِّ نَفْحَةً طَيِّبَةً تُطْلِقُ بِهَا أَسْرِي مِنْ وَثَاقِ شَهْوَتِيْ . وَالْحَظْنِيْ وَاحْفَظْنِيْ بِعَيْنِ عِنَايَتِكَ مُلَاحَظَةً تُنْقِذُنِيْ بِهَا وَتُنْجِيْنِيْ بِهَا مِنْ بَحْرِ الضَّلَالَةِ . وَآتِنِيْ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ . تُبَدِّلُنِي بِهَا سَعَادَةً مِنْ شَقَاوَةٍ . وَاسْمَعْ دُعَائِيْ وَعَجِّلْ إِجَابَتِيْ . وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَعَافِنِيْ . وَهَبْ لِيْ مِنْ كَرَمِكَ وَجُوْدِكَ الْوَاسِعِ مَا تَرْزُقُنِيْ بِهِ الْإِنَابَةَ إِلَيْكَ مَعَ صِدْقِ اللَّجَأِ وَقَبُوْلِ الدُّعَاِء . وَأَهِّلْنِيْ لِقَرْعِ بَابِكَ لِلدُّعَاءِ يَا جَوَادُ حَتَّى يَتَّصِلَ قَلْبِيْ بِمَا عِنْدَكَ . وَتُبَلِّغُنِيْ بِهَا إِلَى قَصْدِكَ يَا خَيْرَ مَقْصُوْدٍ وَأَكْرَمَ مَعْبُوْدٍ . اِبْتِهَالِيْ وَتَضَرُّعِيْ فِي طَلَبِ مَعُوْنَتِكَ . وَأَتَّخِذُكَ يَا إِلَهِيْ مَفْزَعًا وَمَلْجَأً أَرْفَعُ إِلَيْكَ حَاجَتِيْ وَمَطَالِبِيْ وَشَكَوَايَ . وَأُبْدِي إِلَيْكَ ضُرِّي . وَأُفَوِّضُ إِلَيْكَ أَمْرِي وَمُنَاجَاتِيْ . وَأَعْتَمِدُ عَلَيْكَ فِيْ جَمِيْعِ أُمُوْرِيْ وَحَالَاتِيْ

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau memiliki embusan kelembutan yang jika mengenai orang yang sakit kelalaian, maka akan menyembuhkannya. Dan, sesungguhnya Engkau memiliki limpahan kasih sayang yang jika tercurah kepada tawanan hawa nafsu, maka akan membebaskannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki perhatian yang jika tertuju kepada orang yang tenggelam di lautan kesesatan, maka akan menyelamatkannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki kebahagiaan yang jika menggenggam tangan orang yang sengsara, maka akan membahagiakannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki kelembutan kemurahan yang jika jalan keluar menjadi sempit bagi orang yang berdosa, maka akan meluaskannya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki keutamaan dan nikmat yang jika beralih kepada orang yang rusak, maka akan memperbaikinya. Dan sesungguhnya Engkau memiliki pandangan rahmat yang jika Engkau arahkan kepada orang yang lalai, maka akan membangunkannya. Maka, berikanlah kepadaku, ya Allah, dari kelembutan-Mu yang tersembunyi, hembusan yang menyembuhkan penyakit kelalaianku. Dan, limpahkanlah kepadaku dari kasih sayang-Mu yang sempurna, limpahan yang baik yang dengannya Engkau melepaskan aku dari belenggu syahwatku. Dan perhatikan serta lindungilah aku dengan pandangan perhatian-Mu, perhatian yang dengannya Engkau menyelamatkanku dari lautan kesesatan. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu rahmat di dunia dan akhirat, yang dengannya Engkau mengubahku dari kesengsaraan menjadi kebahagiaan. Dan dengarkanlah doaku serta segerakanlah jawabanku. Kabulkanlah hajatku dan berilah aku kesehatan. Dan berikanlah kepadaku dari kemurahan dan kedermawanan-Mu yang luas, apa yang dengannya Engkau menganugerahiku untuk kembali kepada-Mu dengan ketulusan berlindung dan diterimanya doa. Dan jadikanlah aku layak untuk mengetuk pintu-Mu untuk berdoa, wahai Yang Maha Pemurah, sehingga hatiku terhubung dengan apa yang ada di sisi-Mu. Dan sampaikanlah aku dengannya kepada maksud-Mu, wahai sebaik-baik maksud dan semulia-mulia sesembahan. Harapan dan permohonanku adalah dalam rangka mencari pertolongan-Mu. Dan aku menjadikan-Mu, ya Tuhanku, sebagai tempat berlindung dan tempat kembali, aku mengangkat kepada-Mu hajatku, tuntutanku, dan keluhanku. Dan aku menampakkan kepada-Mu kesusahanku. Dan aku menyerahkan kepada-Mu urusanku dan munajatku. Dan aku bersandar kepada-Mu dalam segala urusan dan keadaanku.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ وَهذِهِ اللَّيْلَةَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ فَلَا تَبْلُنِيْ فِيْهَا وَلَا بَعْدَهَا بِسُوْءٍ وَلَا مَكْرُوْهٍ . وَلَا تُقَدِّرْ عَلَيَّ فِيْهَا مَعْصِيَةً وَلَا زَلَّةً . وَلَا تُثْبِتْ عَلَيَّ فِيْهَا ذَنْبًا . وَلَا تَبْلُنِيْ فِيْهَا إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ . وَلَا تُزَيِّنْ لِيْ جَرَاءَةً عَلَى مَحَارِمِكَ وَلَا رُكُوْنًا إِلَى مَعْصِيَتِكَ وَلَا مَيْلاً إِلَى مُخَالَفَتِكَ وَلَا تَرْكًا لِطَاعَتِكَ وَلَا اِسْتِخْفَافًا بِحَقِّكَ وَلَا شَكًّا فِيْ رِزْقِكَ . فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ نَظْرَةً مِنْ نَظَرَاتِكَ وَرَحْمَةً مِنْ رَحَمَاتِكَ وَعَطِيَّةً مِنْ عَطِيَّاتِكَ اللَّطِيْفَةِ . وَارْزُقْنِيْ مِنْ فَضْلِكَ . وَاكْفِنِيْ شَرَّ خَلْقِكَ . وَاحْفَظْ عَلَيَّ دِيْنَ الْإِسْلَامِ . وَانْظُرْ إِلَيْنَا بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لَا تَنَامُ . وَآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (ثلاثا)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku dan malam ini adalah ciptaan dari ciptaan-Mu, maka janganlah Engkau mengujiku di dalamnya dan tidak pula sesudahnya dengan keburukan dan sesuatu yang tidak disukai. Dan janganlah Engkau menakdirkan atasku di dalamnya kemaksiatan dan tidak pula kesalahan. Dan janganlah Engkau menetapkan atasku di dalamnya dosa. Dan janganlah Engkau mengujiku di dalamnya kecuali dengan yang lebih baik. Dan janganlah Engkau hiasi diriku dengan keberanian atas hal-hal yang Engkau haramkan, dan tidak pula bersandar kepada kemaksiatan-Mu, dan tidak pula condong untuk menyelisihi-Mu, dan tidak pula meninggalkan ketaatan kepada-Mu, dan tidak pula meremehkan hak-Mu, dan tidak pula keraguan dalam rezeki-Mu. Maka aku memohon kepada-Mu, ya Allah, pandangan dari pandangan-Mu, dan rahmat dari rahmat-Mu, dan pemberian dari pemberian-Mu yang lembut. Dan berikanlah aku rezeki dari karunia-Mu. Dan cukupkanlah aku dari kejahatan makhluk-Mu. Dan jagalah untukku agama Islam. Dan lihatlah kepada kami dengan mata-Mu yang tidak pernah tidur. Dan berikanlah kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan, dan lindungilah kami dari azab neraka (tiga kali).

إِلَهِيْ بِالتَّجَلِّي الأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الشَّهْرِ الأَكْرَمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ . اِكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ . وَاغْفِرْ لَنَا مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ (ثلاثا) اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ . وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ . وَأَسْتَغْفِرُ مِنْ كُلِّ مَا تَعْلَمُ . إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ . اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَاَ تَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ . وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ . اَللَّهُمَّ إِنَّ الْعِلْمَ عِنْدَكَ وَهُوَ عَنَّا مَحْجُوْبٌ . وَلَا نَعْلَمُ أَمْرًا نَخْتَارُهُ لِأَنْفُسِنَا . وَقَدْ فَوَّضْنَا إِلَيْكَ أُمُوْرَنَا . وَرَفَعْنَا إِلَيْكَ حَاجَاتِنَا . وَرَجَوْنَاكَ لِفَاقَاتِنَا وَفَقْرِنَا . فَارْشُدْنَا يَا اَللهُ . وَثَبِّتْنَا وَوَفِّقْنَا إِلَى أَحَبِّ الْأُمُوْرِ إِلَيْكَ وَأَحْمَدِهَا لَدَيْكَ . فَإِنَّكَ تَحْكُمُ بِمَا تَشَاءُ وَتَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ . وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ . وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظَيْمِ . سُبْحَانَ رَبِكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ . وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ . وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ .

Artinya: Tuhanku, demi penampakan yang paling agung di malam Nisfu Syaban, bulan yang paling mulia, di mana setiap urusan yang pasti dipisahkan dan ditetapkan. Singkapkanlah dari kami segala bencana yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui. Dan ampunilah kami apa yang Engkau lebih mengetahuinya (tiga kali). Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang Engkau ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang Engkau ketahui. Dan aku memohon ampunan dari segala yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui yang ghaib. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang aku ketahui dan apa yang tidak aku ketahui. Dan aku memohon ampunan kepada-Mu atas apa yang aku ketahui dan apa yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sesungguhnya ilmu itu ada di sisi-Mu dan ia tersembunyi dari kami. Dan kami tidak mengetahui suatu perkara pun yang kami pilih untuk diri kami. Dan sungguh kami telah menyerahkan urusan kami kepada-Mu. Dan kami telah mengangkat hajat kami kepada-Mu. Dan kami berharap kepada-Mu atas kekurangan dan kemiskinan kami. Maka bimbinglah kami, ya Allah. Dan, teguhkanlah kami serta berilah kami taufik kepada perkara yang paling Engkau cintai dan yang paling terpuji di sisi-Mu. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menghukumi apa yang Engkau kehendaki dan Engkau melakukan apa yang Engkau inginkan. Dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Dan salam atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga Allah Ta'ala melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya.

4. Versi Sayyid Murtadha Az-Zabidi dalam Kitab Ithafus Sadatil Muttaqin

Tata cara membaca surah Yasin yang keempat disampaikan Sayyid Murtadha Azzabidi dalam Kitab Ithafus Sadatil Muttaqin, Syarh Ihya' Ulumiddin (Juz III, hal 424). Amalan ini diawali dengan salat sunah dan diikuti pembacaan surah Yasin serta doa Nisfu Syaban.

Pertama, melaksanakan salat sunah enam rakaat setelah salat magrib, dengan salam setiap dua rakaat. Dalam setiap rakaat, membaca surah Al-Fatihah satu kali dan surah Al-Ikhlas enam kali. Membaca surah Yasin tiga kali dengan niat berbeda. Bacaan pertama diniatkan untuk memohon keberkahan dalam umur.

Bacaan kedua diniatkan untuk memohon keberkahan dalam rezeki. Bacaan ketiga diniatkan untuk memohon keberkahan dalam husnul khatimah (akhir kehidupan yang baik). Setelah setiap kali membaca surah Yasin, dianjurkan untuk membaca doa khusus Nisfu Syakban sebagai pelengkap amalan.

وَقَدْ تَوَارَث الْخَلَفُ عَنِ السَّلَفِ فِيْ إِحْيَاءِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ بِصَلَاةِ سِتِّ رَكَعَاتٍ بَعْدَ صَلَاة الْمَغْرِبِ كُلُّ رَكْعَتَيْنِ بِتَسْلِيْمَةٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا بِالْفَاتِحَةِ مَرَّةً وَالْإِخْلَاصِ سِتَّ مَرَّاتٍ بَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ يَقْرَأُ سُوْرَةَ يَس مَرَّةً وَيَدْعُوْ اَلدُّعَاءَ الْمَشْهُوْرَ بِدُعَاءِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَيَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى اَلْبَرَكَةَ فِي الْعُمْرِ ثُمَّ فِي الثَّانِيَةِ اَلْبَرَكَةَ فِي الرِّزْقِ ثُمَّ فِي الثَّالِثَةِ اَلْبَرَكَةَ فِيْ حُسْنِ الْخَاتِمَةِ وَذَكَرُوْا أَنَّ مَنْ صَلَّى هَكَذَا بِهَذِهِ الْكَيْفِيَّةِ أُعْطِيَ جَمِيْعَ مَا طَلَبَ

Artinya: Ulama khalaf telah mewarisi para ulama salaf dalam menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan melakukan shalat enam rakaat setelah shalat maghrib. Tiap dua rakaat dengan satu salam. Setiap rakaat membaca surat Al-Fatihah satu kali dan Surat Al-Ikhlas enam kali." "Setelah selesai shalat dua rakaat, membaca Surat Yasin pertama kali dan berdoa dengan doa yang telah masyhur dengan doa malam Nisfu Syaban, dan meminta kepada Allah agar diberi keberkahan di dalam umur. Kemudian pada bacaan Yasin kedua, memohon agar diberi keberkahan di dalam rizki. Dan pada bacaan ketiga, memohon agar diberi keberkahan dalam husnul khatimah. Ulama menyebutkan bahwa barangsiapa melaksanakan shalat seperti tata cara tersebut, maka ia akan diberi semua hal yang diinginkan.

وَهَذِهِ الصَّلَاةُ مَشْهُوْرَةٌ فِيْ كُتُبِ الْمُتَأَخِّرِيْنَ مِنَ السَّادَةِ الصُّوْفِيَّةِ وَلَمْ أَرَ لَهَا وَلَا لِدُعَائِهَا مُسْتَنَدًا صَحِيْحًا فِي السُّنَّةِ اِلَّا اَنَّهُ مِنْ عَمَلِ الْمَشَايِخِ

Artinya: Salat (Nisfu Syaban) ini masyhur di dalam kitab-kitab ulama kontemporer dari para ulama Sufi, dan aku belum melihat dasar yang shahih dari hadits mengenai shalat ini dan doanya, hanya saja amalan ini adalah merupakan amaliyah para Masyayikh.




(hil/irb)


Hide Ads