7 Amalan Bulan Syaban, Ada Puasa Sunnah hingga Baca Surah Yasin

7 Amalan Bulan Syaban, Ada Puasa Sunnah hingga Baca Surah Yasin

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 29 Jan 2025 15:05 WIB
Ilustrasi Kisah Nabi Ishaq
Amalan bulan Syaban Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid
Jakarta -

Umat Islam bisa mengerjakan amalan bulan Syaban sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW. Amalan bulan Syaban meliputi puasa sunnah, mengamalkan doa dan membaca surah Yasin.

Syaban adalah bulan ke-8 dalam kalender hijriah. Syaban hadir setelah bulan Rajab dan sebelum Ramadan, bulan ini diapit oleh dua bulan mulia.

Mengutip buku Kemuliaan Bulan Sya'ban karya Ustadz Abu Ghozie as Sundawie, Syaban merupakan bulan diangkatnya amal perbuatan selama setahun. Hal ini berdasar hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia adalah bulan yang di dalamnya amal perbuatan akan diangkat (dilaporkan) ke sisi Rabb semesta Alam." (HR Nasai)

Amalan Bulan Syaban

1. Membaca Doa Bulan Syaban

Berikut doa bulan Syaban yang dapat diamalkan,

ADVERTISEMENT

اللَّهُمَّ سَلَّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلَّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلا

Arab Latin: Allaahumma sallimnii liramadhaana wasallim lii ramadhaana wa tasallam-hu minni mutaqabbalan

Artinya: "Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan."

2. Puasa Sunnah Syaban

Mengutip buku Kembalilah kepada Allah karya Abdul Rahem, ada banyak riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW banyak melakukan puasa sunnah di bulan Syaban. Puasa sunnah Syaban meliputi juga puasa sunnah Senin Kamis.

Dari Aisyah RA, ia berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa satu bulan penuh, kecuali berpuasa di bulan Ramadan. Dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunnah melebihi (puasa sunnah) di bulan Syaban." (HR Bukhari)

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Bulan Syaban adalah bulan ketika manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah SWT, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku sangat suka berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR Ahmad dan Nasa'i)

3. Puasa Ayyamul Bidh

Selain puasa sunnah Syaban, umat Islam juga bisa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh atau puasa pertengahan bulan. Puasa ini dapat dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan hijriyah, termasuk Syaban.

Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan puasa Ayyamul Bidh, "Siapa yang berpuasa tiga hari pada setiap bulan, seperti puasa sepanjang tahun."

4. Ibadah Nisfu Syaban

Mengutip Buku Harian Orang Islam: Agenda Syar'i Muslim/Muslimah Teladan Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, dijelaskan anjuran untuk mengerjakan ibadah pada pertengahan bulan Syaban. Rasulullah SAW bersabda,

"Jika tiba waktu malam nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah SWT menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, "Siapa yang meminta ampun, Aku ampuni. Siapa yang meminta rezeki, Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah, Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu,' seterusnya sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR Ibnu Majah).

5. Membaca Yasin

Pada malam nisfu Syaban, dianjurkan membaca surat Yasin tiga kali berturut-turut setelah salat Maghrib dan lebih utama dilakukan secara bersama-sama.

Bacaan Yasin pertama diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT. Bacaan Yasin kedua diniatkan supaya dijaga dari semua bahaya serta diberi keluasan rezeki yang baik serta halal. Bacaan Yasin yang terakhir diniatkan agar hati merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.

Setelah membaca Yasin, umat muslim disunnahkan membaca doa. Berikut doa yang biasa dilafalkan setelah membaca Yasin di malam Nisfu Syaban:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمَ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، إِكْشِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in'aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma' manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa indaka fii ummil kitaabi asyiqiyaa'a au mahruumiina au muqtarran 'alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaa wa hirmaananaa wa iqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa 'indaka fii ummil kitaabi su'adaa'a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa- innaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallil a'zhami fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarram allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa 'annaa minal balaa-i maa na'lamu wa maa laa na'lam, wa maa anta bihi a'larna. Innaka antal a'azzul akram. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau- lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifat-Mu) Yang Maha Besar pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya."

5. Berdzikir

Di bulan Syaban, umat Islam bisa memperbanyak dzikir. Berikut bacaan dzikir istighfar yang bisa dibaca sebanyak 70 kali:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Arab Latin: Astaghfirullaaha wa as-aluhut taubah

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku."

Bisa juga mengamalkan dzikir setiap hari di bulan Syaban, berikut bacaannya:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Arab Latin: Astaghfirullaahaladzii laa ilaaha illaa huwar rahmaanur rahiimul hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya."

6. Memperbanyak Sholawat

Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani dalam kitabnya menerangkan bahwa perintah bersholawat diturunkan Allah SWT tepat di bulan Syaban. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah al-Ahzab ayat 56 berikut:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Arab Latin: Innallâha wa malâ'ikatahû yushallûna 'alan-nabiyy, yâ ayyuhalladzîna âmanû shallû 'alaihi wa sallimû taslîmâ

Artinya, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

7. Membaca Tasbih Nabi Yunus

Syekh Abdul Hamid Qudus dalam kitab Kanzun Najah Was Surur mengatakan bahwa seseorang yang membaca tasbih Nabi Yunus sebanyak 2375 kali di malam Nisfu Syaban akan mendapatkan perlindungan dari bala sampai tahun selanjutnya.

Berikut bacaan tasbih Nabi Yunus lengkap Arab, Latin, dan artinya:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Arab Latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin

Artinya: "Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim."




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads