Malam istimewa bagi umat Islam ini merupakan momen yang tepat untuk memperbanyak amalan sunah. Rasulullah SAW mengajarkan beberapa ibadah yang dapat dilakukan untuk mengisi Nisfu Syaban, seperti berdoa, membaca Al-Qur'an, dan mendirikan salat sunah.
Dilansir laman Kementerian Agama, Nisfu Syaban adalah malam di mana 300 pintu rahmat dan ampunan Allah SWT dibuka. Ibadah-ibadah sunah pada malam ini merupakan amalan yang biasa dilakukan Nabi Muhammad SAW saat memasuki bulan Syaban.
Amalan Rasulullah SAW di Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban adalah momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berbagai amalan seperti puasa, membaca Yasin, berdoa, salat sunah, memperbanyak istigfar, dan bersedekah dapat dilakukan untuk mendapatkan keberkahan. Berikut amalan sunah yang dikerjakan Rasulullah SAW saat Nisfu Syaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Salat Sunah
Salah satu amalan utama di malam Nisfu Syaban adalah melaksanakan salat sunnah malam. Salat ini bisa berupa salat tasbih, salat tahajud, salat hajat, atau salat sunah mutlak lainnya. Dengan melaksanakan salat sunah malam, seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh pahala yang besar.
Dilansir laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, malam Nisfu Syaban dapat diisi dengan melaksanakan salat Isya dan subuh berjemaah. Hal ini merujuk pada kitab Qalyubi wa Umairah, yang menyebutkan bahwa disunahkan menghidupkan malam hari raya, termasuk saat malam Nisfu Syaban, dengan berzikir serta melaksanakan salat tasbih.
2. Membaca Surah Yasin Tiga Kali
Banyak muslim yang menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali. Membaca surah Yasin dapat dilakukan setelah menunaikan salat sunah. Ada tiga niat utama pembacaan Yasin pada malam istimewa ini.
Niat pertama, memohon kepada Allah SWT agar diberikan umur yang panjang dan penuh keberkahan, serta senantiasa diberi keteguhan dalam menjalankan ibadah. Niat kedua, berdoa agar selalu dalam perlindungan Allah SWT dari segala musibah dan bencana, serta dikaruniai rezeki yang luas dan berkah.
Niat ketiga, memohon hati yang lapang, hidup yang selalu tercukupi, serta berharap agar Allah SWT menganugerahkan husnul khatimah di akhir kehidupan. Mengamalkan Yasin tiga kali di malam Nisfu Syaban menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan memohon keberkahan dalam hidup.
Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa Nisfu Syakban |
3. Memperbanyak Doa
Doa adalah sarana bagi hamba untuk berserah diri kepada Allah SWT. Dengan berdoa, kita mengakui bahwa segala daya dan upaya hanya berasal dari-Nya. Pada malam Nisfu Syaban, muslim dianjurkan memperbanyak doa, memuji nama Allah SWT, serta memohon kebaikan. Malam ini dipercaya sebagai waktu di mana doa lebih mudah dikabulkan.
Dilansir laman NU Online, Sayyid Utsman bin Yahya menyampaikan ada sebuah doa untuk dipanjatkan saat malam Nisfu Syaban. Adapun bacaan doa malam Nisfu Syaban adalah sebagai berikut.
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
Selain bacaan doa tersebut, ada juga sebuah doa yang diamalkan Rasulullah SAW saat menyambut datangnya bulan Rajab. Melalui doa ini Rasulullah SAW memohon agar diberikan keberkahan di bulan Rajab, Syaban, hingga Ramadan.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Artinya: Dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW jika masuk bulan Rajab, dia berkata: 'Allahumma barik lanaa fii Rajaba wa Syaban wa barik lanaa fii Ramadhan' (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan berkahilah kami di bulan Ramadan)'. (HR. Ahmad Nomo 2228)
4. Membaca Dua Kalimat Syahadat
Syahadat merupakan kalimat paling mulia yang dicintai Allah SWT. Dengan memperbanyak membaca syahadat di malam Nisfu Syaban, seseorang tidak hanya meneguhkan keimanannya, tetapi berkesempatan mendapatkan rahmat dan hidayah. Bacaan ini mengingatkan akan kebesaran Allah SWT, dan memuliakan Nabi Muhammad SAW.
5. Memperbanyak Istigfar
Malam Nisfu Syaban juga menjadi momen terbaik untuk memohon ampunan atas segala dosa. Allah SWT mencintai hamba-Nya yang bertaubat, sehingga muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak bacaan istigfar. Umat Islam berharap memperoleh ampunan, serta hati yang lebih bersih dalam menyambut hari-hari berikutnya.
Mengisi malam Nisfu Syaban dengan amalan-amalan ini adalah wujud ketakwaan dan upaya meraih rahmat serta keberkahan dari Allah SWT. Salah satu anjuran untuk banyak-banyak istighfar memohon ampunan kepada Allah SWT didasarkan pada riwayat, yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ في شُعَبِ الْإِيْمَانِ
Artinya: Apabila tiba malam nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah, adakah orang yang memohon ampun maka Aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka Aku berikan permintaannya. (HR. al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman)
6. Puasa Sunah
Selain menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai ibadah, umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada siang harinya. Puasa sunah pada tanggal 14 dan 15 bulan Syaban, yang dikenal sebagai puasa Ayyamul Bidh atau puasa putih, merupakan amalan yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW.
Puasa ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi sebagai persiapan spiritual menjelang bulan suci Ramadan. Dengan menjalankan puasa di hari-hari tersebut, muslim diharapkan dapat meraih keberkahan serta memperoleh pahala yang besar.
(hil/irb)