Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pasar Hewan Dimoro, Sabtu (4/1/2025). Ada puluhan ekor sapi yang diperiksa sebagai sampel, berikut hasil sidak oleh DKPP Kota Blitar.
Pantauan detikJatim di lokasi, tim dari DKPP Kota Blitar melakukan pemeriksaan pada sejumlah sapi di pasar hewan Dimoro. Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi, mulai dari bentuk luar, kebersihan area mulut dan kaki sapi.
"Hari ini kita bersama dengan tim DKPP dan OPD terkait melaksanakan pemeriksaan pada hewan, khususnya sapi. Ini sebagai tindak lanjut terkait dengan merebaknya PMK sejak Desember kemarin," terang Kepala DKPP Kota Blitar Dewi Masitoh, Sabtu (4/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, kata Dewi, petugas tidak menemukan sapi dengan gejala maupun terjangkit PMK. Sehingga, dipastikan sapi yang berada di Pasar Hewan Dimoro dalam kondisi layak untuk diperjualbelikan. Adapun jumlah sampel sapi yang diperiksa yakni sekitar 20 ekor.
"Ternyata, hasil sidak tidak ditemukan sapi dengan PMK. Hanya ada beberapa sapi yang diare dan penyakit ringan lain. Jadi tidak ada pedagang yang kami suruh pulang, dan dipastikan kondisi sapi disini layak," jelasnya.
Dewi menegaskan meskipun tidak ada temuan sapi dengan PMK dalam sidak tersebut, tetapi pedagang tetap diimbau untuk waspada. Sebab, kasus PMK di Kota Blitar sekitar 18 ekor sampai dengan saat ini. Sementara itu, satu ekor sapi mati akibat PMK.
DKPP Kota Blitar mengimbau pedagang maupun petani sapi untuk turut mengantisipasi PMK. Salah satunya yakni, memberikan vaksin kepada sapi tidak hanya satu kali.
"Langkah pencegahan itu bisa dilakukan seperti, melakukan disinfeksi, dan pemberian vaksin booster. Ini harus diketahui vaksin PMK tidak hanya sekali," lanjut Dewi.
Menurutnya, vaksinasi PMK masih menunggu petunjuk dari Kementan. Sebab, saat ini Kementan masih menganggarkan vaksin PMK. Sementara sasaran hewan yang akan divaksin di Kota Blitar, yakni 3.500 ekor sapi dan 5 ribu ekor kambing.
"Saat ini pusat (kementan) masih mengharukan vaksin, kami menunggu itu. Kalau sasarannya ada 3.500 ekor sapi dan 5 ekor kambing," tandasnya.
(ihc/hil)