Per Hari Ini, 30 Ekor Sapi di Kabupaten Blitar Mendadak Mati gegara PMK

Per Hari Ini, 30 Ekor Sapi di Kabupaten Blitar Mendadak Mati gegara PMK

Fima Purwanti - detikJatim
Kamis, 02 Jan 2025 17:27 WIB
Petugas mengecek kesehatan sapi
Petugas mengecek kesehatan sapi (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Puluhan ekor sapi di Kabupaten Blitar mati akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). PMK sapi tersebut diduga merebak Desember 2024. Kini, Pemkab Blitar masih menunggu distribusi vaksin PMK dari Kementan.

Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disnakkan Kabupaten Blitar, Nanang Miftahuddin membenarkan peristiwa kematian puluhan ekor sapi itu. Nanang menyebut, puluhan sapi itu mati akibat terjangkit PMK.

"Kalau berdasarkan data yang masuk itu, temuan awalnya sekitar 12 Desember 2024. Setelah itu mulai ada peningkatan laporan penambahan kasus PMK di Kabupaten Blitar," terangnya saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (2/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data sementara Disnakkan per hari ini, ada sekitar 30 ekor sapi yang mati akibat PMK. Sementara jumlah total sapi dengan PMK mencapai 315 kasus. Selain mati mendadak, ada sekitar 15 ekor sapi yang harus dipotong paksa.

Adapun tiga kecamatan dengan jumlah kasus PMK terbanyak. Yakni di Kecamatan Panggungrejo 52 kasus, Kecamatan Nglegok 47 kasus dan Kecamatan Gandusari 32 kasus.

ADVERTISEMENT

"Data sampai hari ini ada sekitar 30 ekor sapi yang mati dan 15 ekor sapi yang dipotong paksa," kata Nanang.

Ditanya soal Blitar masuk kategori wilayah dengan kejadian luar biasa (KLB), Nanang mengaku belum bisa memastikan. Sebab, penetapan KLB untuk penyakit hewan ditetapkan kementan.

"Belum (KLB), itu yang menentukan Kementan. Meskipun saat ini kasus PMK di Kabupaten Blitar memang berada di atas standar deviasi," tegasnya.

Sementara soal vaksinasi, Nanang menyebut pihaknya masih menunggu distribusi dari Kementan. Itu karena saat ini vaksin PMK masih belum tersedia. Sehingga, peternak diimbau tetap waspada terhadap penyebaran PMK.

"Untuk vaksin saat ini kondisi kosong, dan Kementan masih mengusahakan pengadaannya. Jadi untuk sementara, peternak kami imbau untuk waspada dan melakukan pencegahan terhadap PMK sambil menunggu distribusi vaksin," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads