BPBD Jatim terus menggelar berbagai kegiatan untuk menanggulangi bencana. Salah satunya di Lumajang dengan melakukan koordinasi untuk menghadapi ancaman erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Semeru.
"Kami terus berupaya mengatasi tantangan bencana dengan langkah-langkah konkret. Salah satunya diLumajang. Dua minggu lalu, kami bertemu denganBPKP untuk menyusun strategi penanganan lahar dingin yang lebih efektif," kata Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Dadang, Jumat (29/11/2024).
Hal itu dinyatakannya dalam sesi Webinar "Aksi Antisipasi Longsor dan Banjir Bandang" oleh Teknik Geofisika ITS-UGM-PVMBG-BNPB-BPBD-BMH-Saling-SIKLUS melalui platform zoom, Jumat, (29/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sepakat bahwa solusinya tidak bisa parsial, sehingga penanganan harus terintegrasi dari hulu ke hilir, mengingat ada kewenangan pusat di jalur tersebut. Tanpa integrasi, material yang terbawa hujan akan memenuhi sungai, dan air akan meluap, menciptakan ancaman yang lebih besar," sambungnya.
Di jalur tenggara Semeru, lanjut Dadang, ada banyak tumpukan material pasir yang cukup mengkhawatirkan. Untuk itu, pihaknya terus melakukan berbagai upaya mitigasi, seperti pengecekan sistem Peringatan Dini (EWS) serta melakukan penanaman vegetasi.
"Hari ini, kami juga melakukan pembersihan area sungai di Kecamatan Taman, Sidoarjo. Proses pembersihan yang melibatkan alat berat masih berlangsung hingga kini, mengingat sungai penuh dengan eceng gondok yang menghambat aliran," bebernya.
Selain itu, BPBD Jatim gencar melakukan edukasi bencana dengan mendirikan tenda pendidikan bencana dan mengoperasikan mobil edukasi. Edukasi telah menuju pada 20 sekolah di Jatim setiap bulan.
"Ini adalah sebagian dari upaya kami untuk menyiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana," ungkap dia.
Pihak BPBD Jatim percaya untuk menghadapi ancaman bencana, hal terpenting adalah mengenali risiko, mengurangi dampaknya serta menyusun strategi penanggulangan yang tepat.
"Ya, ini bukan hanya soal reaksi terhadap bencana, tetapi juga tentang bagaimana membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bersama," pungkasnya.
(ihc/hil)