Ada Simulator Gempa-VR di Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim

Ada Simulator Gempa-VR di Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim

Suparno - detikJatim
Jumat, 20 Des 2024 11:55 WIB
Resmikan Taman Edukasi Bencana di BPBD Jatim
Taman Edukasi BPBD Jatim (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Taman Edukasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim di Waru, Sidoarjo, baru saja diresmikan. Peresmian dilakukan Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dengan penandatanganan prasasti didampingi Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto.

Pj Adhy Karyono mengapresiasi dan berterima kasih kepada BPBD Jatim yang telah membentuk taman edukasi bencana bagi masyarakat Jawa Timur. Menurutnya, taman ini membuat masyarakat akan mendapat pelajaran mitigasi yang tepat saat terjadi bencana. Seperti gempa bumi, longsor, maupun banjir.

"Saya sangat bangga, salut dan terima kasih kepada BPBD Jatim. Karena untuk bisa mengurangi risiko terjadinya bencana yang menimbulkan korban, 70 persen kekuatan kita itu adalah bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Dan dengan adanya taman edukasi ini, kita berharap itu bisa terwujud," kata Adhy di Sidoarjo, Kamis (19/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti simulator gempa, virtual reality (VR) penanggulangan bencana, ruang hening dan tenda pendidikan bencana baik longsor maupun banjir.

Adhy mengaku fasilitas seperti simulator tersebut, masyarakat bisa mendapat pengalaman sekaligus cara untuk mengurangi risiko terjadinya korban bencana.

ADVERTISEMENT

"Sekarang ada simulator gempa. Tentu kalau semakin banyak orang yang mencoba dari mulai anak-anak maka mereka semakin punya kapasitas minimal untuk bisa menolong dirinya sendiri, minimal merasakan ketika gempa atau minimal tahu apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Soal posko bencana, akan dilengkapi data. Selama ini menurutnya, saat terjadi bencana, bantuan yang dikirim tidak sesuai dengan kebutuhan para korban.

"Posko itu juga harus diperkuat dengan data, sehingga sinkron dengan apa yang dibutuhkan oleh korban bencana. Jangan sampai masyarakat butuh popok bayi atau pampers yang dikirim pakaian," katanya.

Dia mengimbau agar setiap kabupaten/kota memiliki taman edukasi bencana bagi masyarakat. Karena fasilitas semacam ini sangat bermanfaat.

"Tugas dari kabupaten kota adalah membuat rencana kontingensi. Sehingga kita bisa mengatasi bencana secara holistik dan tentu saja berbasikan data," tandasnya.

Sementara Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menjelaskan hadirnya Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim ikhtiar dari pemerintah dalam memberikan pelajaran mitigasi sejak dini kepada masyarakat.

Fasilitas seperti simulator gempa dibuat agar masyarakat dapat memahami dan mengerti cara mitigasi yang benar ketika gempa terjadi.

"Ini menjadi bagian dari pelatihan kebencanaan untuk warga Jawa Timur sehingga mereka memiliki pemahaman yang tepat terkait mitigasi bencana," pungkasnya.




(abq/fat)


Hide Ads