12 Desa/kelurahan di Lamongan mendapat penghargaan bersih dan lestari (Berseri). Penghargaan bidang lingkungan ini diberikan saat puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 Provinsi Jatim, di Taman Pandan Wilis Desa Werungotok Kecamatan/Kabupaten Nganjuk.
Penghargaan kategori pratama diraih Desa Kediren Kecamatan Kalitengah, Desa Banyubang Kecamatan Solokuro, Desa Tunggul Kecamatan Paciran, Desa Porodeso Kecamatan Sekaran, Desa Pandanpancur Kecamatan Deket, Desa Simbatan Kecamatan Sarirejo, Desa Pelang Kecamatan Kembangbahu dan Desa Klagensrampat, Kecamatan Maduran.
Tiga desa meraih penghargaan Desa Berseri kategori madya, yaitu Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan, Desa Rancangkencono Kecamatan Lamongan, dan Desa Mertani Kecamatan Karanggeneng. Untuk penghargaan Desa Berseri kategori mandiri diraih oleh Kelurahan Tlogoanyar, Kecamatan Lamongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah tahun ini ada 12 desa/kelurahan yang berhasil menjadi Desa Berseri Jawa Timur," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan, Andhy Kurniawan kepada wartawan, Kamis (10/10/2024).
Hingga saat ini, ungkap Andhy, total sudah ada 44 desa/kelurahan Desa Berseri di Lamongan. Andhy menuturkan, penghargaan ini merupakan wujud pemenuhan penilaian pada aspek pengelolaan sampah, pengelolaan RTH dan penghijauan, konservasi sumber daya air, konservasi energi dan penggunaan energi baru terbarukan, kebersihan lingkungan baik di wilayah RT/RW, kantor desa atau kelurahan.
"Seluruh desa/kelurahan yang mendapat penghargaan ini sudah melalui seleksi tingkat kabupaten dan dinilai administrasi oleh Provinsi Jawa Timur serta lolos dan lanjut dalam penilaian lapangan," ujarnya.
Salah satu desa yang mendapatkan penghargaan Desa Berseri kategori Mandiri adalah Kelurahan Tlogoanyar, Kecamatan Lamongan. Capaian dalam kategori mandiri ini, papar Andhy, berarti kemampuan Kelurahan tersebut dalam pengelolaan lingkungan hidup diseluruh RT di wilayah kelurahan tersebut.
"Tentu selain memenuhi semua komponen penilaian, kelurahan tersebut memiliki inovasi unik dalam pengelolaan sampah, yakni dengan menggunakan maggot," jelasnya.
Andhy membeberkan, Desa Mertani masuk 10 besar terbaik di Jawa Timur. Faktor yang mendukung prestasi tersebut ialah inovasi Desa Mertani yakni memiliki tanaman manga sebanyak lebih dari 150 pohon. Inovasi tersebut menjadi potensi omset yang tinggi, yang kemudian dikelola PAD kas desa sebagai bentuk upaya ketahanan pangan, termasuk pertanian rendah emisi.
"Inovasi tersebut mampu menghasilkan omset puluhan hingga ratusan juta. Juga sebagai upaya dalam ketahanan pangan, termasuk pertanian rendah emisi," terangnya.
(hil/fat)