Niat dan Tata Cara Salat Tasbih Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram

Niat dan Tata Cara Salat Tasbih Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram

Alifia Kamila - detikJatim
Kamis, 27 Jun 2024 17:00 WIB
Ilustrasi 1 muharram 2024
Foto: Ilustrasi: Jelita Nurisia Fajrina
Surabaya -

Salat tasbih dapat menjadi satu amalan yang bisa dikerjakan pada malam tahun baru Islam. Lantas, bagaimana niat dan tata cara salat tasbih? Simak penjelasannya berikut ini.

Tahun baru Islam 1 Muharam sudah di depan mata. Pergantian tahun kerap menjadi momen untuk muhasabah diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Muslim sangat dianjurkan berdoa dan melaksanakan berbagai amalan menjelang tahun baru Islam. Tak terkecuali salat tasbih yang dinilai memiliki segudang keistimewaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keistimewaan Salat Tasbih

Dilansir laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, salat tasbih merupakan salah satu salat sunah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana perkataan Syekh Said bin Muhammad Ba'asyin dalam Busyral Karim bi Syarhi Masa'ilit Ta'lim yang menyebut hadis Rasulullah SAW serta sejumlah pandangan ulama.

علمها صلى الله عليه وسلم لعمه العباس، ذكر له فضلا عظيما فيها، منه "ولو كانت ذنوبك (مثل رمل عالج) لغفرها الله لك" وحديثها حسن. قال التاج السبكي: لا يسمع بعظيم فضلها ويتركها إلا متهاون بالدين، ففي حديثها "إن استطعت أن تصليها في كل يوم مرة، وإلا في كل جمعة، وإلا ففي كل شهر، وإلا ففي كل سنة، وإلا ففي العمر مرة"

ADVERTISEMENT

Artinya: Rasulullah SAW mengajarkan Sayidina Abbas RA (pamannya) sembahyang tasbih. Kepadanya, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan besar sembahyang tasbih. Salah satunya adalah ampunan Allah SWT, 'Kalau saja dosamu sebanyak gundukan pasir, niscaya Allah SWT akan mengampuni dosamu.' Hadits ini hasan.

Muslim sangat dianjurkan melangsungkan salat tasbih berkat keistimewaan yang dimilikinya. Sebab, salat tasbih dikerjakan demi memohon ampunan kepada Allah SWT.

Niat Salat Tasbih

Pada dasarnya, tidak ada perbedaan mengenai bacaan niat salat tasbih pada malam tahun baru Islam dengan hari-hari lainnya. Adapun berikut lafal niat salat tasbih dengan empat rakaat dua kali salam.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnat tasbīhi rak'ataini lillāhi ta'ālā.

Artinya: Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT.

Salat tasbih juga bisa dikerjakan dengan empat rakaat satu kali salam dengan membaca niat sebagaimana berikut ini.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnat tasbīhi arba'a rak'ātin lillāhi ta'ālā.

Artinya: Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih empat rakaat karena Allah SWT.

Tata Cara Salat Tasbih

Ibnu Hajar Al-Haitami telah mengungkapkan tata cara pelaksanaan salat tasbih. Ini dijelaskan dalam kitabnya Al-Minhajul Qawim.

و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة

Artinya: dan (termasuk shalat sunnah) adalah shalat tasbih, yaitu shalat empat rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar-di dalam kitab Ihyâ ditambahi wa lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh-sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat. (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., hal. 203)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata acara salat tasbih adalah sebagai berikut. Tata cara salat tasbih tidak jauh berbeda dengan salat pada umumnya. Hanya saja, terdapat tambahan bacaan kalimat thayibah dalam jumlah tertentu.

  • Setelah membaca surah Al-Fatihah dan surat lainnya, terlebih dahulu membaca kalimat tasbih subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar sebanyak 15 kali. Kemudian, barulah melakukan rukuk.
  • Seusai doa ruku', terlebih dahulu membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali sebelum bangun untuk iktidal.
  • Pada saat iktidal, kembali membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali sebelum melakukan sujud.
  • Setelah doa sujud, terlebih dahulu membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali sebelum bangun untuk duduk di antara dua sujud.
  • Pada saat duduk di antara dua sujud, kalimat tasbih sebanyak 10 kali kembali dibacakan sebelum melaksanakan sujud kedua.
  • Sama seperti sebelumnya, kalimat tasbih sebanyak 10 kali dibacakan setelah melafalkan doa sujud dan sebelum bangun.
  • Berbeda dengan salat pada umumnya, rakaat kedua tidak langsung dimulai ketika usai melaksanakan sujud kedua. Namun, duduk terlebih dahulu untuk membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu, barulah bangun untuk melangsungkan rakaat selanjutnya.
  • Rakaat selanjutnya dilaksanakan sama seperti rakaat pertama.
  • Pada duduk tasyahud, membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali sebelum salam.

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads