Mengenal Istilah Bediding dalam Bahasa Jawa, Siap-siap Udara Lebih Dingin

Mengenal Istilah Bediding dalam Bahasa Jawa, Siap-siap Udara Lebih Dingin

Allysa Salsabillah Dwi Gayatri - detikJatim
Senin, 24 Jun 2024 12:45 WIB
ilustrasi alergi dingin
Ilustrasi kedinginan akibat bediding/Foto: thinkstock
Surabaya -

Detikers apakah sedang merasakan udara yang dingin menusuk ketika malam hari? Padahal, saat ini sedang memasuki musim kemarau. Fenomena udara dingin di daerah Jawa ini dikenal dengan sebutan bediding.

Meskipun terasa dingin saat malam hari, justru pada siang hari cuaca terasa terik. Menurut Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG), fenomena ini merupakan fenomena yang alamiah dan biasa terjadi pada musim kemarau.

Mengenal Apa Itu Bediding?

Dikutip dari situs resmi BPBD Kota Probolinggo, bediding merupakan istilah serapan dari bahasa Jawa yakni bedhidhing. Istilah tersebut ditemukan dalam bahasa jawa karena fenomena ini memang banyak terjadi di pulau Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dilansir dari laman resmi BMKG, bediding merupakan istilah untuk menyebut perubahan suhu yang mencolok, utamanya pada awal musim kemarau. Suhu udara akan terasa menjadi sangat dingin ketika menjelang malam hingga pagi. Sedangkan pada siang hari, suhu melonjak hingga panas menyengat.

Bediding dalam Pranata Mangsa

Masyarakat Jawa telah menjadikan bediding sebagai salah satu penanda musim dalam pertanian. Dalam penanggalan pranata mangsa, bediding masuk dalam kategori Mangsa Sadha atau musim ke-12.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari artikel Pranata Mangsa dan Budaya Kearifan Lokal di Jurnal Budaya Nusantara, Supardiyono Sabirin menjelaskan, Mangsa Sadha merupakan waktu petani untuk menjemur gabah dan menyimpannya ke dalam lumbung.

Menurutnya, Mangsa Sadha merupakan puncak musim kemarau dan mempunyai tafsir mangsa berupa tirta sah saking sasana atau air menghilang dari tempatnya. Sifat dari musim ini yakni rontoging taru tala atau gugurnya dedaunan.

Tafsir tersebut menandakan bahwa masyarakat petani umumnya kesulitan mendapatkan air karena sumber atau telaga telah mengering. Biasanya musim ini juga ditandai dengan berbuahnya tanaman jeruk keprok, nanas, alpukat, dan kesemek.

Penyebab Musim Kemarau Menjadi Dingin

Fenomena bediding ini umumnya terjadi saat puncak musim kemarau yakni pada bulan Juli sampai September di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara Timur. Musim ini diawali dengan adanya pergerakan angin yang berasal dari arah timur atau Benua Australia.

Suhu dingin yang muncul ketika musim bediding karena mendapat pengaruh Australia yang juga sedang berada di musim dingin. Tekanan udara yang tinggi di Australia membuat udara bergerak ke arah Indonesia.

Adapun angin tersebut melintas di perairan Samudera Indonesia yang juga mempunyai hawa yang relatif dingin. Sesampainya di Indonesia, angin tersebut menyebabkan cuaca bediding di daerah-daerah selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Tips Menghadapi Bediding

  1. Menjaga asupan makan sehat untuk membantu pencernaan lebih baik
  2. Memperbanyak konsumsi air putih untuk meningkatkan cairan tubuh
  3. Memperhatikan pola tidur
  4. Konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  5. Gunakan pakaian yang tebal dan hangat. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi kondisi tubuh ketika di luar (utamanya pada malam hari).

Artikel ini ditulis oleh Allysa Salsabillah Dwi Gayatri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/dte)


Hide Ads