Bolehkah Puasa Arafah Sekaligus Qadha Ramadan? Simak Penjelasannya

Bolehkah Puasa Arafah Sekaligus Qadha Ramadan? Simak Penjelasannya

Alifia Kamila - detikJatim
Selasa, 11 Jun 2024 12:41 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa. Foto: Freepik
Surabaya -

Banyak ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Zulhijah. Salah satunya mengerjakan puasa Arafah pada 9 Zulhijah. Tak jarang, ada yang menjalankan puasa sebelum Idul Adha ini berbarengan dengan qadha puasa Ramadan.

Namun, hukum mengenai puasa Arafah yang dilakukan secara bersamaan dengan qadha puasa Ramadan sering kali jadi pertanyaan. Terutama bagi seseorang yang belum merampungkan utang puasa Ramadan.

Lantas, bolehkah menjalankan keduanya pada waktu yang berbarengan? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Menggabungkan Puasa Arafah dan Qadha Ramadan

Umat Islam yang hendak menggabungkan puasa Arafah dan qadha Ramadan tidak perlu ragu lagi untuk melaksanakannya. Dikutip laman NU Online, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) Ustaz Alhafiz telah menjelaskan, keduanya boleh dilangsungkan secara bersamaan.

Qadha puasa yang dilakukan pada hari puasa Arafah hukumnya tetap sah. Orang tersebut akan tetap mendapat keutamaan dari berpuasa Arafah. Pendapat ini disampaikan juga Syekh Zakariya Al-Anshari dalam kitab Asnal Mathalbi Juz V. Adapun berikut isinya.

قَوْلُهُ وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ) أَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِأَنَّ مَنْ صَامَ عَاشُورَاءَ مَثَلًا عَنْ قَضَاءٍ أَوْ نَذْرٍ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ وَوَافَقَهُ الْأَصْفُونِيُّ وَالْفَقِيهُ عَبْدُ اللَّهِ النَّاشِرِيُّ وَالْفَقِيهُ عَلِيُّ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيُّ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ (قَوْلُهُ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ اُحْتُسِبَ عَلَى اللَّهِ إلَخْ) الْحِكْمَةُ فِي كَوْنِ صَوْمِ عَرَفَةَ بِسَنَتَيْنِ وَعَاشُورَاءَ بِسَنَةٍ أَنَّ عَرَفَةَ يَوْمٌ مُحَمَّدِيٌّ يَعْنِي أَنَّ صَوْمَهُ مُخْتَصٌّ بِأُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَاشُورَاءَ يَوْمٌ مُوسَوِيٌّ

Artinya: (Puasa Asyura). Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk qadha atau nazar puasa, maka ia juga mendapat pahala puasa sunnah hari Asyura. Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Faqih Abdullah An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami. Ini pandangan yang muktamad. (Puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah di balik ganjaran penghapusan dosa dua tahun untuk puasa sunnah Arafah dan penghapusan dosa setahun untuk puasa Asyura adalah karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, yakni puasa sunnah Arafah bersifat khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW. Sementara Asyura adalah harinya umat Nabi Musa AS.

Pendapat serupa juga diutarakan Sayyud Bakri Syatha Al-Dimyathi. Pandangan tersebut disampaikan melalui kitab I'anatut Thalibin.

وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال و الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا

Artinya: Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib As-Syarbini, Syekh Sulaiman Al-Jamal, Syekh Ar-Ramli bahwa puasa sunnah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut. Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan... Ia menambahkan dalam Kitab Al-I'ab. Dari sana, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadha atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak.

Aturan ini juga berlaku bagi yang berniat melaksanakan nazar puasa bersamaan dengan puasa sunah. Meski begitu, muslim tetap disarankan menyelesaikan utang puasa terlebih dahulu sebelum melangsungkan puasa Arafah.

Keutamaan Puasa Zulhijah

Zulhijah termasuk dalam salah satu bulan yang dimuliakan. Oleh karena itu, terdapat keutamaan bagi yang melaksanakan ibadah sunah pada bulan ini, terutama bagi yang berpuasa pada sembilan hari pertama.

1. Pahala Dilipatgandakan

Pahala yang didapatkan ketika menjalankan ibadah pada sepuluh hari pertama akan dilipatgandakan Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa satu hari berpuasa pada bulan Zulhijah memiliki kebaikan yang setara dengan satu tahun puasa.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam lailatul qadar. (HR At-Tirmidzi)

2. Menghapus Dosa

Berpuasa pada hari Arafah atau 9 Zulhijah dapat menghapus dosa selama dua tahun. Menurut ulama An-Nawawi dalam Syarah Muslim, dosa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil.

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya: Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu. (HR Muslim)

3. Hari Pembebasan dari Siksa Neraka

Allah SWT lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari siksaan api neraka pada hari Arafah dibandingkan hari lainnya. Ini menjadi salah satu keutamaan hari Arafah yang disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat hadis.

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Artinya: Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?. (HR Muslim)

Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)


Hide Ads