Banjir Rob Ancam Pesisir Jatim Sepekan ke Depan, Begini Wanti-wanti BMKG

Banjir Rob Ancam Pesisir Jatim Sepekan ke Depan, Begini Wanti-wanti BMKG

Aprilia Devi - detikJatim
Selasa, 04 Jun 2024 13:00 WIB
Banjir Rob menggenangi kawasan Jalan Kalianak Timur, Krembangan, Surabaya pada Sabtu (11/5/2024). Tingginya genangan membuat aktivitas warga terganggu.
Ilustrasi banjir rob. (Foto: Rifki Afifan Pridiasto/detikJatim)
Surabaya -

BMKG Tanjung Perak mengeluarkan peringatan waspada pasang air laut maksimum yang akan terjadi di wilayah pesisir Jawa Timur. Peringatan ini berlaku mulai tanggal 4 hingga 10 Juni 2024.

Beberapa wilayah yang berpotensi terdampak pasang maksimum ini salah satunya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Potensi tinggi pasang maksimum bisa mencapai 120-150 cm dan kemungkinan terjadi pada pukul 09.00-12.00 WIB.

Kemudian di wilayah Gresik, Lamongan, dan Tuban dengan kemungkinan pasang maksimum bisa mencapai 120-130 cm pada pukul 09.00-10.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Kenjeran, dan Madura dengan pasang maksimum antara 120-130 cm yang diprediksi terjadi pukul 09.00-11.00 WIB.

Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto mengatakan, pasang air laut maksimum ini terjadi karena fenomena fase bulan baru atau new moon.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, beberapa hari ke depan kawasan pesisir terancam mengalami pasang maksimum dan surut minimum dengan ketinggian pasang maksimum dapat mencapai 120 cm sampai dengan 150 cm dari rata-rata ketinggian muka air laut yang dapat menyebabkan banjir rob.

"Fase bulan baru mempengaruhi kondisi pasang surut Juni 2024 sehingga berpotensi menyebabkan pasang maksimum dan surut minimum dan memicu banjir rob," ujar Ady saat dihubungi detikJatim, Selasa (4/6/2024).

Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka air laut akibat pasang maksimum, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan. Banjir rob ini juga dikenal sebagai genangan.

Namun, genangan ini bersifat korosif. Sehingga, bisa membuat benda-benda yang terbuat dari metal mudah korosi atau karatan. Maka, masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan pesisir harus berhati-hati.

Banjir rob ini juga bisa mengganggu aktivitas dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Oleh karena itu BMKG Tajung Perak mewanti-wanti masyarakat agar tetap waspada.

"Masyarakat kami imbau untuk menghindari wilayah yang tergenang banjir rob. Air banjir rob bersifat korosif karena mengandung garam, bagi pemilik tambak untuk meninggikan tanggulnya karena bisa juga menyebabkan air di tambak meluap dan selalu meng-update informasi dari BMKG," imbau Ady.




(hil/dte)


Hide Ads