Waspada Banjir Rob di Kawasan Pesisir Jatim Tiga Hari ke Depan

Waspada Banjir Rob di Kawasan Pesisir Jatim Tiga Hari ke Depan

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 25 Mei 2024 11:32 WIB
Banjir rob di salah satu pesisir Surabaya.
Banjir rob di salah satu pesisir Surabaya. Foto: Rifki Afifan Pridiasto/detikJatim
Surabaya -

BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan waspada banjir rob yang bisa terjadi di kawasan pesisir Jawa Timur (Jatim). Dampak cuaca ekstrem itu diprakirakan terjadi hingga tiga hari ke depan, tepatnya 27 Mei 2024.

Banjir rob dengan ketinggian mencapai 30 cm diperkirakan akan merendam kawasan pesisir Jatim pada akhir pekan ini. Banjir rob sendiri merupakan banjir yang disebabkan kenaikan muka air laut akibat pasang maksimum, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan. Banjr rob juga dikenal sebagai genangan.

"Pemicu dari pasang maksimum air laut yang berpotensi menyebabkan banjir rob adalah fase bulan penuh atau full moon," tutur Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (25/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG menyebut banjir rob akan terjadi selama beberapa jam mulai pukul 10.00-12.00 WIB. Salah satu wilayah yang mungkin terdampak pasang maksimum ini adalah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Kemudian wilayah Surabaya Barat meliputi Gresik, Lamongan, dan Tuban. Selanjutnya, wilayah Surabaya Timur mencakup Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Kenjeran, dan Madura, serta wilayah Kalianget termasuk Pamekasan.

ADVERTISEMENT

Genangan banjir rob bersifat korosif sehingga bisa membuat benda-benda yang terbuat dari metal mudah korosi atau karatan. Banjir rob juga bisa mengganggu aktivitas dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, hingga kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

"Bagi masyarakat kami imbau menghindari wilayah yang tergenang banjir rob, karena air banjir rob bersifat korosif sebab mengandung garam. Bagi pemilik tambak untuk meninggikan tanggulnya karena bisa menyebabkan air di tambak meluap, dan selalu meng-update informasi dari BMKG," imbau Ady.




(irb/fat)


Hide Ads