Setiap Calon Jemaah Haji (CJH) di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) dites kesehatan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Dari pemeriksaan itu, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya menyebut ada 69% CJH punya riwayat penyakit berisiko tinggi.
"Dari 1.800 lebih jemaah yang diberangkatkan dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya setiap hari, 69% tergolong berisiko tinggi," kata Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan di Asrama Haji, Kamis (16/5/2024).
Beberapa penyakit berisiko tinggi yang diderita CJH antara lain hipertensi, kencing manis, dan pembengkakan jantung. Kendati demikian, petugas masih menoleransi penyakit-penyakit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti lansia, usia di atas 65 tahun dan ditambah juga dengan CJH punya riwayat penyakit sebelumnya. Jadi dikhawatirkan akan terpicu muncul jika CJH tidak menjaga kesehatan dengan baik, misalnya kelelahan dan sebagainya," jelasnya.
BBKK Surabaya memastikan akan memberikan pendampingan kesehatan kepada CJH yang punya riwayat penyakit berisiko tinggi. Tenaga kesehatan selalu mengontrol perkembangan CJH sejak masuk AHES.
"Di antaranya kami lakukan terapi, pemberian obat, serta mengupayakan agar dapat membagi waktu untuk beristirahat yang cukup," ujarnya.
Di Arab Saudi, CJH dengan penyakit berisiko tinggi juga tidak perlu khawatir. Dokter dan perawat yang mendampingi tiap kloter selalu siaga.
"Jemaah haji seandainya perlu konsultasi, bisa sama dokter dan perawat, apa yang boleh dan tidak boleh dibawa. Jamu tahun lalu dibawa jemaah haji dilarang sama Arab Saudi," tukasnya.
(hil/dte)