Kalender Hijriah saat ini telah memasuki bulan Syawal. Pada bulan ini umat muslim merayakan Idul Fitri setelah sebulan penuh menjalani puasa di Bulan Ramadan.
Tidak hanya Idul Fitri, ternyata banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal yang perlu diketahui oleh umat muslim termasuk di Tanah Air.
Dirangkum dari sejumlah sumber, setidaknya ada 6 peristiwa bersejarah yang menjadi bagian dari perkembangan Islam di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa saja keenam peristiwa tersebut? Simak informasi yang dirangkum detikJatim di bawah ini.
6 Peristiwa Penting di Bulan Syawal
1. Perang Uhud
Diketahui, Perang Uhud terjadi pada tahun ketiga setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Tepatnya, perang ini berlangsung pada 15 Syawal 3 Hijriah.
Perang Uhud adalah bentuk balas dendam kaum kafir setelah menelan kekalahan dalam Perang Badar. Saat itu, kaum Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan dengan 3.000 tentara. Sementara, Rasulullah SAW memimpin langsung pasukan muslim yang berjumlah 1.000 orang.
Namun dalam perjalanan menuju Gunung Uhud, Abdullah bin Ubay, salah satu pemimpin bani terbesar di kaum Quraisy berkhianat. Ia membawa 300 pasukan muslim sehingga hanya 700 orang tersisa di pihak kaum muslim.
2. Perang Khandaq
Selang dua tahun setelahnya, kaum muslimin harus dihadapkan dengan Perang Khandaq. Perang ini diikuti oleh 3.000 pasukan Islam untuk melawan 10.000 personil kaum kafir. Beberapa sumber ulama sejarah bahkan menyebutkan, kaum kafir kala itu berjumlah 15.000 orang.
Perang Khandaq dipicu oleh rasa dendam kaum Yahudi dari suku bani Nadhir yang terusir oleh pasukan Islam di Madinah. Kata khandaq sendiri berarti parit. Ini diambil dari strategi perang dengan menggali parit yang dicetuskan Salman Al Farisi RA.
Kaum muslim menggali parit yang mengelilingi Kota Madinah sebagai metode pertahanan agar kaum kafir tidak bisa menembus kota tersebut. Taktik ini berbuah kemenangan bagi umat Islam.
3. Perang Hunain
Perang Hunain terjadi pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah. Lebih tepatnya, perang ini terjadi setelah peristiwa Fathu Makkah.
Kata Hunain diambil dari lokasi perang terjadi, yakni lembah Hunain yang menjadi penghubung Kota Makkah dan Thaif. Dalam perang ini, Rasulullah SAW mengerahkan total 12.000 pasukan. Ini terdiri dari 10.000 penduduk Kota Madinah dan 2.000 Kota Makkah. Mereka harus berhadapan dengan 20.000 pasukan musuh.
Meski berjumlah lebih sedikit, Perang Hunain berhasil dimenangkan oleh kaum muslim. Ini berkat keberanian dan semangat umat Islam seperti yang disampaikan Anas bin Malik dalam sebuah hadis.
"Pada Perang Hunain, musuh Islam terdiri atas Hawazin, Ghathfan, dan suku lainnya. Mereka datang dengan membawa harta dan budak-budak mereka. Sedangkan Rasulullah SAW membawa 10.000 pasukan ditambah dengan orang-orang Makkah yang baru masuk Islam. Pada perang itu, para sahabat melarikan diri meninggalkan Rasulullah SAW sendirian. Akhirnya beliau menengok ke arah kanan, dan berkata, 'Wahai muslimin Anshar!' Mereka menjawab, 'Bergembiralah, wahai Rasulullah, kami selalu bersamamu,' Kemudian, beliau menengok ke arah kiri, dan berkata, 'Wahai muslimin Anshar!' Yang dipanggil menjawab, 'Bergembiralah, wahai Rasulullah, kami selalu bersamamu,' Lalu, beliau turun dari bagal putihnya, dan berkata, 'Aku ini hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR Bukhari)
4. Perang Thaif
Perang Thaif yang berlangsung pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah meletus setelah terjadinya Perang Hunain. Sebab, pasukan muslim mengejar pasukan Quraisy yang tersisa dan melarikan diri dari Hunain. Mereka bersembunyi di dalam benteng kuat yang terletak di Thaif. Ini menyebabkan umat muslim mengepung kawasan tersebut.
Pengepungan dalam Perang Thaif berlangsung cukup lama. Hadis riwayat Muslim dari Anas menyebutkan, pengepungan terjadi selama 40 hari. Sedangkan, sejarawan muslim lainnya berpendapat hanya 20 hari, 18 hari, 15 hari, bahkan 10 hari.
5. Pernikahan Rasulullah SAW
Bulan Syawal juga menjadi momentum istimewa bagi Rasulullah SAW. Pasalnya, Nabi SAW menikahi Aisyah RA pada bulan Syawal. Ini sebagaimana perkataan Aisyah RA dalam hadis riwayat Muslim.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ
Artinya: 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku." Periwayat hadits berkata, "Oleh karena itu, 'Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal." (HR Muslim)
6. Lahir dan Wafatnya Imam Bukhari
Imam Bukhari merupakan salah satu ahli hadis terkemuka. Dirinya dilahirkan pada hari Jumat, 13 Syawal 194 Hijriah di Kota Bukhara, Uzbekistan. Ia juga wafat pada bulan Syawal. Tepatnya, malam 1 Syawal atau malam hari Idul Fitri. Imam Bukhari kemudian dimakamkan pada 1 Syawal.
Selama hidupnya, Imam Bukhari dikenal sebagai pribadi yang cerdas. Pada usia 10 tahun, ia mampu menghafalkan isi Alquran. Selama 16 tahun perjalanannya memperlajari hadis, Imam Bukhari telah mengumpulkan 600 ribu hadis yang diriwayatkan oleh 80.000 orang rawi. 300 di antaranya telah dihafalkan.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpe/iwd)