Iktikaf merupakan ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid. Beriktikaf sangat dianjurkan saat bulan Ramadan, khususnya 10 hari terakhir Ramadan.
Perintah ini mengacu pada sabda Rasulullah SAW:
كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Artinya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah melaksanakan iktikaf pada sepuluh (malam) terakhir dari bulan Ramadhan sampai beliau wafat, lalu (dilanjutkan) istri-istrinya yang iktikaf sepeninggalnya. (HR. Bukhari).
Amalan-amalan selama Iktikaf:
Melansir laman Nahdlatul Ulama (NU), ada amalan-amalan yang bisa ditunaikan ketika mengerjakan iktikaf. Berikut ini beberapa amalan yang bisa dilakukan:
1. Salat sunah
Selama iktikaf bisa diisi dengan salat sunah, seperti salat tahiyatul masjid, dan salat lainnya.
Salat tahiyatul masjid terdiri dari dua rakaat yang dikerjakan sesaat setelah masuk masjid. Alangkah baiknya dikerjakan dengan tidak duduk terlebih dahulu setelah masuk ke masjid.
Perintah tersebut berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ - رواه البخاري
Artinya: Apabila seseorang di antara kamu masuk ke dalam masjid, maka hendaklah ia melakukan shalat dua rakaat sebelum duduk. (HR. Bukhari)
2. Membaca Al-Qur'an
Amalan yang bisa dilakukan ketika iktikaf berikutnya adalah membaca Al-Quran. Sejatinya, membaca Al-Qur'an bagian dari sebaik-baiknya ibadah.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya:
Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda, Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an. (HR. al-Baihaqi)
3. Berzikir
Umat Muslim yang sedang beriktikaf bisa mengisi dengan zikir. Bukan hanya ketika iktikaf, zikir dapat dilakukan di mana pun. Perintah berzikir ini sesuai firman Allah SWT dalam Surat Al Ahzab ayat 41-42.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS. Al-Ahzab, 33:41-42).
4. Bersalawat
Islam memerintahkan kaum Muslim untuk bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Allah SWT dan Malaikat pun juga bersalawat pada Nabi, sebagaimana firman-Nya di dalam Al-Qur'an:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما
Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bersalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya. (QS Al-Ahzab 33: 56)
5. Puasa
Iktikaf ketika sedang berpuasa lebih utama. Maka, iktikaf sangat dianjurkan ketika bulan Ramadan. hal ini dapat menekan syahwat hawa nafsu seseorang sehingga lebih fokus secara pikiran dan menyuciakan hati.
6. Mempelajari ilmu pengetahuan
Amalan selanjutnya yaitu mempelajari ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dengan membaca buku-buku agama. Dengan mempelajari ilmu agama ini diharapkan mampu meningkatkan keimanan umat Muslim.
7. Menjaga ucapan
Selama iktikaf, umat Muslim dilarang untuk berbicara hal yang buruk. Ia tidak boleh mengumpat, menggunjing, mengadu domba, dan mengucap kalimat yang tidak berguna.
Selain itu, berbicara hal-hal yang baik sudah semestinya dilakukan umat Islam di mana dan kapan saja.
Bacaan Niat Iktikaf
Berikut ini bacaan niat ketika melaksanakan iktikaf:
نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى
Latin:
Nawaitul i'tikāfa fī hādzal masjidi lillāhi ta'ālā.
Artinya:
Saya berniat iktikaf di masjid ini karena Allah SWT.
Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)