- Dalil Iktikaf dalam Al-Qur'an dan Hadits
- Amalan yang Dapat Dilakukan Saat Iktikaf 1. Memperbanyak Sholat Sunnah 2. Membaca dan Merenungi Al-Qur'an 3. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar 4. Memperbanyak Doa, Terutama di Malam Lailatul Qadar 5. Muhasabah dan Memperbaiki Diri 6. Menjaga Lisan dan Menjauhi Perbuatan Sia-sia 7. Belajar Ilmu Agama
Setiap muslim berbondong-bondong melakukan iktikaf pada 10 malam terakhir Ramadan. Ada banyak ibadah yang bisa dikerjakan saat menjalani iktikaf, mulai dari sholat sunnah, memperbanyak dzikir hingga menimba ilmu agama.
Iktikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Iktikaf dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mengutip buku Sejarah Ibadah karya Syahruddin El Fikri, secara bahasa, iktikaf berasal dari kata "akafa-ya'kufu-ukufan" yang berarti tetap pada sesuatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi dalam Fadhilah Ramadhan, iktikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan niat iktikaf.
Menurut Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunnah, iktikaf menetap di suatu tempat dan berdiam diri tanpa meninggalkan tempat itu, baik untuk melakukan amal baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalil Iktikaf dalam Al-Qur'an dan Hadits
Terdapat beberapa dalil yang mendasari iktikaf sebagai ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Seperti termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 187,
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآئِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ ۖ فَٱلْـَٰٔنَ بَٰشِرُوهُنَّ وَٱبْتَغُوا۟ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Dalam hadits, Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya iktikaf, terutama pada sepuluh malam terakhir Ramadan. "Rasulullah SAW selalu beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat. Kemudian para istri beliau beriktikaf setelahnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan yang Dapat Dilakukan Saat Iktikaf
1. Memperbanyak Sholat Sunnah
Selain sholat fardhu, orang yang beriktikaf dianjurkan memperbanyak sholat sunnah seperti sholat Tarawih, Tahajud, Dhuha, dan shalat sunnah Rawatib.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah, karena setiap kali kamu bersujud kepada Allah, Dia akan mengangkat derajatmu satu tingkat dan menghapus satu dosa darimu." (HR. Muslim)
2. Membaca dan Merenungi Al-Qur'an
Membaca, menghafal, dan mentadabburi Al-Qur'an adalah salah satu amalan utama dalam iktikaf. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
3. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar
Mengingat Allah SWT dengan berzikir dapat menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada-Nya. Beberapa dzikir yang dianjurkan antara lain kalimat Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, dan Astaghfirullah.
4. Memperbanyak Doa, Terutama di Malam Lailatul Qadar
Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus yang bisa dibaca pada malam Lailatul Qadar.
Doa Malam Lailatul Qadar berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Arab latin: Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī.
Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).
Adapun redaksi hadits riwayat Imam At-Tirmidzi selengkapnya sebagai berikut:
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي
Artinya: Dari sayyidah Aisyah RA, ia bercerita, ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai Lailatul Qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?" Rasulullah SAW menjawab, "Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī'" (HR At-Tirmidzi).
Doa Malam Lailatul Qadar Kedua
Doa ini berdasarkan riwayat lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud. Berikut bacaan doanya:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Arab latin: Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī.
Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).
Adapun redaksi lengkap dari hadits di atas adalah sebagai berikut:
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ
Artinya: Dari sayyidah Aisyah RA, ia bercerita, ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah Lailatul Qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?" Rasulullah saw menjawab, Bacalah 'Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni" (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).
5. Muhasabah dan Memperbaiki Diri
Saat iktikaf, seseorang dapat merenungi amal perbuatannya, memperbaiki diri, serta memperkuat niat dan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang cerdas adalah yang selalu mengintrospeksi dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian." (HR. Tirmidzi)
6. Menjaga Lisan dan Menjauhi Perbuatan Sia-sia
Iktikaf bukan hanya tentang berdiam di masjid, tetapi juga menjaga perilaku dan lisan. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Belajar Ilmu Agama
Menghadiri kajian, membaca buku Islami, atau mendalami tafsir Al-Qur'an dapat menambah wawasan keislaman dan meningkatkan keimanan. Dalam hadits, Rasulullah SAW menekankan pentingnya menuntut ilmu.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913).
Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda:
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)
"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (HR Tabrani).
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
"Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali."
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi