Bulan Ramadan (Ramadhan) menjadi bulan istimewa dan penuh berkah. Maka tak heran, muslim memperbanyak berdoa dan beribadah di bulan mulia ini. Termasuk mengerjakan salat sunah selama Ramadan.
Tak heran jika umat Islam berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebab, ibadah yang dikerjakan muslim selama Ramadan akan mendapat pahala berlipat ganda sebagaimana hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
"Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan." (HR. Bukhari dan Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salat Sunah di Bulan Ramadan
Ada berbagai amalan sunah yang bisa dikerjakan saat bulan Ramadan, salah satunya salat sunah. Berikut ini enam salat sunah yang bisa dikerjakan selama bulan Ramadan.
1. Salat Tarawih
Salat Tarawih merupakan salat sunah yang hanya dikerjakan saat Ramadan. Salat sunah ini sangat dianjurkan karena pada bulan puasa pahala umat Islam akan dilipatgandakan dan dosa akan diampuni.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ .متفق عليه
Artinya: Barang siapa melakukan salat (tarawih) pada Ramadan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta'âlâ), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (Muttafaq 'Alaih).
2. Salat Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar yang ada pada bulan Ramadan merupakan malam yang lebih utama daripada seribu bulan. Salah satu ibadah yang dianjurkan untuk mengisi malam yang mulia ini adalah salat sunah.
Anjuran mengerjakan salat sunah pada malam Lailatul Qadar ada pada riwayat kitab Durratun Nashihin. Pada riwayat ini Allah SWT memerintahkan malaikat ke surga untuk menanam pohon, membangun istana, dan menggali sungai di surga untuk umat Islam yang menunaikan salat sunah Lailatul Qadar.
Menurut Mazhab Syafi'i, salat malam saat Lailatul Qadar bisa diharuskan jika dinazarkan, sebagaimana Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj ila Ma'rifati Ma'ani Alfazhil Minhaj:
لو نذر الصلاة ليلة القدر لزمه أن يصلي تلك الصلاة في جميع ليالي العشر لأجل الإبهام
Artinya: Seandainya seseorang bernazar untuk melakukan salat sunnah pada malam Lailatul Qadar, maka ia wajib menunaikan salat tersebut setiap malam pada 10 terakhir Ramadhan karena samar (pada malam ke berapa Lailatul Qadar berada).
3. Salat Tahajud
Rasulullah SAW istikamah dalam menjalankan salat sunah tahajud. Oleh karena itu, salat tahajud dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam. Dalam QS. Al-Isra't ayat 79, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَحْمُوداً
Artinya: Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra't: 79)
Ketentuan melakukan salat tahajud, yaitu dikerjakan ketika malam hari. Tepatnya, setelah mengerjakan salat Isya dan dilakukan setelah tidur.
Meskipun ditunaikan ketika malam hari, salat tahajud bukan sebagai penutup salat malam. Salat yang dianjurkan menutup malam hari adalah salat witir.
4. Salat Witir
Salat witir menjadi amalan sunah yang ditunaikan selepas salat tarawih pada bulan Ramadan. Dikerjakan berjumlah tiga rakaat setelah salat Tarawih.
Meskipun begitu, salat witir bisa dilakukan pada bulan lainnya setelah salat Isya. Salat penutup ini lebih baik dikerjakan pada akhir malam sebagaimana Rasulullah SAW menuturkan:
اِجْعَلُوْا اٰخِرَ صَلَاتِكُمْ مِنَ الَّليْلِ وِتْراً
Artinya: Jadikanlah akhir salat kalian semua di malam hari dengan dengan salat witir. (Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, [Bairut: Darul Fikr, Damaskus, 2010], juz II, h. 185)
5. Salat Duha
Ketentuan salat sunah duha dikerjakan ketika matahari sedang naik. Rakaat salat duha paling sedikit dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat.
Sementara itu, keutamaan salat duha salah satunya membersihkan dosa. Hal ini sebagaimana hadis Abu Ahurairah:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya: Barang siapa menjaga shalat duha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.
6. Salat Tahiyatul Masjid
Pada bulan Ramadan banyak umat Islam yang datang ke masjid, terkhusus untuk menjalankan salat Tarawih. Setiba di masjid, sebaiknya langsung menunaikan salat tahiyatul masjid sebanyak dua rakaat.
Salat ini dilakukan sebelum duduk di masjid. Salat tahiyatul masjid disunahkan Rasulullah SAW sebagaimana hadis riwayat Abu Qatadah:
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ، فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِس
Artinya: Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid maka hendaklah ia mengerjakan shalat dua rakaat sebelum ia duduk. (HR Abu Qatadah)
Artikel ini ditulis oleh Najza Namira Putri, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)