Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh, Bacaan Arab dan Latin

Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh, Bacaan Arab dan Latin

An Nisa Maulidiyah - detikJatim
Sabtu, 09 Mar 2024 22:30 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Ilustrasi membaca niat puasa Ramadan sebulan penuh/Foto: Shutterstock
Surabaya -

Rukun puasa Ramadan (Ramadhan) yakni niat dan menahan diri dari hal yang membatalkan puasa. Berikut doa niat puasa Ramadan sebulan penuh.

Niat merupakan amalan hati untuk melakukan suatu ibadah. Oleh karena itu, niat dapat diucapkan bersuara maupun di dalam hati.

Berdasarkan mazhab Syafi'i, niat puasa Ramadan harus dilakukan setiap malam. Namun beberapa ulama mengantisipasi hal tersebut dengan membacakan niat puasa satu bulan penuh di malam pertama Ramadan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Membaca Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh

Dikutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), mazhab Syafi'i berpendapat niat puasa Ramadan harus dilakukan setiap malam. Namun, terkadang muslim lupa untuk membacakan niat puasa pada malam hari.

Untuk mengantisipasi hal itu, para ulama menyarankan niat puasa sebulan penuh dibacakan pada awal atau malam pertama Ramadan. Tujuannya agar ketika seorang muslim lupa niat, hukum puasanya tetap sah. Sebab telah dicukupkan dengan niat satu bulan penuh mengikuti (taqlid) pada mazhab Maliki.

ADVERTISEMENT

Imam Al-Quyubi menyebutkan:

"Disunahkan pada malam pertama bulan Ramadan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadan". (Hasyiyah Al-Qulyubi, II/66)

Ulama fiqih tersebut menyatakan niat puasa satu bulan penuh hanya sebagai antisipasi lupa membaca niat. Pada dasarnya, umat Islam tetap diwajibkan untuk membacakan niat puasa seperti biasa pada malam harinya.

Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh

Dikutip situs resmi NU, berikut ini niat puasa Ramadan sebulan penuh. Mulai bacaan Arab, Latin dan artinya.

Arab:

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ู ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุฉู ุชูŽู‚ู’ู„ููŠู’ุฏู‹ุง ู„ูู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ู…ูŽุงู„ููƒู ููŽุฑู’ุถู‹ุง ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Latin:

Nawaitu shauma jami'I syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala.

Artinya:

Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.

Niat Puasa Ramadan Harian

Arab:

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุบูŽุฏู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุฏูŽุงุกู ููŽุฑู’ุถู ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ู ู‡ุฐูู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู†ูŽุฉู ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Latin:

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihissanati lillahi ta'ala.

Artinya:

Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Pendapat Ulama tentang Niat Puasa

Ada perbedaan pendapat ulama terkait niat puasa Ramadan. Berikut uraiannya:

Mazhab Maliki

Dikutip situs resmi NU, mazhab Maliki berpandangan puasa selama bulan Ramadan tetap dihitung sebagai kesatuan ibadah. Dengan begitu, satu kali niat puasa Ramadan sudah dianggap cukup.

Namun, sebagian ulama menekankan niat puasa untuk sebulan hanya dibacakan sebagai bentuk antisipasi. Sehingga niat puasa Ramadan tetap harus dibacakan setiap malam menjelang sahur.

Mazhab Syafi'i

Mazhab Syafi'i meyakini satu kali niat dilakukan untuk satu kali puasa. Artinya, membacakan niat puasa harus dilakukan setiap malam setelah salat Tarawih hingga menjelang sahur. Jika didasarkan pada mazhab Syafi'i, niat puasa Ramadan wajib dibacakan setiap hari.

Mazhab Abu Hanifah

Berdasarkan mazhab Abu Hanifah, niat puasa di malam hari tidak bersifat wajib. Jika seseorang berniat puasa setelah terbitnya matahari, maka puasanya tetap terhitung sah selama belum memasuki waktu zuhur dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Meskipun telah membaca niat puasa Ramadan sebulan penuh, umat Islam tetap dianjurkan untuk membaca niat puasa di hari-hari berikutnya. Bacaan niat puasa sebulan penuh hanya dilakukan sebagai antisipasi lupa atau tidak sempat membaca niat di kemudian hari.

Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)


Hide Ads