Bacaan Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh, Amalkan di Awal Puasa

#RamadanJadiMudah by BSI

Bacaan Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh, Amalkan di Awal Puasa

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 28 Feb 2025 20:30 WIB
Niat Puasa Senin Kamis
Doa niat puasa ramadan Foto: Getty Images/Kikujiarm
Jakarta -

Niat puasa Ramadan harus diamalkan sebelum matahari terbit. Bacaan niat ini bisa diamalkan setiap hari atau pun dibaca sekaligus untuk niat puasa sebulan penuh di bulan Ramadan.

Niat puasa Ramadan sebulan penuh bisa dibaca di awal Ramadan, tujuannya agar suatu hari lupa membaca niat, maka puasanya tetap sah. Niat puasa Ramadan berbeda dengan puasa sunnah yang dapat dibaca pada siang hari.

Niat puasa Ramadan harus dibaca sebelum terbitnya matahari, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya." (HR. An-Nasa i dan Abu Dawud)

Bacaan Niat Puasa Sebulan Penuh

Mengutip buku Fikih Puasa karya Ali Musthafa Siregar, berikut bacaan niat puasa Ramadhan untuk sebulan penuh:

ADVERTISEMENT

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Ramadhan Harian

Ada pula bacaan niat puasa Ramadhan harian yang dapat dilafalkan setiap hari. Berikut bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala"

Keutamaan Puasa Ramadan

1. Setan Dibelenggu

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفْدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْحِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُعْلَقَ مِنْهَا بَابٌ. وَنَادَي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلٌّ لَيْلَةٍ

Artinya: "Pada malam pertama bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin pembangkang dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, dan tidak ada satupun pintunya yang dibuka. Pintu-pintu surga akan dibuka dan tidak ada satu pintunya yang ditutup, dan penyeru akan berseru 'Hai pencari kebaikan, datanglah, dan hai pencari keburukan, berhentilah.' Allah mempunyai orang-orang yang terbebas dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam" (HR At-Tirmidzi)

2. Pengampunan Dosa dari Allah SWT

Dalam hadits dijelaskan bahwa ibadah puasa menjadi amalan yang dapat menghapus dosa. Dalam hadits dijelaskan,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barang siapa yang puasa Ramadan karena iman dan mengharapkan ridho Allah, niscaya diampuni baginya semua dosanya yang terdahulu." (HR Bukhari)

3. Masuk Surga Ar-Rayyan

Surga Ar-Rayyan merupakan anugerah dari Allah SWT yang dikhususkan bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa. Pintu surga ini disediakan hanya untuk mereka yang berpuasa sebagai bentuk kemuliaan dan keistimewaan dari Allah SWT.

Tidak semua orang dapat memasuki Surga Ar-Rayyan, kecuali mereka yang dengan ikhlas menjalankan ibadah puasa. Setelah para ahli puasa memasukinya, pintu tersebut akan ditutup sehingga tidak ada lagi yang dapat melewatinya.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits:

"Di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut ar-Rayyan. Yang masuk melalui pintu itu di hari kiamat hanyalah orang-orang yang berpuasa, yang lainnya tidak masuk lewat pintu itu. Dan diserukan saat itu, "Manakah orang-orang yang berpuasa?" Maka mereka yang berpuasa bangun untuk memasukinya, sedangkan yang lain tidak. Bilamana mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup dan tidak ada lagi yang bisa memasukinya."" (HR Bukhari dan Muslim)

4. Doanya Mustajab

Salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa adalah ketika sedang berpuasa. Dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, umat Muslim dianjurkan untuk tidak hanya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi juga memperbanyak doa.

Doa yang dipanjatkan selama menjalankan ibadah puasa, insyaAllah, memiliki keistimewaan dan lebih mudah dikabulkan. Keutamaan ini juga ditegaskan dalam sebuah hadits yang menjelaskan tentang keistimewaan doa saat berpuasa.

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi," (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).




(dvs/inf)

Hide Ads