- Manfaat Ziarah Kubur Jelang Ramadan
- Berikut manfaat ziarah kubur jelang Ramadan seperti dirangkum dari situs resmi NU: 1. Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal Artinya: 2. Mengingatkan akan Kematian Artinya: 3. Motivasi untuk Tabarruk atau Mendapat Keberkahan 4. Bentuk Bakti Kepada Orang Tua Artinya: Artinya: 5. Menghindarkan dari Cinta Dunia yang Berlebih Arab: Latin: Artinya:
Menjelang Ramadan, banyak tradisi yang kerap dilakukan oleh umat Islam di Indonesia. Salah satunya, ziarah kubur atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah nyekar.
Ziarah kubur tidak hanya sebatas mendoakan orang yang sudah meninggal. Akan tetapi, ada beberapa manfaat yang bisa kita ambil. Apa saja manfaat dari ziarah kubur? Simak penjelasannya berikut ini.
Manfaat Ziarah Kubur Jelang Ramadan
Melansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU), Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat-Nya untuk melakukan ziarah kubur, seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً
Artinya: Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian bekata buruk (pada saat ziarah). (HR Hakim)
Dengan kata lain, Rasulullah SAW menyebutkan beberapa manfaat yang bisa diperoleh melalui ziarah kubur.
Berikut manfaat ziarah kubur jelang Ramadan seperti dirangkum dari situs resmi NU:
Baca juga: Doa Ziarah Kubur dan Urutan Membacanya |
1. Mendoakan Orang yang Sudah Meninggal
Pada dasarnya, tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Kita dapat mendoakan orang yang diziarahi agar mendapat ampunan di akhirat, serta kelapangan di kuburnya. Menurut Syekh Nawawi, ziarah dengan tujuan seperti ini disunahkan untuk setiap orang Muslim.
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk mendoakan orang yang sudah meninggal melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh hadis Abu Daud.
اسْتَغْفِرُوا لأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ التَّثْبِيتَ فَإِنَّهُ الآنَ يُسْأَلُ
Artinya:
Mintalah ampun pada Allah untuk saudara kalian dan mintalah kekokohan (dalam menjawab pertanyaan kubur). Karena saat ini ia sedang ditanya. (HR. Abu Daud Nomor 2758. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
2. Mengingatkan akan Kematian
Manfaat ziarah kubur selanjutnya adalah untuk mengambil lil i'tibar atau pelajaran. Dengan berziarah, secara tidak langsung akan mengingatkan kepada kematian yang kelak menghampiri setiap individu.
Pada awalnya, Rasulullah SAW melarang umat-Nya untuk berziarah. Hal ini disebabkan oleh lemahnya kondisi sosiologis dan kemusyrikan masyarakat Arab saat itu. Sehingga, Rasulullah SAW mengkawatirkan akan terjadi kesalahpahaman jika mereka mendatangi kuburan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Rasulullah SAW mulai menganjurkan umat Islam untuk berziarah karena dapat mengingatkan akan kematian dan akhirat.
حديث بريدة قال : قال رسول الله صلى الله علية وسلم: قد كنت نهيتكم عن زيارة القبور فقد أذن لمحمد في زيارة قبر أمه فزورها فإنها تذكر الآخرة. رواة الترمذي
Artinya:
Hadis dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! Karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat.
3. Motivasi untuk Tabarruk atau Mendapat Keberkahan
Tak hanya mengunjungi makan keluarga atau kerabat, ziarah kubur dapat dilakukan dengan mendatangi makam umat Muslim lainnya. Contohnya seperti makam para wali.
Dengan mengunjungi makam orang saleh, diharapkan akan mendapat keberkahan. Ini seperti yang sering dilakukan oleh masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya warga NU.
Mereka mengunjungi makam para wali atau kiai pada waktu tertentu. Tujuannya untuk mendapat keberkahan karena orang-orang tersebut dinilai memiliki kedekatan dengan Allah.
4. Bentuk Bakti Kepada Orang Tua
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatiz Zain menganjurkan untuk ziarah ke makam orang tua, khususnya setiap hari Jumat. Jika dilakukan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan mencatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada orang tua.
Bahkan, masih dalam kitab yang sama. Syekh Nawawi juga menerangkan pahala ziarah kubur orang tua setiap hari Jumat setara dengan melakukan ibadah haji. Ini terdapat dalam Al-Mu'jam Al-Kabir lit Tabrani juz 19.
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda: barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Adapun mengenai pahala haji yang disediakan oleh Allah SWT kepada mereka yang menziarahi kubur orang tuanya terdapat dalam Kitab Al-Maudhu'at berdasar pada hadits Ibn Umar ra.
أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda: barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya.
5. Menghindarkan dari Cinta Dunia yang Berlebih
Manfaat terakhir dari ziarah kubur adalah menghindarkan dari cinta dunia yang berlebih. Hal ini seperti firman Allah dalam surah Al-Ankabut yang menyatakan bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian.
Arab:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Latin:
Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụn
Artinya:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al Ankabut: 57).
Dengan melakukan ziarah kubur akan mengingatkan manusia bahwa kehidupan di dunia sifatnya hanyalah sementara. Sesungguhnya kehidupan yang kekal abadi adalah kehidupan di akhirat nanti.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/fat)