Ngalam Mbois: Mahasiswa Malang Ciptakan Tempat Sampah Berbasis IoT

Ngalam Mbois: Mahasiswa Malang Ciptakan Tempat Sampah Berbasis IoT

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 12 Feb 2024 10:44 WIB
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Ma Chung, David Tri Setyo Wicaksono menciptakan tempat sampah berbasis internet of things (IoT)
David Tri Setyo Wicaksono menciptakan tempat sampah berbasis IoT. (Foto: Istimewa)
Malang -

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Ma Chung, David Tri Setyo Wicaksono menciptakan tempat sampah berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi tersebut diberi nama e-Bin.

Terobosan yang dibuat David sukses memenangkan kompetisi Ideation Startup Fest yang diselenggarakan oleh Tujubelasan Malang. Ideation Startup Fest merupakan kompetisi bagi start up di berbagai bidang, seperti agrikultur dan manufaktur untuk menghasilkan produk (jasa) inovatif yang memberikan solusi pada permasalahan lokal.

"Kami membuat sebuah tempat sampah yang namanya e-Bin, yaitu tempat sampah berbasis IoT," kata David, Senin (12/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

David pun memaparkan sejumlah keunggulan dari tempat sampahnya.

Namun, hal ini menjadi motivasi bagi mereka untuk mampu menghasilkan produk yang lebih unggul dan melampaui pesaingnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi tempat sampah ini bisa mengukur volume sampah yang dibuang. Jadi kita tidak perlu setiap hari bolak-balik untuk mengecek. Hanya jika tempat sampah telah penuh, maka akan ada notifikasi melalui WhatsApp dan kita bisa langsung mengambilnya. Kemudian kita akan memilah dan mengolahnya kembali," bebernya.

Proyek e-Bin yang digarap David bersama timnya ini dimulai sejak bulan September 2023. Dengan mengedepankan misi sustainability dalam pengelolaan sampah dan limbah minyak jelantah, tim Ecomatriks berhasil menyediakan 3 macam produk atau layanan, yakni e-Bin, jasa drop off dan pick up, dan workshop.

"Jadi, selain menampung sampah plastik recycle dan residu, kami juga menerima minyak jelantah. Namun untuk saat ini minyak jelantah bisa disetorkan melalui tim Ecomatriks melalui drop off dan pick up," ungkap David.

Proses untuk menghasilkan produk ini e-Bin ini tidaklah mudah. Terdapat tantangan-tantangan yang David dan tim hadapi seperti start up lain yang mengerjakan proyek serupa.

Tak hanya itu, David dan tim juga memiliki motivasi kuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah. Melalui produk yang mereka hasilkan ini, harapannya dapat membantu mengurangi permasalahan sampah.

Usaha ini pun berbuah manis, produk e-bin karya David dan kawan-kawannya di Ecomatriks berhasil mendapatkan konsumen dari perusahaan. Mereka berhasil mendapatkan pembelian dari Rumah Sakit Bhayangkara sebanyak 3 buah unit tempat sampah e-bin.

Selain itu, peran serta Universitas Ma Chung tidak lepas dalam mendukung prestasi mahasiswanya. David mengaku, menimba ilmu di universitas ini sangat membantunya dalam meraih prestasi.

"Perkuliahan di Ma Chung sangat membantu untuk pengetahuan basic dan konsep. Tidak hanya itu, belajar dengan komunitas di kampus juga bermanfaat dan menambah wawasan," pungkasnya.

Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.




(hil/dte)


Hide Ads