Malam minggu di Kota Santri terasa seperti pukulan teruk. Pekik takbir terdengar pilu saat sebuah bus yang mengantar pulang rombongan ziarah wali asal Pasuruan adu banteng dengan truk. Tragedi di Jalan Bungah, Desa Kemangi, Kecamatan Bungah, Gresik itu tak akan terjadi bila pak sopir tidak mengantuk.
Kecelakaan maut pada Sabtu (27/1/2024) malam pukul 21.50 WIB itu sangat buruk. Sejumlah foto yang menunjukkan kondisi bus berseliweran di internet. Kaca dan rangka besi bagian depan bus itu remuk tak bersisa. Sejumlah kursi tampak terlempar keluar dari tempat yang seharusnya.
Tak hanya foto, sejumlah video juga beredar mempertontonkan korban bergelimpangan di bawah bus, di sekitar bus, menambah pemandangan mencekam usai kecelakaan parah yang terjadi melibatkan 2 kendaraan besar.
Bus pariwisata yang terlibat kecelakaan parah itu bernama Tividi. Bus bernopol AB 7072 KN itu mengangkut rombongan ziarah wali dari Dusun Jetak, RT 4, RW 9, Desa Karangjati, Pandaan, Pasuruan.
Sopir bus yang identitasnya belum diungkap polisi itu diduga mengantuk. Pak sopir yang sedang mengantar rombongan peziarah usai mengunjungi makam Sunan Bonang di Tuban itu kehilangan konsentrasi di Jalan Bungah.
Kanit Laka Lantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita Agustina memaparkan keterangan yang dihimpun dari sejumlah saksi, tiba-tiba saja bus itu kehilangan kendali dan oleng ke kanan melewati garis markah tengah jalan raya. Di saat yang sama melaju dump truk L 9310 UU dari arah berlawanan.
Warga setempat yang menjadi saksi betapa dahsyat dan kerasnya suara tabrakan itu bergidik. Apalagi di antara mereka ada yang mengaku mendengar pekik takbir diduga berasal dari peziarah yang tewas dalam kecelakaan itu.
Mustain, salah satu warga sekitar mengatakan, saat itu dirinya sedang nongkrong bersama warga lain di sekitar Gapura Desa Kemangi. Mendengar suara benturan keras dia dan warga lain bergegas menuju ke lokasi sumber suara.
"Pas saya datang itu ternyata ada bus nabrak truk," kata Mustain kepada detikJatim, Minggu (28/1).
Saat mendatangi lokasi kejadian, Mustain tak berani melihat kondisi bus yang ringsek. Sebab sudah terlihat sekilas banyak darah dan potongan tubuh serta sejumlah penumpang yang terlempar keluar.
"Pokoknya banyak darah dan potongan tubuh. Saya nggak berani mendekat. Ada kursi dan penumpang yang terlempar keluar juga," katanya.
Bahkan, Mustain sempat mendengar pekik seorang ibu yang meminta tolong karena terjepit. Ia juga melihat seorang anak yang mencari ayahnya dalam keadaan mengenaskan.
"Saya dengar itu ada ibu-ibu nyebut Allahu Akbar Allahu Akbar gitu. Ada juga anak-anak nyari ayahnya dalam kondisi kesakitan dan mengenaskan," ujar Mustain.
Mulanya dikabarkan hanya ada 2 orang yang tewas akibat kecelakaan itu. Seiring pemutakhiran data korban kecelakaan, dinyatakan ada 4 korban yang tewas. Hingga data final menyebutkan total sebanyak 5 peziarah wali yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan maut tersebut.
Selain 5 korban meninggal yang 2 di antaranya diketahui adalah kakak dan adik serta 2 lainnya adalah ibu dan anak, ada sebanyak 36 orang dari rombongan ziarah itu yang mengalami luka ringan hingga berat. Termasuk pak sopir yang masih kritis.
"Sopir bus mengalami luka berat di bagian kepala, masih kritis. Sementara sopir truk mengalami luka," kata Iptu Tita selaku Kanit Laka Lantas Polres Gresik saat dikonfirmasi detikJatim sabtu malam itu.
Tita mengungkapkan, korban luka ringan dan luka berat masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Gresik. Sedangkan korban meninggal segera dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina.
"Korban meninggal empat orang di RSUD Ibnu Sina. Korban luka sementara disebar di RS Fathma Medika enam orang, RS Mabarot 23 orang, dan RS Semen Gresik satu orang. Sementara luka ringan lainnya ada yang menjalani perawatan di Polsek Bungah," ujar Tita.
Sopir diduga mengantuk, baca di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)