Pekik Takbir Terakhir Saat Bus Maut Tewaskan 5 Peziarah Wali di Kota Santri

Round-Up

Pekik Takbir Terakhir Saat Bus Maut Tewaskan 5 Peziarah Wali di Kota Santri

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 29 Jan 2024 07:00 WIB
kecelakaan di gresik bus tabrak truk
Bus peziarah wali usai tabrakan dengan truk tewaskan 5 peziarah wali asal Pasuruan di Gresik. (Foto: Dok. Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Malam minggu di Kota Santri terasa seperti pukulan teruk. Pekik takbir terdengar pilu saat sebuah bus yang mengantar pulang rombongan ziarah wali asal Pasuruan adu banteng dengan truk. Tragedi di Jalan Bungah, Desa Kemangi, Kecamatan Bungah, Gresik itu tak akan terjadi bila pak sopir tidak mengantuk.

Kecelakaan maut pada Sabtu (27/1/2024) malam pukul 21.50 WIB itu sangat buruk. Sejumlah foto yang menunjukkan kondisi bus berseliweran di internet. Kaca dan rangka besi bagian depan bus itu remuk tak bersisa. Sejumlah kursi tampak terlempar keluar dari tempat yang seharusnya.

Tak hanya foto, sejumlah video juga beredar mempertontonkan korban bergelimpangan di bawah bus, di sekitar bus, menambah pemandangan mencekam usai kecelakaan parah yang terjadi melibatkan 2 kendaraan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bus pariwisata yang terlibat kecelakaan parah itu bernama Tividi. Bus bernopol AB 7072 KN itu mengangkut rombongan ziarah wali dari Dusun Jetak, RT 4, RW 9, Desa Karangjati, Pandaan, Pasuruan.

Sopir bus yang identitasnya belum diungkap polisi itu diduga mengantuk. Pak sopir yang sedang mengantar rombongan peziarah usai mengunjungi makam Sunan Bonang di Tuban itu kehilangan konsentrasi di Jalan Bungah.

ADVERTISEMENT

Kanit Laka Lantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita Agustina memaparkan keterangan yang dihimpun dari sejumlah saksi, tiba-tiba saja bus itu kehilangan kendali dan oleng ke kanan melewati garis markah tengah jalan raya. Di saat yang sama melaju dump truk L 9310 UU dari arah berlawanan.

Warga setempat yang menjadi saksi betapa dahsyat dan kerasnya suara tabrakan itu bergidik. Apalagi di antara mereka ada yang mengaku mendengar pekik takbir diduga berasal dari peziarah yang tewas dalam kecelakaan itu.

Mustain, salah satu warga sekitar mengatakan, saat itu dirinya sedang nongkrong bersama warga lain di sekitar Gapura Desa Kemangi. Mendengar suara benturan keras dia dan warga lain bergegas menuju ke lokasi sumber suara.

"Pas saya datang itu ternyata ada bus nabrak truk," kata Mustain kepada detikJatim, Minggu (28/1).

Bus rombongan ziarah wali menabrak truk tronton di Jalan Raya Bungah, Gresik pada Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 21.50 WIB,5 orang tewas dalam kejadian ini.Bus rombongan ziarah wali menabrak truk tronton di Jalan Raya Bungah, Gresik tewaskan 5 peziarah. (Foto: Dok. Jemmi Purwodianto/detikJatim)

Saat mendatangi lokasi kejadian, Mustain tak berani melihat kondisi bus yang ringsek. Sebab sudah terlihat sekilas banyak darah dan potongan tubuh serta sejumlah penumpang yang terlempar keluar.

"Pokoknya banyak darah dan potongan tubuh. Saya nggak berani mendekat. Ada kursi dan penumpang yang terlempar keluar juga," katanya.

Bahkan, Mustain sempat mendengar pekik seorang ibu yang meminta tolong karena terjepit. Ia juga melihat seorang anak yang mencari ayahnya dalam keadaan mengenaskan.

"Saya dengar itu ada ibu-ibu nyebut Allahu Akbar Allahu Akbar gitu. Ada juga anak-anak nyari ayahnya dalam kondisi kesakitan dan mengenaskan," ujar Mustain.

Mulanya dikabarkan hanya ada 2 orang yang tewas akibat kecelakaan itu. Seiring pemutakhiran data korban kecelakaan, dinyatakan ada 4 korban yang tewas. Hingga data final menyebutkan total sebanyak 5 peziarah wali yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan maut tersebut.

Selain 5 korban meninggal yang 2 di antaranya diketahui adalah kakak dan adik serta 2 lainnya adalah ibu dan anak, ada sebanyak 36 orang dari rombongan ziarah itu yang mengalami luka ringan hingga berat. Termasuk pak sopir yang masih kritis.

"Sopir bus mengalami luka berat di bagian kepala, masih kritis. Sementara sopir truk mengalami luka," kata Iptu Tita selaku Kanit Laka Lantas Polres Gresik saat dikonfirmasi detikJatim sabtu malam itu.

Tita mengungkapkan, korban luka ringan dan luka berat masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Gresik. Sedangkan korban meninggal segera dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina.

"Korban meninggal empat orang di RSUD Ibnu Sina. Korban luka sementara disebar di RS Fathma Medika enam orang, RS Mabarot 23 orang, dan RS Semen Gresik satu orang. Sementara luka ringan lainnya ada yang menjalani perawatan di Polsek Bungah," ujar Tita.

Sopir diduga mengantuk, baca di halaman selanjutnya.

Joni (47), salah satu rombongan peziarah wali yang selamat dari kecelakaan maut itu mengatakan bahwa dirinya sudah merasa ada yang tidak beres dengan tingkah sopir sebelum kecelakaan terjadi. Saat kecelakaan itu terjadi dia mengaku duduk di bangku belakang.

"Saya firasat nggak enak sama sopirnya. Sudah oleng lah. Dari pagi sudah nggak enak. Dari pagi," kata Joni yang merupakan warga Dusun Jetak, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan.

Menurut Joni, sikap sopir itu berbeda saat hendak perjalanan pulang. Pria itu tidak menanyakan kepada para penumpang apakah mau ke toilet lebih dulu sebagaimana sebelumnya setiap kali hendak berangkat sang sopir selalu bertanya.

"Mau pulang, sopir nggak bilang ke penumpang 'siapa mau kencing'? Nggak ada. Langsung melaju terus," katanya saat ditemui detikJatim di kediamannya di Dusun Jetak, Desa Karangjati, Minggu (28/1).

Selain itu, sebelum kecelakaan itu terjadi, Joni mendapat pengakuan dari sejumlah penumpang yang melihat bahwa sang sopir memegang kemudi dengan satu tangan. Tangan kirinya di telinga meski tak bisa dipastikan apakah sedang memakai handphone atau sedang menggaruk-garuk.

"Ada yang lihat pegang setir pakai satu tangan (kanan), tangan kiri entah garuk-garuk atau pakai handphone. Jalan bergelombang, akhire oleng, dump truk masuk," jelasnya.

Joni mengatakan saat tabrakan terjadi sebagian besar penumpang tertidur. Dia mengaku melihat bagaimana para penumpang itu terpental dari tempat duduk masing-masing saat tabrakan hingga banyak yang mengalami luka di kepala.

Jenazah korban tewas kecelakaan maut bus rombongan ziarah wali di Gresik tiba di Pandaan disambut tangis pilu keluarga.Keluarga jenazah korban tewas dalam kecelakaan maut bus rombongan ziarah wali di Gresik menangis histeris. (Foto: Dok. Muhajir Arifin/detikJatim)

Jenazah Dimakamkan 1 Liang Lahad

Lima korban tewas kecelakaan bus itu terdiri dari kakak-adik bernama Noman Alif Agustyahya (28) dan Untanta Ihza Mahendra (18), serta ibu-anak bernama Anik (51) dan Auliyah Mahfiroh Rahmadani (17) yang semuanya merupakan warga Dusun Jetak RT 04, RW 09, Desa Karangjati, Pasuruan.

Sedangkan 1 korban tewas lainnya diketahui bernama Kasmini (63). Perempaun korban kecelakaan maut yang terakhir disebut itu merupakan warga Dusun Sentir, Desa Wedoro, Kecamatan Pandaan, Pasuruan.

Kelima jenazah itu diantarkan ke rumah duka dengan sejumlah ambulans jenazah. Begitu tiba di rumah duka pada Minggu siang, tangis tetangga pecah. Anggota keluarga jenazah bahkan ada yang pingsan hingga keluarga lainnya berteriak-teriak histeris.

Setelah disalatkan oleh ratusan warga di masjid setempat, jenazah korban tewas itu turut diantar hingga ke liang lahad di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.

Sugeng Cahyono, salah seorang warga tetangga korban kecelakaan bus itu mengatakan para korban meninggal dikenal orang yang baik. Mereka ahli ibadah dan meninggal dalam rangka ibadah.

"Korban orang-orang baik, ahli ibadah. Kami merasa kehilangan," ujar Sugeng di sela proses pemakaman.

Suasana pilu terasa ketika jenazah kakak-adik Noman Alif Agustyahya dan Untanta Ihza Mahendra diturunkan di dalam satu liang lahad di bagian utara TPU Karangjati. Demikian juga ketika ibu-anak, Anik dan Auliyah Mahfiroh Rahmadani dikuburkan di satu liang lahad di sisi selatan TPU.

Demikian halnya saat pemakaman jenazah Kasmini yang oleh keluarganya dimakamkan di pemakaman Desa Wedoro, Pandaan, Pasuruan. Kecelakaan bus diduga akibat sopir yang sempat menolak saat diingatkan untuk istirahat itu menjadi tragedi yang menguras air mata.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads