Serunya Warga Berburu Ikan Saat Asatan Bendungan Sampean Baru Bondowoso

Serunya Warga Berburu Ikan Saat Asatan Bendungan Sampean Baru Bondowoso

Chuk S Widarsha - detikJatim
Kamis, 14 Des 2023 17:09 WIB
Asatan Bendungan Sampean Baru Bondowoso
Warga mengikuti asatan Bendungan Sampean Baru Bondowoso (Foto: Chuk S Widarsha)
Bondowoso -

Ratusan orang tumplek-blek di Bendungan Sampean Baru Bondowoso. Mereka beramai-ramai turun ke dasar bendungan menangkap ikan.

Ratusan orang berasal dari berbagai usia dan jenis kelamin itu mengikuti tradisi lokal yang dikenal dengan nama 'Asatan'. Kata Asatan berasal dari bahasa lokal warga setempat yang mayoritas suku Madura. Asatan artinya 'menguras hingga kering'. Yakni menguras bendungan hingga kering.

Perburuan ikan di dalam bendungan yang terletak di Desa/Kecamatan Tapen, Bondowoso tersebut merupakan tradisi 'asatan'. Yaitu pengurasan air bendungan yang memang dilakukan setiap tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses mengeringkan air bendungan yang memang dilakukan setiap tahun itu secara teknis disebut flushing atau penggelontoran sedimen lumpur yang mengendap.

Asatan Bendungan Sampean Baru BondowosoIkan yang diperoleh biasanya dijual (Foto: Chuk S Widarsha)

"Flushing ini akan kami lakukan selama seminggu, terhitung mulai hari ini," jelas Kepala Unit Pengelola Bendungan (UPB) Sampean Baru dan Bajulmati, Wahyu Adi Nugroho, kepada detikJatim di lokasi, Kamis (14/12/2023).

ADVERTISEMENT

Flushing atau penggelontoran bendungan berkapasitas 1,5 juta meter kubik itu biasanya memang dilakukan selama sepekan. Yakni pukul 6 - 17.00 pintu air dibuka, lantas ditutup kembali hingga pagi.

"Selain menggelontor dengan metode flushing, pengerukan lumpur juga dilakukan menggunakan alat berat," pungkas Wahyu Adi.

Pantauan di lapangan, selama proses pengeringan itu warga dapat leluasa turun langsung ke dalam bendungan untuk berburu ikan. Sebab, debit air bendungan yang berkedalaman sekitar 25 meter itu memang jauh berkurang.

Akibatnya, ikan banyak yang terdampar dan mabuk. Beragam cara digunakan warga untuk berburu ikan-ikan tersebut. Mulai hanya menggunakan tangan kosong, jaring, maupun jala.

"Asatan ini memang tiap tahun. Warga sudah hafal kapan bulannya. Ini yang selalu ditunggu," kata Hisyam, warga Tapen.

Diimbuhkannya, saat tradisi asatan itu warga setempat memang diberi keleluasaan untuk turun ke dalam bendungan. Karena debit air bendungan memang jauh berkurang, hingga hanya berkedalaman selutut.

"Ikan yang kami dapatkan biasanya langsung kami jual ke pengunjung yang datang. Bahkan hingga berebut yang mau beli," pungkas Hisyam.

Pengunjung tradisi Asatan Bendungan Sampean Baru tak hanya dari Bondowoso. Tapi juga banyak berasal dari kota-kota lainnya di kawasan Tapal Kuda.




(abq/iwd)


Hide Ads