Apa Itu Gas Helium? Ini Bahayanya Jika Terhirup

Apa Itu Gas Helium? Ini Bahayanya Jika Terhirup

Savira Oktavia - detikJatim
Senin, 06 Nov 2023 12:07 WIB
Helium gas cylinder and balloon isolated on white background.
Ilustrasi gas helium/Foto: iStock
Surabaya -

Gas helium banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya mengisi udara pada balon udara. Gas helium telah teruji aman karena tidak mempunyai kandungan racun di dalamnya. Namun, tetap perlu berhati-hati, apabila gas helium terhirup secara berlebihan maka dapat merusak sistem pernapasan.

Helium adalah unsur kimia berupa gas yang memiliki sifat tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Gas helium mempunyai sifat dasar yang tidak dimiliki unsur gas lainnya.

Seperti titik didih terendah mencapai lebih dari 15 Kelvin dengan kepadatan gas terendah. Sehingga tergolong aman dijadikan bahan bakar balon udara karena tidak mudah terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gas Helium:

1. Bahaya Gas Helium Bagi Kesehatan

Meskipun telah teruji aman untuk digunakan, akan tetapi penggunaan gas helium secara berlebihan dapat berdampak pada kesehatan. Berikut bahaya gas helium yang perlu diwaspadai.

  • Helium dapat menyebabkan tubuh manusia mengalami mati rasa apabila tersentuh atau mengenai kulit manusia. Bahkan, pada beberapa kasus seseorang terkena paparan gas helium secara berlebihan dapat menyebabkan amputasi.
  • Gas helium yang terhirup secara berlebihan dapat menyebabkan syok jantung dan kematian mendadak.
  • Jika tidak sengaja menghirup gas helium dalam jumlah sedikit, seseorang tetap dapat mengalami kondisi serius seperti sakit kepala luar biasa, iritasi tenggorokan, nyeri dan otot tegang, serta perubahan pita suara.
  • Menghirup gas helium bisa menghambat jalannya aliran oksigen ke dalam otak, sehingga otak kehabisan oksigen dan menyebabkan kematian.
  • Termasuk juga menyebabkan masuknya gelembung-gelembung gas yang membuat permasalahan paru-paru, seperti iritasi maupun infeksi hingga keracunan karena terjadi kerusakan saraf paru-paru.

2. Gejala Keracunan Gas Helium

Mengutip jurnal Risiko Kesehatan Paparan Kerja Terhadap Bahan Kimia Beracun di Tempat Kerja Tambang Batu Bara oleh Ahmad Irfansyah & Susilawati, helium dapat sangat mudah bergabung dengan karbon monoksida. Sehingga tubuh manusia tidak dapat mengangkut oksigen.

ADVERTISEMENT

Sejumlah gejala keracunan akan timbul apabila seseorang menghirup gas helium dalam jumlah banyak. Beberapa gejalanya sebagai berikut.

  • Pusing
  • Tubuh melemas
  • Sesak napas
  • Mual dan muntah
  • Nyeri perut dan dada
  • Hilang keseimbangan
  • Penglihatan kabur
  • Hilang konsentrasi,
  • Sulit mengendalikan tubuh
  • Kejang
  • Hilang kesadaran
  • Kematian

3. Kegunaan Gas Helium

Tidak hanya berbahaya, gas helium juga memiliki sejumlah manfaat. Gas helium mudah didapatkan karena banyak produsen yang menyediakan produk gas helium dalam berbagai kemasan dan ukuran. Berikut kegunaan gas helium yang banyak digunakan masyarakat.

Mengisi udara pada balon

Kandungan gas helium telah teruji aman digunakan sebagai pengisi udara pada balon dibandingkan jenis gas lain. Balon udara atau balon gas berisi gas helium dapat bertahan sekitar 6-7 hari. Karena itu, harga produk balon dengan gas helium lebih mahal karena sebanding dengan kualitas dan tingkat keamanannya.

Bahan bakar roket

Gas helium juga digunakan sebagai bahan bakar roket atau jenis kendaraan lain. Jenis gas ini dijadikan sebagai zat penekan pada propelan cair yang terdapat dalam roket.

Beberapa jenis kendaraan bermotor seperti mobil maupun sepeda motor, juga memanfaatkan gas helium sebagai bahan bakar. Sebab, jenis gas ini dapat mendinginkan mesin secara efektif, sehingga meminimalisasi terjadinya kerusakan pada mesin kendaraan bermotor.

Proses pengelasan

Gas helium digunakan dalam proses pengelasan bahan material besi atau baja karena mempunyai sifat inert yang aman. Gas helium tidak mudah bereaksi ketika dikombinasikan dengan senyawa kimia lainnya.

Sifat inert tersebut dapat melindungi material yang digunakan dalam proses pengelasan. Jenis gas ini juga dapat dijadikan sebagai zat pendingin karena mampu mencapai suhu sebesar 15 Kelvin.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)


Hide Ads