Di beberapa sajian ayam, sering ditemukan jeroan berwarna kekuningan yang menarik perhatian. Inilah yang disebut sebagai uritan. Namun masih banyak yang belum tahu telur uritan ayam itu apa sebenarnya. Bagian ini sering muncul sebagai pelengkap hidangan dan memiliki tekstur serta rasa yang khas, membuatnya cukup populer di kalangan pencinta kuliner.
Di wilayah Jawa, termasuk di Jogja, uritan banyak dijumpai di berbagai tempat makan tradisional. Warung gudeg, warung soto, hingga angkringan sering menyajikan hidangan dengan tambahan uritan. Kehadirannya menambah keunikan dan kekayaan rasa pada santapan sehari-hari.
Penasaran apa itu telur uritan, detikers? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini untuk memahaminya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telur Uritan Ayam Itu Apa?
Berdasarkan informasi yang terdapat di dalam buku Kuliner Blusukan Aseli Jogja tulisan Endang Trisnani, Tempat Makan Favorit di Enam Kota tulisan AgroMedia, serta laman Forager Chef, uritan ayam adalah telur yang belum sempat dikeluarkan oleh ayam betina, sering disebut juga sebagai telur muda. Ini adalah bakal telur yang masih berada di dalam tubuh ayam saat ayam disembelih, biasanya ditemukan pada ayam kampung yang sudah tua atau tidak lagi produktif bertelur.
Uritan memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, mulai dari bulat kecil seperti kelereng hingga yang berukuran hampir seperti kuning telur biasa. Warnanya kuning keemasan dengan tekstur padat dan lembut karena belum memiliki putih telur atau cangkang.
Berbeda dengan telur yang kita beli di pasar, uritan tidak memiliki bagian putih sama sekali. Seluruh bagiannya berupa kuning telur yang sangat kaya lemak dan memiliki tekstur seperti krim kental. Inilah yang menjadikannya sangat istimewa bagi mereka yang menghargai seluruh bagian dari hewan yang dikonsumsi.
Di Jawa, uritan sering kali dimasak menjadi sajian khas yang menggugah selera. Salah satu olahan paling umum adalah gudeg, di mana uritan dimasak bersama nangka muda, santan, dan berbagai bumbu khas hingga meresap dan empuk. Selain itu, uritan juga sering dijadikan campuran dalam bestik ayam, hidangan perpaduan rasa Jawa dan Belanda, di mana uritan direbus bersama kuah manis gurih berbumbu pala dan kecap.
Sementara itu, di dapur Eropa, terutama dalam tradisi kuliner Italia, uritan dikenal sebagai bahan istimewa yang jarang ditemukan. Salah satu hidangan klasik yang menggunakannya adalah cibreo, masakan asal Florence yang berupa tumisan hati ayam dan jeroan lainnya yang dimasak bersama krim dan uritan, lalu digunakan untuk menyelimuti roti atau disajikan sebagai saus.
Manfaat Uritan Ayam
Berdasarkan penjelasan di atas, kita mengetahui bahwa uritan adalah kuning telur yang belum dilapisi oleh bagian putihnya karena belum berkembang secara sempurna. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa uritan sama dengan kuning telur dan berikut ini adalah sejumlah manfaat mengonsumsinya yang dikutip dari Medical News Today dan Healthline.
1. Menunjang Fungsi Otak
Kuning telur mengandung kolin yang merupakan komponen penting untuk mendukung fungsi saraf dan otak. Kolin berperan dalam produksi asetilkolin yang dibutuhkan untuk transmisi sinyal antarsel otak. Dengan mencukupi kebutuhan kolin, proses belajar dan daya ingat bisa bekerja secara lebih optimal.
Selain itu, kolin dalam kuning telur atau uritan juga membantu menjaga struktur membran sel otak agar tetap stabil. Struktur ini penting untuk mempertahankan fleksibilitas dan kemampuan sel dalam merespons rangsangan. Hal ini menjadikan uritan sebagai pilihan konsumsi yang mendukung kesehatan kognitif.
2. Mendukung Kesehatan Mata
Makanan ini juga mengandung lutein dan zeaxanthin yang merupakan senyawa penting bagi kesehatan mata. Kedua komponen ini dapat membantu menyaring cahaya biru dan melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas. Perlindungan ini bisa mengurangi risiko terjadinya gangguan pada retina.
Dengan konsumsi lutein dan zeaxanthin dalam jumlah cukup, mata bisa tetap bekerja dengan baik meskipun sering terpapar cahaya dari layar atau sinar matahari. Uritan bisa menjadi salah satu sumber alami yang mendukung ketajaman dan perlindungan penglihatan sehari-hari.
3. Menyediakan Energi Cepat
Sebagai bagian yang kaya lemak dan protein, uritan bisa menjadi sumber energi cepat untuk tubuh. Lemak dalam uritan menyediakan kalori yang mudah digunakan tubuh sebagai bahan bakar dalam beraktivitas. Ini sangat berguna ketika tubuh membutuhkan dorongan tenaga ekstra dalam waktu singkat.
Selain lemak, kandungan proteinnya juga turut membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Dengan demikian, konsumsi uritan dalam porsi wajar bisa memberikan efek energi yang bertahan sekaligus membantu mengontrol nafsu makan di sela waktu makan utama.
4. Membantu Pembentukan Sel Tubuh
Protein dan lemak yang terkandung dalam uritan penting untuk proses regenerasi dan pembentukan sel. Dalam tubuh, protein berperan sebagai bahan dasar untuk membuat struktur jaringan baru seperti otot, kulit, dan enzim. Tanpa asupan protein yang cukup, proses perbaikan jaringan bisa terganggu.
Di sisi lain, lemak berfungsi sebagai komponen penyusun membran sel dan membantu penyerapan beberapa vitamin penting. Kandungan tersebut menjadikan uritan sebagai makanan pendukung yang membantu memperlancar proses pembentukan dan pemeliharaan sel dalam tubuh.
Bahaya Mengonsumsi Uritan Ayam
Di balik manfaatnya, konsumsi uritan, apalagi dalam jumlah yang terlalu banyak juga berisiko bagi kesehatan. Masih dikutip dari Medical News Today dan Healthline, berikut adalah sejumlah bahayanya.
1. Meningkatkan Risiko Kolesterol Tinggi
Uritan memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi, mengingat ia merupakan bagian kuning telur. Konsumsi berlebihan bisa menyebabkan kadar kolesterol dalam darah meningkat. Kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah dapat memperbesar peluang terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
Penyumbatan ini berisiko mengganggu aliran darah ke organ vital, terutama jantung dan otak. Karena itu, meskipun uritan mengandung zat gizi bermanfaat, konsumsi dalam jumlah besar sebaiknya dihindari untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
2. Berpotensi Menyebabkan Penyakit Jantung
Kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi dalam uritan dapat memicu peningkatan kadar lemak jahat dalam tubuh. Jika dikonsumsi terus-menerus tanpa kontrol, hal ini bisa menambah beban kerja jantung dan meningkatkan risiko gangguan pada sistem kardiovaskular.
Lemak jenuh dalam jumlah tinggi juga bisa memicu pembentukan plak pada dinding pembuluh darah. Plak ini membuat pembuluh menjadi sempit dan kaku sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menjadi pemicu awal dari penyakit jantung.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai telur uritan ayam atau telur muda. Semoga bermanfaat!
(sto/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan