BMKG Sebut Kekeringan Ekstrem Sudah Menyeluruh di Jatim!

BMKG Sebut Kekeringan Ekstrem Sudah Menyeluruh di Jatim!

Aujana Mahalia - detikJatim
Kamis, 14 Sep 2023 19:52 WIB
Ilustrasi kekeringan
Ilustrasi kekeringan ekstrem. (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Surabaya -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Malang melaporkan bahwa seluruh wilayah kabupaten/kota kecuali Lumajang di Jawa Timur terdampak hari tanpa hujan (HTH). Kondisi yang berimbas kekeringan itu masuk kategori ekstrem.

"Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan di Jatim berturut-turut pada dasarian I September 2023, ini ternyata wilayah Jatim sudah mengalami kekeringan ekstrem (> 60 hari) yang merata hampir di seluruh wilayah Jatim dan 10 wilayah mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31-60 hari)," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Malang Anung Suprayitno dikutip dari Konferensi Rilis Prakiraan Hujan 2023, Kamis (14/9/2023).

Dia menjelaskan bahwa wilayah-wilayah yang mengalami HTH kategori sangat panjang (31-60 hari) meliputi Ngawi, Pacitan, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bojonegoro, Tuban, dan Sampang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Anung menyebutkan bahwa kekeringan ekstrem yang terjadi di Jatim ini juga sudah sampai pada level awas. Artinya wilayah yang berstatus awas itu mengalami hari tanpa hujan selama lebih dari 61 hari dengan prakiraan curah hujan rendah di bawah 20 mm per dasarian.

"Beberapa wilayah sudah mengalami kekeringan meteorologis ini, bahkan sudah ada peringatan dini. Ini juga berdasarkan ada atau tidaknya hujan di seluruh wilayah Jatim, sehingga saat ini bahkan sudah menyentuh level awas dan hanya sedikit pada level siaga dan waspada," kata Anung.

ADVERTISEMENT

Peringatan dini tentang kekeringan meteorologis ini disampaikan berdasarkan berkurangnya curah hujan dari keadaan normal dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil analisis prakiraan deterministik, curah hujan dasarian II September 2023, pada umumnya wilayah Jatim mengalami curah hujan dengan kategori rendah (<50mm). Ini artinya potensi curah hujan di Jatim diindikasikan tak akan terjadi di beberapa wilayah.

Berdasarkan pantauan BMKG, pihaknya juga telah memetakan wilayah-wilayah yang statusnya masih siaga dan waspada kekeringan. Wilayah yang tergolong berstatus siaga kekeringan karena mengalami HTH lebih dari 31 hari meliputi sebagian wilayah Banyuwangi, bagian timur Bondowoso, bagian barat Lumajang, bagian barat laut Jember, dan bagian tenggara Malang.

Selain itu, ada 3 wilayah yang berstatus waspada kekeringan karena mengalami HTH lebih dari 21 hari dengan prakiraan curah hujan rendah yakni wilayah bagian barat Banyuwangi, sebagian kecil bagian barat Lumajang, dan sebagian kecil bagian tenggara Malang.

Anung berpesan kepada seluruh masyarakat Jatim yang tinggal di daerah berstatus awas, siaga, maupun waspada kekeringan agar tetap melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi kemungkinan penyusutan air tanah serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Selain itu pihaknya juga mengimbau sektor-sektor terkait dan masyarakat Jatim untuk senantiasa memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini yang diberikan oleh BMKG melalui kanal-kanal informasi resminya.

"BMKG juga terus bekerja sama dengan sektor-sektor yang terdampak kekeringan. Kami terus memberikan informasi update reguler mengenai perkembangan iklim maupun langkah-langkah mitigasinya," tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh Aujana Mahalia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dpe/iwd)


Hide Ads