Puncak Musim Hujan di Jatim Diprediksi Januari hingga Februari 2024

Puncak Musim Hujan di Jatim Diprediksi Januari hingga Februari 2024

Aujana Mahalia - detikJatim
Kamis, 14 Sep 2023 09:40 WIB
hujan di surabaya
Ilustrasi hujan di Surabaya (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Awal musim hujan tahun 2023 di Jawa Timur diprediksi mundur pada bulan November. Sementara itu, untuk puncak musim hujan di Jatim, diperkirakan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2024.

"Rata-rata puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Jatim ini memang akan terjadi di Januari hingga Februari 2024," kata Kepala Stasiun Klimatologi Jatim Anung Suprayitno dalam Konferensi Rilis Prakiraan Musim Hujan Jatim 2023, Rabu (13/9/2023)

Curah hujan yang tinggi diprakirakan akan melanda sebagian besar daerah di Jawa Timur dalam rentang waktu tersebut. Anung mengatakan, pada Januari 2024, puncak musim hujan diprakirakan umumnya terjadi di 11 dari 70 zona musim (ZOM) di wilayah Jatim atau 14,9 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah tersebut meliputi Pulau Bawean, Pulau Kangean, Kepulauan Masalembu, dan sebagian besar Madura kecuali Bangkalan dan Sampang.

Kemudian, pada Februari 2024, sebanyak 63 ZOM (85,1 persen) mengalami puncak musim hujan.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyampaikan, musim hujan tahun ini akan tiba lebih lambat dibandingkan biasanya, dengan 32 ZOM atau 43,2 persen mulai memasuki musim hujan pada November dasarian II.

Anung menilai, perkembangan aktivitas peralihan musim serta keragaman iklim yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya Jatim, tak terlepas dari pengaruh aktivitas iklim seperti fenomena global El Nino dan La Nina.

"Wilayah khususnya Jatim ini ya memang tidak terlepas dari kontribusi Monsun Asia, El Nino pun juga cenderung berpengaruh terhadap maju mundurnya musim hujan ini," jelas Anung

Ia menegaskan, pengaruh El Nino dan La Nina ini juga bergantung dengan musim, mengingat dinamika cuaca dan iklim respons dari masing-masing wilayah itu berbeda.

"Bisa diingat, karakteristik iklim musim di Jatim itu berbeda, jadi respons terhadap kewilayahannya juga beda," tegasnya.

Kendati begitu, jika dilihat dari sifatnya, sifat musim hujan di Jatim pada tahun 2023 diprediksi secara umum normal dengan cakupan 55 atau 74,3 persen ZOM.

Secara rinci, memang ada beberapa daerah yang juga perlu mewaspadai curah hujan di atas normal seperti Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Pasuruan dan Probolinggo.

Oleh karena itu, BMKG juga mengimbau seluruh pihak, baik masyarakat, pemerintah daerah, maupun institusi terkait, agar tetap antisipatif terhadap potensi bencana yang akan terjadi, seperti banjir dan tanah longsor.

"Dengan adanya informasi ini, BMKG berharap berbagai wilayah yang diprediksi terdampak dapat menjadikan informasi ini sebagai peringatan dini untuk melakukan aksi antisipatif guna mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi dan kerugian lainnya," pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh Aujana Mahalia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads