Dishub Jatim selaku operator Trans Jatim menyebut rute Koridor II itu memang bukan trayek baru. Rute tersebut merupakan trayek lawas yang selama ini dilayani oleh Bus Ijo.
"Kita tidak menambah trayek baru, jadi ini trayek lama yakni trayek bus hijau. Bus hijau itu kan AKDP yang izinnya sudah melebihi 25 tahun," ungkap Kadishub Jatim, Nyono kepada detikJatim, Minggu (6/8/2023).
Menurut Nyono, saat ini banyak armada Bus Ijo yang sudah tak layak jalan. Oleh sebab itu, Dishub Jatim secara perlahan-lahan akan menggantikan peran Bus Ijo dengan Trans Jatim
"Jadi performence bus hijau kondisinya kurang layak melayani masyarakat Jawa Timur terutama di koridor Surabaya-Mojokerto. Nah kita secara bertahap akan melakukan perbaikan layanan seiring dengam araham Bu Gubernur agar kami dishub berkontribusi mengurangi kemacetan, mengurangi kecelakaan, dan mengurangi emisi gas buang dari kenderaan pribadi," lanjutnya.
Terkait dengan nasib sopir yang selama ini menggantungkan hidup di Bus Ijo, Nyono mengaku sudah memikirkannya. Dia mengklaim sopir Bus Ijo itu nantinya akan direkrut untuk menjadi sopir Trans Jatim.
"Sudah kami gandeng, kami komunikasikan dengan teman-teman bus hijau," ungkapnya.
Untuk diketahui, Koridor II Trans Jatim memiliki rute dari Terminal Bungurasih sampai Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto pulang pergi.
"Rencana pelucuran koridor II rutenya dari Terminal Bungurasih lewat Krian Mojokerto, Balongbendo, dan terakhir di Terminal Kertajaya di Kota Mojokerto," beber Nyono.
"Insyaallah akan diluncurkan Ibu Gubernur Khofifah pada akhir Agustus 2023 ini," sambungnya.
Nyono mengatakan, sepanjang koridor II rute bus Trans Jatim akan disiapkan 53 halte portable. Masing-masing 27 di arah keberangkatan Bungurasih-Kota Mojokerto, dan 26 di arah Kota Mojokerto-Bungurasih.
"Ada 53 halte totalnya, hadap-hadapan ya, baik yang arah ke Mojokerto atau arah ke Bungurasih. Saat ini sedang kita kerjakan haltenya. kita usahakan rencana launching pada sekitar akhir Agustus 2023 ini," bebernya.
(abq/dte)