Sederet Daerah di Jatim yang Tolak Pengajian Ustaz Hanan Attaki

Sederet Daerah di Jatim yang Tolak Pengajian Ustaz Hanan Attaki

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Sabtu, 18 Feb 2023 09:40 WIB
Ustaz Hanan Attaki
Ustaz Hanan Attaki (Foto: Istimewa/Instagram @hanan_attaki)
Surabaya -

Ceramah Ustaz Hanan Attaki di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Pamekasan, Madura dibubarkan Banser NU dan warga. Catatan detikJatim, ceramah Ustaz Hanan Attaki pernah menuai penolakan di 7 daerah di Jatim.

Ketujuh daerah tersebut yakni Gresik, Jember, Situbondo, Bondowoso, Sidoarjo, Sumenep dan terakhir di Pamekasan. Pengajian Hanan di Pamekasan sudah digelar lalu dibubarkan warga. Sementara, pengajian Hanan Attaki di sejumlah wilayah Jatim lainnya bahkan belum sempat digelar, namun sudah menuai penolakan.

Penolakan pada pengajian Hanan terjadi sejak 2022. Penolakan pertama diketahui di Gresik. Saat itu, ia akan berceramah dalam Konser Langit di Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim, Gresik pada 30 Juli 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar rencana itu, PCNU melalui Lembaga Takmir Masjid Gresik (LTMG) mengirim surat keberatan kegiatan dakwah yang ditujukan kepada bupati Gresik. Ditolak berkegiatan di masjid agung, panitia lantas berencana memindahkan acara di lokasi lain. Tapi lagi-lagi sama tetap ditolak di Gresik.

Ditolak di Gresik, panitia tak patah arang. Kali ini acara akan digeser ke Jember. Acara direncanakan digelar 29 Juli 2022 pukul 17.00 WIB di GOR PKSPO Jalan Nusantara, Kecamatan Kaliwates, Jember. Namun, acara ini juga bernasib sama. Mendapat penolakan.

ADVERTISEMENT

Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan penolakan kegiatan ceramah Hanan Attaki karena lebih pada masyarakat Jember yang belum mengenal sosok Hanan Attaki sebagai seorang penceramah. Tak hanya itu, ia juga menyebut ceramah yang dikemas dengan tema Majelis Gaul, dinilai tidak sesuai dengan bentuk ceramah yang ada di Jember.

Mendapat penolakan di Jember, panitia lantas mempertimbangkan menggeser ke Situbondo. Rencananya, acara itu akan digelar di sebuah Pondok Pesantren di Sukorejo, Situbondo.

Penolakan rencana ceramah Hanan Attaki ini dilakukan PCNU setempat. Menurut Ketua PCNU Situbondo, KH.Muhyiddin Khotib, salah satu alasan penolakan karena Hanan Attaki disinyalir sebagai salah satu pengurus ormas yang telah dilarang.

PCNU setempat lagi-lagi tegas menolak jika acara tersebut akan dipindahkan ke Situbondo, sebagaimana beberapa hari terakhir telah santer digaungkan.

Konser Langit Hanan Attaki harusnya juga digelar di Sidoarjo, tapi juga sama batal. Acara dijadwalkan digelar di Masjid Nurul Iman, Perum The Taman Dhika, Sidoarjo. Acara yang seharusnya digelar pada 30 Juli 2022 itu juga telah dibatalkan.

Acara batal karena panitia tak mengantongi izin. Hal ini disampaikan Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Mustain Baladan. Ia menyebut Konser Langit dibatalkan untuk menjaga Ukhuwah Islamiyah. Sama seperti sebelumnya, ada pihak yang keberatan bila Hanan Attaki menyampaikan ceramah di Sidoarjo.

Gagal di sejumlah daerah, panitia kemudian memindahkan acara ke Sumenep, Madura. Poster acara bahkan telah tersebar. Dalam poster itu, Hanan Attaki akan digelar di Graha Adi Poday, Sumenep. Konser akan berlangsung pada 31 Juli 2022 mulai pukul 18.30 WIB hingga selesai.

Hanan Attaki buka suara soal penolakan ceramahnya. Baca di halaman selanjutnya!

Saat dikonfirmasi, Polres Sumenep memang mengaku telah menerima izin dari pihak panitia. Tapi izin tak bisa diberikan langsung. Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menyebut pihaknya masih membahas izin acara tersebut dengan tokoh agama dan masyarakat.

Widiarti mengatakan pembahasan dengan sejumlah tokoh agama dan masyarakat itu untuk meminta saran apakah polisi harus memberikan izin atau tidak acara Hanan Attaki. Sebab pihaknya mempertimbangkan faktor keamanan dan ketertiban masyarakat setempat.

Tak hanya itu, Tablig Akbar di Ponpes Al-Ishlah yang rencananya menghadirkan Hanan Attaki ditolak PC GP Ansor Bondowoso. Ansor Bondowoso menyinyalir Hanan Attaki adalah eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Penolakan Ansor Bondowoso itu tertuang pada surat bernomor 231/PC-XII-17/SR-02/VII/2022.

"Merujuk pada surat edaran melalui poster terkait Tablig Akbar menyambut 1 Muharram bersama Ustadz Hanan Attaki (Founder Pemuda Hijrah)," demikian bunyi surat yang ditandatangani oleh Ketua PC GP Ansor Kapriyanto.

Terbaru, pengajian Hanan Attaki pada Minggu (12/2) dibubarkan oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) bersama warga. Dari informasi yang dihimpun, pengajian itu didatangi warga dan banser berseragam. Massa menolak adanya pengajian itu. Massa yang berjumlah ratusan itu memenuhi halaman masjid dan jalanan di depan masjid.

Di bawah guyuran hujan, massa meminta pengajian dihentikan. Mereka berorasi melalui pengeras suara lewat mobil komando. Aksi massa itu mendapat pengamanan dari polisi. Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya disepakati pengajian itu tidak diteruskan.

Hanan Attaki lantas memberi klarifikasi terkait penolakan tersebut dan penyebabnya. Hanan Attaki memberikan klarifikasinya panjang lebar dalam sebuah video di Channel YouTube Hanan Attaki yang diunggah pada Kamis (16/2). Video itu diberi judul DISCLAIMER - menjawab keraguan dengan durasi 48.38 menit.

Dalam pembukaannya, Hanan menyebut terkait berita viral penolakan ceramahnya di Pamekasan, Madura. Ia tak menyebut kapan tepatnya penolakan itu terjadi, namun hanya menyebut ada sejumlah kelompok orang yang melakukan unjuk rasa kepada dirinya.

"Dalam kesempatan ini saya ingin memberi sejumlah penjelasan terkait berita yang sedang viral di sosial media dan beberapa media catak lainnya. Dalam berita bahasa tersebut adalah penolakan pengajian Ustaz Hanan Attaki di Madura, di Pamekasan," kata Hanan seperti dilihat detikJatim, Jumat (17/2/2023).

"Dan tuduhan yang disampaikan dalam unjuk rasa yang dilakukan beberapa kelompok orang waktu itu. adalah pertama bahwa Hanan Attaki itu adalah wahabi yang kedua adalah didukung Yahudi dan yang ketiga adalah Ustan Hanan itu menghina Nabi Musa dan Sayyidah Aisyah," imbuhnya.

Hanan menambahkan penolakan dan dan tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya merupakan bukan hal baru. Sebab ia mengaku menerima fitnah tersebut sejak tahun 2017.

"Sebenarnya ini bukan isu baru yang dituduhkan kepada saya. Karena fitnah ini sudah pernah sempat ramai sejak tahun 2017. Dan waktu itu juga saya sudah memberikan penjelasan tentang kesalahpahaman yang mengakibatkan fitnah tersebut. Tetapi karena mungkin sudah lama akhirnya ketika diangkat lagi dihebohkan lagi, beberapa dari kita kehilangan referensi penjelasan waktu itu," jelasnya.



Hide Ads