Status Gunung Semeru diturunkan dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III). Masyarakat di pengungsian diizinkan kembali ke rumah masing-masing. Namuni tetap diminta mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi pemerintah.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto menyebutkan saat ini tersisa kurang lebih 300 orang pengungsi di sejumlah lokasi pengungsian yang telah disediakan.
"Posisi sekarang pengungsi sudah banyak yang kembali ke rumah masing-masing. Hari ini tinggal sekitar 300-an," ujar Gatot ketika dihubungi detikJatim, Jumat (9/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot menjelaskan para pengungsi tersebut saat siang hari tidak berada di pengungsian. Mereka lebih banyak berada di tempat usaha masing-masing, baik di ladang, sawah, maupun usaha lainnya.
"Tetapi pada saat sore mereka baru berkumpul atau kembali ke pengungsian. Ada juga pengungsi yang masih beraktivitas di wilayah zona merah. Nah bagi mereka ini yang mungkin masih berada di pengungsian, semua kebutuhan dasarnya akan kami penuhi," katanya.
Gatot menjelaskan bahwa seperti juga dijelaskan Bupati Lumajang Thoriqul Haq beberapa waktu lalu bahwa para pengungsi ini juga masih ada yang beraktivitas di zona merah. Terutama karena ladang atau sawah mereka berada di sana.
"Bagi warga yang masih tinggal di pengungsian, pastinya kami masih membuka dapur umum dan mengecek selalu kesiapan logistik di Jatim. Pokoknya, pesannya Ibu Gubernur, jangan sampai mereka kekurangan. Jadi kebutuhan dasarnya harus dicukupi," ujar Gatot.
Gatot memastikan BPBD Jatim menyarankan bagi para pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing. Bagi mereka yang tinggal di wilayah zona merah erupsi agar segera melapor bila memang butuh tempat tinggal.
Baca juga: Status Gunung Semeru Turun Jadi Siaga |
"Kami menyarankan mereka kembali ke rumah masing-masing. Kalau posisi rumahnya berada di zona merah, kami imbau segera mendaftarkan diri atau melaporkan ke petugas di lapangan apakah membutuhkan rumah atau apapun. Kan, ada poskonya di situ," ujarnya.
Gatot mengimbau agar penduduk maupun pengungsi selalu melihat perkembangan informasi yang ada tentang aktivitas Gunung Semeru. Sehingga ketika terjadi sesuatu mereka bisa segera menyelamatkan diri.
"Imbauannya, selalu melihat informasi dari pemerintah. Baik itu dari BMKG, PVMBG, BPBD, polisi, TNI harus didengarkan masyarakat. Kemudian untuk yang masih berada di pengungsian, kalau masih ada debu yang tidak tahu datangnya seberapa banyak tetap memakai masker," ujarnya.
Terakhir bagi warga yang kondisinya sakit agar segera memeriksakan kesehatannya di pos kesehatan yang ada di pengungsian. Menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk penduduk maupun masyarakat yang tinggal di pengungsian.
Rekomendasi PVMBG usai menurunkan status aktivitas Gunung Semeru menjadi Siaga. Baca di halaman selanjutnya.
Seperti diketahui PVMBG Badan Geologi telah menurunkan status aktivitas erupsi Semeru dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III) mulai pukul 12.00 WIB. Selain imbauan BPBD, PVMBG Badan Geologi juga telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi bagi penduduk setempat. Berikut rekomendasinya:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas di sungai dan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Semeru, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya. Informasi mengenai aktivitas gunung api, gempabumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_).
3. Informasi aktivitas Gunung Semeru dan koordinasi oleh Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten dapat juga diperoleh/dilaksanakan melalui Pos PGA Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Gunung Semeru secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis berada pada posisi -8.112 LU dan 112.924 BT dengan tinggi puncaknya 3676 mdpl.
Gunung Semeru dipantau secara visual dan instrumental dari 2 Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.