Semeru Muntahkan Banjir Lahar Dingin Usai Diguyur Hujan Lebat

Semeru Muntahkan Banjir Lahar Dingin Usai Diguyur Hujan Lebat

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Senin, 05 Des 2022 22:19 WIB
Sejumlah warga menyaksikan banjir lahar dingin Semeru
Sejumlah warga menyaksikan banjir lahar dingin Semeru. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi Gunung Semeru memuntahkan banjir lahar dingin ke sejumlah daerah aliran sungai, Senin petang. Akibatnya, sejumlah sungai terjadi letusan sekunder akibat bertemunya material lava panas dengan air banjir.

Seperti terlihat di aliran Sungai Leprak di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Sungai yang berhulu langsung dari Gunung Semeru ini terjadi letusan sekunder di sejumlah titik akibat bertemunya sisa material lava dengan banjir.

Besarnya letusan sekunder ini mengakibatkan kepulan asap pekat berwarna abu-abu kehitaman yang membumbung tinggi ke permukiman warga dan area jembatan gantung Gladak Perak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Getaran yang menyebabkan banjir lahar dingin ini sempat terekam di seismograf milik pusat vulkanologi, mitigasi, dan bencana geologi atau PVMBG di Pos Pantau Gunung Sawur dengan amplitudo maksimal mencapai 35 mili meter selama 11.100 detik.

Salah seorang warga setempat bernama Saman menunjukkan bahwa aliran lahar dingin itu telah menerjang sejumlah benda. Baik jalan maupun jembatan yang akrab disebut oleh masyarakat Lumajang, Gladak Perak.

ADVERTISEMENT

"Ya kayak gini, ini lava dari Gunung Semeru yang sempat naik ke sana. Jembatan peraknya (Gladak Perak) di situ. Dulu ada jalannya tapi sekarang sudah tidak boleh karena bahaya," ujar Saman ditemui detikJatim di sekitar lokasi Dusun Kamar Kajang, Senin (5/12/2022).

Sejumlah warga menyaksikan banjir lahar dingin SemeruBanjir lahar dingin Semeru. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)

Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arifin menjelaskan bahwa banjir lahar dingin ini adalah sisa endapan Semeru yang tertahan dan menumpuk kemudian dipicu hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan getaran banjir dan lava.

"Itu karena sisa kemarin yang terbawa endapan Semeru menumpuk di sana dan tadi ada getaran banjir dan lava. Yang menumpuk itu terjadi letusan sekunder," kata Samsul.

Mengenai asap imbas terjadinya banjir lahar dingin Semeru, Samsul membenarkan bahwa asap tersebut sempat mendatangi permukiman warga.

"Ya, tadi sempat asap itu ke Kampung Kamar Kajang," katanya.

Tidak hanya getaran banjir lahar, petugas PVMBG Gunung Semeru mengamati selama 6 jam terakhir terjadi 13 kali letusan, satu kali guguran, dan dua kali getaran gempa vulkanik dalam.

Hingga kini status gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini masih bertahan di level empat atau awas dengan rekomendasi titik aman radius 8 kilometer dari puncak dan 17 kilometer di sisi tenggara atau arah luncuran material vulkanik.




(dpe/iwd)


Hide Ads