Pemeran video mesum 'wanita kebaya merah' telah tertangkap. Ditreskrimsus Polda Jatim menangkap kedua pelaku di sebuah kos-kosan di kawasan Medokan, Surabaya. Polisi masih memeriksa kedua pemeran video untuk menggali motif atau tujuan pembuatan video seks tersebut.
Ada pun pemeran video mesum 'wanita kebaya merah' itu juga telah terungkap. Pemeran laki-laki dalam video itu diketahui berinisial ACS, seorang warga Surabaya. Sedangkan pemeran perempuan berinisial AH, yang diketahui warga Malang.
"Sudah dilakukan penangkapan oleh Ditreskrimsus Polda Jatim terhadap terduga pelaku kebaya merah 2 orang. Antara lain seorang laki-laki berinisial ACS kelahiran Surabaya dan satu orang perempuan berinisial AH kelahiran Malang," ujar Direktur Reskrimsus Polda Jatim Kombes Farman, Senin (7/10/2022).
Motif kedua pemeran membuat video porno itu masih belum terungkap. Termasuk apakah ada orang lain yang terlibat pada saat pembuatan video tersebut atau tidak.
Informasi yang dihimpun detikJatim, wanita pemeran video itu adalah seorang selebtwit atau selebriti Twitter yang punya banyak pengikut. Tetapi, akun Twitter AH diketahui merupakan akun alter.
Biasanya, akun alter atau akun anonim digunakan seseorang yang enggan menunjukkan identitas aslinya. Tujuannya, agar ia bisa bebas mentwit apapun tanpa diketahui identitas aslinya.
Baca juga: Penampakan Sosok Pemeran Video Kebaya Merah |
Penelusuran detikJatim menemukan keidentikan akun alter ini dengan wanita pemeran video kebaya merah bernama AH. Di akun itu ditemukan foto yang menampilkan sosok AH pakai baju bermodel kemben.
Dari foto itu, detikJatim menemukan bukti identik bahwa pemilik akun alter itu wanita pemeran video kebaya merah dari tahi lalat yang ada di bawah tulang selangkanya.
Setelah dicocokkan dengan yang terlihat di video kebaya merah, tahi lalat tersebut ternyata identik. Terlihat wanita pemeran video itu juga memiliki tahi lalat dengan letak yang sama, di tulang selangka, seperti milik AH.
Sosok pemeran pria di video kebaya merah dan lokasi pembuatan. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)