Surabaya - Daur ulang sampah plastik di Kampung Tempe, Sukomanunggal, Surabaya, menjadi ladang penghasilan baru warga. Berkat inovasi ecobrick penjualan warga melejit.
Foto Jatim
Kampung Tempe di Surabaya Bangkit Lewat Daur Ulang Sampah Plastik
Aktivitas daur ulang sampah plastik di Kampung Tempe, Sukomanunggal, Surabaya, berkembang menjadi sumber penghasilan warga sejak program ecobrick diperkenalkan pada 2021.
Awalnya, warga menyetor sampah plastik ke bank sampah induk untuk dijual di marketplace. Namun, tampilan ecobrick yang asal-asalan membuat pembeli mengeluh dan penjualan terhenti.
Anita (39), pengelola unit bank sampah, berinisiatif memperbaiki kualitas ecobrick. Ia membuat produk lebih rapi dan menarik, lalu membuka marketplace sendiri. Hasilnya, pesanan meningkat pesat hingga stok kerap habis.
Anita kemudian mengajak warga membuat ecobrick dengan standar baru. Ia juga membeli sampah plastik dari warga dengan harga berbeda, mulai Rp 4.000 hingga Rp 15.000 per kilogram, serta menyediakan sembako sebagai alat tukar.
Puncak kejayaan Kampung Ecobrick terjadi pada 2022β2023. Pesanan datang dari sekolah, kampus, hingga instansi. Kampung ini pun dikenal bersih dari sampah plastik sekaligus menjadi contoh ekonomi berbasis daur ulang.











































