Terungkap Motif Pembunuhan Pria Berhelm Merah di Mojokerto

Terungkap Motif Pembunuhan Pria Berhelm Merah di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 23 Des 2024 21:30 WIB
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel saat menanyai tersangka
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel saat menanyai tersangka (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Motif pembunuhan pria berhelm merah, Abid Yulandi Muyafa (38) di kebun jeruk Jalan Ir Soekarno, Kelurahan Pulorejo, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto terungkap. Pembunuhan dipicu tersangka Sudarwo (38) sakit hati karena korban berperilaku kasar kepada ibu angkatnya.

"Tersangka sakit hati karena korban pernah berlaku kasar kepada ibu angkat tersangka. Maka dilakukan pembunuhan oleh tersangka," kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri saat jumpa pers, Senin (23/12/2024).

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Achmad Rudi Zaeny menjelaskan perempuan yang dianggap Sudarwo sebagai ibu angkat adalah Siswati, warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari. Sedangkan tersangka warga Kelurahan Balongsari, Magersari, Kota Mojokerto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu angkat itu, Siswati baik sama orang-orang. Korban juga kenal dan sering diberi makan. Saking baiknya dianggap ibu oleh tersangka," jelasnya.

Motif tersebut diakui oleh Sudarwo. Ia mengaku melihat langsung saat Abid berperilaku kasar kepada ibu angkatnya. Saat itu, korban menendang dan mendobrak-dobrak pintu rumah ibu angkatnya.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, Sudarwo mengaku sakit hati dengan Abid karena merasa dibohongi. Padahal, ia menganggap korban sebagai teman dekatnya sejak sekitar 6 bulan lalu. Ia menampik mempunyai hubungan spesial dengan korban.

"Saya pernah dibohongi, saya kan teman dekat. Tak ajak jalan-jalan ngopi, saya kasih makan, rokok, tiba-tiba dia menghindar dari saya," ungkapnya.

Sudarwo menjemput Abid di rumahnya pada Rabu (30/10) malam menggunakan sepeda motor Honda Supra X 125 tanpa pelat nomor polisi. Setelah mengajak korban menenggak miras, ia membawanya ke Jalan Ir Soekarno yang saat itu sepi dan gelap.

Tersangka 17 kali menusuk area perut dan dada Abid dengan pisau sangkur pada Kamis (31/10) sekitar pukul 04.30 WIB. Akibatnya, korban tewas seketika di lokasi. Selanjutnya, tersangka kabur ke beberapa daerah untuk menghindari kejaran polisi.

Sudarwo akhirnya diringkus polisi saat dagang cilok keliling di Kelurahan Padasuka, Cimenyan, Bandung, Jabar pada Rabu (18/12). Ia dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Abid merupakan warga Jalan Merapi 5 nomor 7, Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto. Sehari-hari, ia hidup sendirian karana ayahnya sudah meninggal. Sang ibu tinggal di madiun, sedangkan kakak kandungnya tinggal di Surabaya.

Untuk bertahan hidup, Abid mengandalkan pemberian tetangganya. Karena ia tidak mempunyai pekerjaan. Korban ternyata mengidap keterbelakangan mental. Bahkan, rumahnya di Jalan Merapi 5 pernah terbakar pada 27 September 2024.

Mayat Abid pertama kali ditemukan pencari ikan di kebun jeruk Lingkungan Balongcangkring 2, Kelurahan Pulorejo pada Sabtu (2/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban memakai helm merah, celana jins pendek warna abu-abu, serta kaus hitam.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads