Nasib malang dialami pawang ular di Trenggalek, Imam Rokhani (49). Usai tewas dipatuk King Kobra kesayangannya, warga Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Trenggalek ini juga mendapat fitnah. Ada seseorang yang ngaku-ngaku keluarga meminta ularnya dikembalikan.
Padahal, ular ini telah dievakuasi Tim Panji Petualang. Rencananya hari ini, ular akan dibawa ke Shelter Panji Petualang di Purwakarta, Jawa Barat. Bahkan, Panji sudah menyiapkan kandang khusus untuk merawat ular sepanjang 4,5 meter ini.
detikJatim menghimpun sederet faktanya:
1. Keluarga Bantah Minta Ular Dikembalikan
Adik kandung Almarhum Imam, Wahyu Wibowo mengaku keluarga sudah ikhlas. Menurutnya, tak ada keluarga yang meminta King Kobra dipulangkan. Ia membantah kabar yang menyebutkan agar King Kobra dikembalikan. Keluarga justru berterima kasih karena ular itu telah dievakuasi dan dirawat ahlinya.
"Tidak benar itu, saya juga kaget karena banyak yang kirim berita itu. Kami justru berterima kasih karena ular sudah dievakuasi," kata Wahyu saat dihubungi detikJatim, Minggu (30/10/2022).
Wahyu memastikan tidak ada anggota keluarga yang berkomunikasi langsung dengan tim Panji Petualang untuk meminta ularnya dikembalikan. Hal itu juga telah dikonfirmasi kepada seluruh anggota keluarganya.
"Mendengar kabar itu saya langsung kumpulkan keluarga. Tidak ada yang mimpi didatangi Almarhum dan meminta ularnya dikembalikan. Hoaks itu," tegasnya.
2. Pesan Mendalam Keluarga
Selain memastikan tidak ada yang meminta ular dikembalikan, Wahyu juga meminta agar ular itu tidak diperjualbelikan, melainkan dirawat oleh orang yang berkompeten dan ahli di bidangnya.
"Jangan diperjualbelikan, karena itu bukan ular sembarangan," ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan kembali bahwa ular jenis King Kobra dengan panjang 4,5 meter itu didapat almarhum Imam Rokhani dari wilayah Kecamatan Kampak sekitar 5 tahun yang lalu.
3. Tim Panji Petualang Benarkan Ada Oknum
Pencinta satwa yang berafiliasi dengan Tim Panji Petualang di Surabaya, Diky Firmansyah mengklarifikasi pernyataannya bahwa keluarga pawang Trenggalek meminta King Kobra dipulangkan. Diky baru menyadari ternyata yang menghubungi dirinya bukan keluarga Almarhum, melainkan oknum.
Diky menegaskan, orang yang menghubunginya dan meminta agar ular yang telah dia evakuasi dikembalikan bukan merupakan keluarga pawang asal Trenggalek. Soal pawang ular yang datang dalam mimpi keluarga juga merupakan kabar bohong buatan oknum tersebut.
"Saya mau meluruskan berita pihak keluarga yang meminta ular dikembalikan atau dilepasliarkan di Trenggalek. Itu ternyata tidak benar. Barusan saya dikonfirmasi sama pihak keluarganya, yakni oleh adiknya, yang nyeletuk itu pihak yang tidak bertanggung jawab (oknum)," kata Diky kepada detikJatim, Minggu (30/10/2022).
Ular jadi rebutan oknum karena punya harga jual tinggi. Baca di halaman selanjutnya!
(hil/fat)