Masih banyak orang yang beranggapan ular kobra dan king cobra sama. Padahal, ada sederet perbedaan antarkeduanya, mulai dari karakteristik fisik hingga kekuatan bisa.
Dilansir A-Z Animals, kobra dan king cobra memang sama-sama berasal dari famili Elapidae, keluarga ular berbisa dengan taring pendek, tetap, dan mengarah ke depan. Bedanya, kobra 'sejati' masuk genus Naja, sedangkan king cobra termasuk genus Ophiophagus.
Alhasil, dari segi pengelompokan ilmiah, king cobra dan ular-ular kobra lain berbeda. Hal ini terlihat jelas ketika detikers menelaah nama Latinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
King cobra punya nama Latin Ophiophagus hannah, sedangkan nama kobra sejati selalu diawali kata Naja. Contohnya, ada kobra india (Naja naja), kobra jawa (Naja sputatrix), kobra sumatra (Naja sumatrana), dan kobra hutan (Naja melanoleuca).
Selain dari sisi taksonomi, perbedaan ular kobra dan king cobra juga bisa dilihat dari aspek lain. Berikut penjelasan lengkapnya bagi detikers yang penasaran!
Poin Utamanya:
- Meski sama-sama bernama kobra, ular kobra dan king cobra berasal dari genus berbeda.
- Perbedaan kobra sejati dan king cobra bisa ditinjau dari pelbagai aspek, seperti ukuran dan makanan.
- Kobra paling berbisa di dunia adalah kobra kaspia. Adapun yang bisanya paling banyak adalah kobra hutan.
Perbedaan Ular Kobra dan King Cobra
Diringkas dari A-Z Animals, The Exotic Pets, dan The Indian Express, berikut 7 perbedaan ular kobra dan king cobra:
1. Ukuran
Perbedaan pertama yang akan terasa mencolok adalah ukuran. Menurut keterangan dari Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute, king cobra punya ukuran rata-rata 3 sampai 3,6 meter. Namun, binatang melata ini bisa tumbuh sampai 5,4 meter.
Sebaliknya, dari puluhan spesies ular kobra, tidak ada yang punya ukuran menyamai king cobra. Yang paling dekat adalah kobra hutan dengan panjang maksimum sekitar 9 kaki (2,74 meter). Kobra lainnya lebih kecil lagi, seperti kobra jawa (1,3 meter) dan kobra kaspia (1 meter).
2. Habitat
Berbicara mengenai habitat, ular kobra punya rentang tempat tinggal yang variatif. Kobra hutan misalnya, ditemukan menghuni hutan, semak belukar, hingga sabana lembap. Di sisi lain, kobra nubia (Naja nubiae) tinggal di daerah kering, seperti sabana dan wilayah semi gurun, dilansir Reptile Fact.
King cobra sendiri diketahui merupakan makhluk yang utamanya tinggal di hutan. Mereka bisa ditemukan di hutan-hutan lebat dan hutan hujan. Meski begitu, king cobra kini juga telah beradaptasi untuk hidup di daerah pemukiman hingga lahan pertanian.
3. Perilaku
Berlawanan dengan keyakinan umum, king cobra adalah ular yang berhati-hati dan pemalu. Mereka lebih memilih menjauhi konfrontasi ketimbang memulai 'perang'. Namun, bila terprovokasi, king cobra tidak akan segan untuk menyerang.
Di sisi lain, ular-ular kobra lain bersifat lebih agresif dan defensif sekaligus. Karakteristik ini ditunjang kemampuan menyemburkan atau 'meludahkan' bisa pada beberapa spesies. Tipe kobra yang punya kemampuan ini mendapat tambahan kata spitting dalam namanya.
Contoh kobra dengan kemampuan menyembur adalah kobra jawa. Dikenal dengan nama javan spitting cobra dalam bahasa Inggris, semburan bisa ular satu ini mampu membutakan jika tak segera ditangani.
Ada juga indochinese spitting cobra (Naja siamensis) dan mozambique spitting cobra (Naja mossambica) yang punya kemampuan serupa. King cobra sendiri diketahui tidak memiliki keahlian menyemprotkan bisa.
4. Makanan
Ular-ular kobra sejati adalah pemburu oportunis. Mereka punya variasi mangsa beragam dan tidak pilih-pilih makanan, dari kodok hingga ikan. Meski begitu, mangsa favorit kobra sejati adalah makhluk berdarah panas, seperti tikus, kelinci, dan mamalia kecil lain.
Bagaimana dengan king cobra? Ada satu fakta menarik yang tak boleh dilewatkan mengenai makhluk ini. Namanya, Ophiophagus, berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'pemakan ular'. Nama ini merujuk pada kebiasaan king cobra menyantap ular lain, baik berbisa maupun tidak.
5. Motif Tudung dan Sisik Oksipital
Kembali ke perbedaan dari segi karakteristik fisik, ular kobra maupun king cobra memang sama-sama punya tudung. Bedanya, tudung king cobra panjang dan sempit, sedangkan tudung kobra sejati lebih lebar dan pendek.
Tak hanya dari segi ukuran, motif tudung kobra pun berbeda-beda. Tudung king cobra punya pola berbentuk huruf V di bagian belakang, biasa disebut chevron. Adapun spesies kobra sejati, motif tudungnya berbeda-beda antara satu sama lain.
Perbedaan lain ular kobra dan king cobra adalah keberadaan sisik oksipital. Oksipital adalah sisik besar memanjang yang ada di bagian belakang kepala. King cobra memilikinya, sedangkan kobra sejati tidak sama sekali.
6. Sarang
Menurut penjelasan dari Discover Wildlife, king cobra betina adalah satu-satunya ular yang membangun sarang untuk telur-telurnya. Sering kali, sarang ini dibangun di bawah pohon besar atau rumpun bambu.
Selama masa inkubasi yang berlangsung selama 75-100 hari, king cobra betina akan menetap di sarangnya, memberikan perlindungan. Perilaku membangun dan melindungi sarang ini tidak ditemukan pada ular-ular lain, termasuk kobra sejati.
7. Kemampuan Bisa
Secara umum, baik kobra sejati maupun king cobra sama-sama punya bisa mematikan. Hanya saja, kadar dan dosisnya berbeda-beda. Lantas, kobra apa yang paling mematikan?
Berbicara tentang bisa paling mematikan, di urutan nomor 1 ada kobra kaspia (Naja oxiana). Satu gigitannya mampu membuat 42 manusia meninggal dunia. Meski begitu, kobra kaspia bukanlah spesies yang paling banyak menimbulkan korban.
Alih-alih, penyandang gelar 'kobra pembunuh manusia' justru disabet kobra india. Tak kurang dari 50.000 orang meninggal dunia akibat ulahnya setiap tahun. Tingkat kematian akibat gigitan kobra india berada di kisaran 6,5 hingga 20%.
Bila dilihat dari jumlah bisa yang dikeluarkan, pemegang rekornya adalah kobra hutan. Dosisnya mencapai 1.102 mg racun, terbanyak dari seluruh anggota famili Elapidae lain.
King cobra sendiri diketahui mampu mengeluarkan 400-500 mg bisa sekali gigit. Jumlah ini mampu membunuh 11 orang manusia atau seekor gajah!
Jadi, jika ditanya, 'kobra mana yang paling berbisa?', jawabannya adalah kobra kaspia. Namun, bila yang jadi soal adalah jumlah bisa, pemenangnya adalah kobra hutan.
Demikian pembahasan lengkap mengenai 7 perbedaan ular kobra dengan king cobra yang sering dianggap sama. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!
(sto/apu)