Dua King Kobra yang menewaskan Imam Rochani (49), pawang ular asal Trenggalek yang telah memelihara mereka selama 5 tahun telah dievakuasi Tim Panji Petualang. Anehnya, ketika Tim Panji Petualang sudah sampai Surabaya keluarga Sang Pawang menghubungi meminta ular itu dikembalikan.
Alasannya, salah seorang anggota keluarga korban didatangi mendiang Imam Sang Pawang Ular Trenggalek di dalam mimpi kemudian meminta agar King Kobra kesayangan Almarhum dilepasliarkan di sekitar rumahnya saja.
Diky Firmansyah, Tim Panji Petualang pemilik CV Fape (Export-Import Animal) yang menceritakan itu. Diky sendiri dengan blak-blakan mengaku kesal. Mengapa keluarga Sang Pawang baru menyampaikan itu ketika dirinya sudah tiba di Surabaya bersama kedua ular berbahaya itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluargane sempet telepon, njaluk dibalekno. Alasane diimpeni karo sing duwe. Jaluk dilepas ning kono ae. (Keluarga korban sempat telepon, minta ular dikembalikan. Alasannya didatangi dalam mimpi oleh almarhum, minta dilepas di sana saja)," ujar Diky kepada detikJatim, Jumat (28/10/2022).
Kekesalan Diky bukan tanpa alasan. Dia telah mengeluarkan seluruh daya dan upaya untuk mengevakuasi King Kobra itu dari rumah Almarhum dengan bertolak ke Trenggalek naik mobil pribadi, dan dengan biaya pribadi. Diky mengaku semua biaya akomodasi maupun evakuasi ular itu dari dirinya sendiri.
Tidak hanya itu, Diky juga sudah dipusingkan dengan persyaratan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang berbelit saat dirinya bermaksud menitipkan 2 King Kobra itu di sana. Salah satunya bahwa King Kobra itu perlu dikarantina sebelum dititipkan di KBS.
"Gak sido dideleh KBS. Angel. Alasane kudu dikarantina sek. Jarene sih wedi onok penyakit, terus nular nak kewan liyane (Tidak jadi ke KBS, susah. Alasannya harus dikarantina dulu. Katanya sih takut ada penyakit, lalu menular ke hewan lainnya)," ujarnya.
Karena dua alasan itulah dia enggan memenuhi permintaan keluarga Sang Pawang mengembalikan ular itu ke Trenggalek. Dia menawarkan kepada keluarga Sang Pawang bila memang berkenan mengambil ular itu dari rumahnya, di Surabaya.
Pria warga Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Surabaya itu mengaku untuk sementara waktu mengamankan ular itu di rumahnya. Disimpan rapat di dalam kandang yang ditutup dengan kain hitam.
Rencananya ia akan menginapkan kedua ular itu selama 3 malam di rumahnya. Baru pada Senin (31/10) ular itu akan dikirim ke Yayasan Panji Petualang di Purwakarta, Jawa Barat.
"Rencana Senin mau dikirim ke shelter Panji di Purwakarta. Rencana nanti pakai paket ekspedisi. Pakai kereta. Packagingnya nanti pakai karung dan kayu tebal. Jadi aman, nggak bakalan lepas," tuturnya.
Sebelumnya, ular King Kobra 4,5 meter itu telah menewaskan tuannya. Almarhum Imam Rokhani telah memelihara ular ituselama 5 tahun. Tapi semua berakhir ironis sekaligus tragis.Ia tewas dipatuk ular peliharaannya sendiri.
Peristiwa itu terjadi saat Imam hendak mengisi wadah minum untukular pada Minggu (23/10). Imam sempat dilarikan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, sayang nyawanya tak tertolong.
(dpe/iwd)