Seorang kakek ditemukan tergeletak lemas di atas becaknya. Tubuh tua dan kurusnya hanya berbalut sarung tipis yang warnanya pudar. Sedang kakinya dibalut celana usang nan kusut.
Tidurnya tampak nyenyak. Meskipun, ia tak bisa leluasa bergerak lantaran lebar becak yang tak terlampau luas. Namun siapa yang tahu, di bawah jok becak sang kakek, tersimpan rapi gulungan uang yang jumlahnya hampir Rp 49 juta. Kisah ini terjadi di Surabaya pada Maret 2018 lalu.
Kakek ini adalah Askan, tukang becak yang ditemukan sakit di sekitar Jalan Teratai samping SDK Gabriel Tambaksari, Surabaya. Saat ditemukan, Askan dalam kondisi panas tinggi.
Askan ditemukan anggota karang taruna setempat, Tri Wahyudi pada Rabu (21/3/2018). Ternyata, pria berusia 72 tahun ini memang sehari-hari tinggal di atas becak. Sebelum ditemukan dalam keadaan sakit, dia telah terkulai lemas selama beberapa hari.
"Kita temukan sekitar pukul 1-2-an dalam kondisi demam," ujar Tri Wahyudi.
Lalu, para pemuda melaporkan kejadian ini ke Kecamatan Tambaksari. Askan langsung dilarikan ke RSUD Dr Soetomo, sedang Tri bersama rekannya mencoba mencari identitas Askan. Tri ingin menghubungi pihak keluarga Askan.
Di becak, banyak ditemukan barang-barang pribadi Askan. Mulai dari perlengkapan mandi seperti sikat gigi hingga sabun. Ada pula beberapa pasang pakaian yang sudah usang.
Kala mencari identitas di sekitar becak, Tri menemukan hal lain. Ada sebuah tas kresek yang berisi setumpuk uang pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100 ribu yang digulung dan diikat karet gelang. Melihat ini, dia dan kawannya langsung menghubungi pihak kecamatan untuk mengamankan.
Sampai di kantor kecamatan, petugas mulai menghitung besaran uang milik Askan. Petugas terkejut lantaran dalam tas kresek itu terdapat uang berjumlah Rp 48.970.000.
Askan Menderita TBC
Akhirnya, Askan telah mendapat perawatan di RSUD Dr Soetomo, Jalan Karangmenjangan, Surabaya. Dia didiagnosis menderita penyakit TBC.
Camat Tambaksari saat itu, Ridwan Mubarun mengatakan, Askan ditemukan meringkuk di atas becak dengan bertelanjang dada. Tubuhnya demam tinggi. Namun, Ridwan menyebut, keluarga Askan belum ditemukan.
"Tak ditemukan identitas di becaknya. Hingga saat ini keluarganya belum diketahui," kata Ridwan, Sabtu (24/3/2018).
Di RSU dr Soetomo, Askan dirawat dan diisolasi di ruangan khusus karena mengidap tuberkulosis (TBC). Ridwan mengatakan, jika sudah sembuh, Askan rencananya akan ditempatkan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos). Dia perlu pendampingan dari tim Satuan Tugas (Satgas) TB.
"Pendampingan dalam hal kontrol pengobatan TB-nya," jelas Ridwan.
Sementara itu, uang Rp 48,9 juta milik Askan tengah diamankan di kantor kecamatan. Ridwan menyebut, uang itu aman di dalam brankas. "Diamankan di kantor kecamatan," katai Ridwan.
Dokter ungkap Askan sudah puluhan tahun tinggal di becaknya. Baca halaman selanjutnya!
(hil/dte)