Wali Kota Eri: Patung Bung Karno akan Dibangun di Surabaya

Wali Kota Eri: Patung Bung Karno akan Dibangun di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 06 Jun 2022 17:58 WIB
Wali Kota Surabaya bersama sejumlah toko di Surabaya
Pemkot Surabaya berencana akan membangun patung Presiden RI pertama, Ir Soekarno di Kota Pahlawan. Sebab, sang proklamator itu lahir di Surabaya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Pemkot Surabaya berencana akan membangun patung Presiden RI pertama, Ir Soekarno di Kota Pahlawan. Sebab, sang proklamator itu lahir di Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya akan membangun patung Soekarno. Hal ini disampaikan tepat pada hari kelahiran Bung Karno.

"Hari ini, bertepatan dengan hari lahir Bung Karno, kami mengumumkan patung Bung Karno nanti akan dibangun di Surabaya," kata Eri, Senin (6/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya patung Soekarno, dia berharap generasi muda Surabaya terus mengingat sejarah dan nilai-nilai yang patut dijadikan contoh dari Sang Proklamator.

"Ini ikhtiar kami untuk terus mengingat, mempelajari, dan membumikan dalam tindakan, segala pemikiran, serta teladan Bung Karno yang sungguh luar biasa kebaikannya bagi Indonesia dan dunia," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Eri menjelaskan, ada fakta sejarah tentang Bung Karno dan Surabaya yang mana Sang Proklamator menyebut Surabaya sebagai 'dapur nasionalisme'.

Wali Kota Surabaya bersama sejumlah toko di SurabayaWali Kota Surabaya bersama sejumlah toko di Surabaya. (Foto: Istimewa)

Bung Karno lahir di Kampung Pandean, Surabaya pada 6 Juni 1901 silam. Pada masa kanak-kanak ia sempat berpindah tempat tinggal mengikuti dinas ayahnya ke beberapa daerah.

Bung Karno kembali ke Surabaya untuk bersekolah di Hogere Burgerschool (HBS) yang kini menjadi bangunan kantor Pos Besar, tidak jauh dari Tugu Pahlawan.

"Setelah lahir, kemudian masa kecil berpindah, Surabaya tetaplah menjadi takdir Bung Karno setelah ayahnya Raden Soekemi mengirimkan sang anak untuk bersekolah di Surabaya dan indekos di rumah tokoh Islam Haji Oemar Said Tjokroaminoto, di Peneleh," ujarnya.

Di Peneleh, Bung Karno belajar banyak soal agenda-agenda kerakyatan. Ia terlibat dalam diskusi-diskusi dengan aktivis yang memiliki latar belakang ideologi beragam. Pergumulan intelektual di rumah Tjokroaminoto itulah, Bung Karno berjuang memerdekakan Indonesia.

"Tentu saja, proses pencarian ideologi Bung Karno di Surabaya dan nilai-nilai yang diperolehnya di Peneleh pastinya turut menjadi salah satu referensi bagi Bung Karno dalam menggali nilai-nilai kearifan rakyat, yang kemudian berujung pada penyusunan Pancasila," urainya.

Menurutnya, lima sila dalam Pancasila yang meletakkan gotong royong sebagai intisarinya sudah tertanam dalam diri masyarakat Surabaya.

"Kami melihat bagaimana gotong royong rakyat Surabaya mulai dari melawan penjajah, membangun kota, menghadapi pandemi, dan kini bersama bangkit dari pandemi," tukasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads