Pakar ITS Sebut Hujan Es Bisa Berpotensi Jadi Bencana Alam

Pakar ITS Sebut Hujan Es Bisa Berpotensi Jadi Bencana Alam

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 25 Feb 2022 09:37 WIB
Pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo
Prof Amien Widodo /Foto: Istimewa (Dok ITS)
Surabaya - Dalam sepekan ini, dua fenomena hujan es terjadi di Surabaya. Hujan es sempat turun di sejumlah wilayah Surabaya pada Selasa (22/2/2022), kejadian ini pun kembali terjadi Kamis (24/2/2022).

Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo MSi memberikan penjelasan penyebab fenomena alam ini kerap terjadi di Indonesia. Dia mengingatkan masyarakat untuk waspada karena hujan es bisa berpotensi menjadi bencana alam.

Amien memaparkan, hail atau yang lebih dikenal dengan hujan es oleh masyarakat terjadi karena awan Cumulonimbus (Cb). Awan Cb ini memiliki ukuran yang sangat besar dan gelap seperti bentuk jamur.

Awan yang sering muncul dari awal hingga di akhir musim penghujan ini dapat menyebabkan hujan es karena aliran udara ke bawah yang cukup tinggi.

"Dengan didukung suhu permukaan yang rendah, hujan yang akan turun bisa berbentuk butiran es," jelas Amien, Jumat (25/2/2022).

Selain itu, Amien mengatakan, awan Cb juga dapat membawa angin puting beliung yang sangat kencang. Menurutnya, hal ini yang memperburuk akibat dari hujan es.

"Hujan es ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia, kondisinya semakin parah karena semakin banyak titik yang mengalami hal ini," ungkap dosen Departemen Teknik Geofisika ITS ini.

Amien memaparkan hujan es sangat berpotensi menjadi bencana alam dari yang sebelumnya hanya fenomena alam biasa. Amien menambahkan, hujan es yang berukuran besar dan lebih padat dapat membawa kerusakan bagi masyarakat seperti pecahnya kaca atau genting rumah.

"Namun, angin puting beliung yang datang bersamaan dengan hujan es yang lebih harus diwaspadai karena bersifat lebih merusak," ungkapnya.

Sayangnya, hujan es yang terjadi tidak dapat diprediksi secara pasti akan terjadi kapan dan di mana, sehingga masyarakat tetap harus waspada terlebih saat musim hujan. Hal ini karena tidak selalu awan Cb membawa angin puting beliung dan menurunkan hujan es.

"Konstruksi harus lebih disiapkan untuk menghadapi hujan es yang disertai dengan angin puting beliung," pesannya.




(hil/fat)


Hide Ads