Hujan Deras Picu Rentetan Bencana Alam di Trenggalek

Hujan Deras Picu Rentetan Bencana Alam di Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 29 Nov 2024 12:15 WIB
Longsor di Trenggalek.
Longsor di Trenggalek. Foto: BPBD Trenggalek
Trenggalek -

Tingginya intensitas curah hujan memicu terjadinya sejumlah bencana alam di wilayah Trenggalek dalam dua hari terakhir. Tanah longsor hingga pohon tumbang merusak rumah warga.

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan, sejak Kamis kemarin, curah hujan di wilayah cukup tinggi dan merata di seluruh kecamatan. Kondisi itu mengakibatkan stabilitas tanah menjadi terganggu dan labil.

"Kejadian pohon tumbang ada di Desa Pringapus, Kecamatan Dongko menimpa musala, kemudian di Dongko, juga ada pohon tumbang menimpa dapur rumah Mubangit, terus di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, menimpa satu rumah juga. Pohon tumbang juga sempat memutus akses Desa Munjungan ke Desa Tawing," kata Triadi, Jumat (29/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bencana pohon tumbang juga sempat terjadi di ruas jalan nasional Panggul-Pacitan serta Desa Sawahan, Kecamatan Panggul. Sejumlah kejadian pohon tumbang tersebut langsung ditangani petugas gabungan dan masyarakat, sehingga arus lalu lintas kembali lancar.

Material pohon yang menimpa rumah warga juga dibersihkan. Lanjut dia, bencana tanah longsor terjadi di lima titik. Di Desa Sobo, Kecamatan Munjungan, tebing longsor menimpa rumah milik Soimun, sehingga dinding jebol dan mengalami kerusakan parah.

ADVERTISEMENT

"Saat ini, penghuninya mengungsi ke rumah kerabat yang aman," ujarnya.

Sementara di Desa Sawahan, Kecamatan Panggul, tanah longsor menimpa rumah milik Imron. Selain itu, tanah longsor disertai pohon tumbang juga menutup akses jalan kampung dan menimpa rumah Joni di Dusun Jati.

"Di Desa Watuagung, Kecamatan Dongko, ada tebing sepanjang 20 meter dengan tinggi 7 meter longsor dan menutup akses jalan. Kemudian di Cakul, Kecamatan Dongko, ada satu laporan tanah longsor yang menimpa rumah," imbuhnya.

Bencana tanah longsor terakhir terjadi pada Jumat pagi di Dusun Krajan, Desa Puyung, Kecamatan Pule. Tebing sepanjang 8 meter dengan tinggi 5 meter ambrol menimpa rumah milik Nyamin.

"Terkait dampak bencana alam ini, masyarakat bersama unsur terkait bergotong royong untuk membersihkan material longsor. Di sisi lain, kami mengimbau masyarakat agar waspada karena intensitas hujan tinggi," imbuh Triadi.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads