Melihat Koran-koran Kuno Lewat 'Pers Dalam Lorong Waktu' di Kota Lama

Melihat Koran-koran Kuno Lewat 'Pers Dalam Lorong Waktu' di Kota Lama

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Sabtu, 10 Agu 2024 19:45 WIB
Suasana pameran Pers Dalam Lorong Waktu di Kota Lama Semarang, Sabtu (10/8/2024).
Suasana pameran 'Pers Dalam Lorong Waktu' di Kota Lama Semarang, Sabtu (10/8/2024). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Sebuah pameran bertajuk 'Pers Dalam Lorong Waktu dan Penyelamatan Arsip' digelar di Kota Lama Semarang. Pengunjung bisa membaca koran dari tahun 1800-an dan melihat berbagai bentuk alat komunikasi kuno.

Lokasinya ada di Rumah Pohan yang berada di ujung Timur Jalan Kepodang Kota Lama Semarang. Pameran ini sudah dibuka sejak 8 Agustus 2024 dan masih bisa dikunjungi hingga 11 Agustus 2024 secara gratis.

Sejumlah koran kuno yang kertasnya sudah menguning dipamerkan dalam ruangan. Ada keterangan nama koran dan tanggal terbit mulai zaman pendudukan Belanda hingga Jepang. Pengunjung bisa membaca berbagai artikel bersejarah di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menariknya ada juga beberapa koran yang memiliki halaman berisi aksara Jawa. Koran itu antara lain Koran Mataram yang diterbit di Jogja oleh Sedyatama tahun 1920.

Kemudian pengunjung juga bisa melihat beberapa jenis mesin ketik. Selain itu terdapat sejarah alat komunikasi mulai dari keong terompet yang dulu digunakan sebagai isyarat, kemudian telepon kuno buatan tahun 1918, hingga telepon seluler kuno.

ADVERTISEMENT
Suasana pameran 'Pers Dalam Lorong Waktu' di Kota Lama Semarang, Sabtu (10/8/2024).Suasana pameran 'Pers Dalam Lorong Waktu' di Kota Lama Semarang, Sabtu (10/8/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Ketua Pameran Koran Pers dalam Lorong Waktu, Johanes Christiono mengatakan pameran digelar bekerjasama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Semarang. Dia menyebutkan koran yang dipajang ada yang diterbitkan sejak tahun 1818.

"Jumlahnya ada puluhan koran. Kami bagi era Belanda kemudian Jepang dan masa NKRI," kata Johanes di lokasi, Sabtu (10/8/2024).

Pameran itu digelar sebagai sarana edukasi sejarah. Generasi muda bisa melihat koran-kotan lama yang tidak hanya menyebar berita tapi juga berpengaruh menyampaikan suara masyarakat. Johanes menyebut, salah satunya koran De Locomotief yang kantornya ada di Jalan Kepodang Kota Lama.

"Ini adalah koran bikinan era Belanda tapi karena pengaruh politik etis mereka memperjuangkan juga hak rakyat Indonesia," tegasnya.

Dalam pameran itu juga digelar beberapa acara antara lain diskusi buku, pelatihan sastra menggunakan, hingga pelatihan konten kreator dan jurnalistik.




(aku/aku)


Hide Ads