Sejarah Candi Merak: Makna Relief, Keunikan, Daya Tarik, dan Jam Bukanya

Sejarah Candi Merak: Makna Relief, Keunikan, Daya Tarik, dan Jam Bukanya

Naufal Adam - detikJateng
Rabu, 12 Jun 2024 14:51 WIB
Candi Merak di Klaten
Candi Merak Klaten Foto: Laman resmi Kecamatan Karanganom Klaten
Solo -

Sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia memiliki banyak jejak peninggalan seperti prasasti, kitab, hingga candi. Adapun salah satu candi hindu yang terletak di Jateng adalah Candi Merak.

Meskipun Candi Prambanan adalah jejak peninggalan agama Hindu yang terkenal di Jateng, namun Candi Merak bisa menjadi salah satu pilihan destinasi sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Dikutip dari laman resmi Kecamatan Karanganom Klaten, buku 'Candi Indonesia' oleh Edi Sedyawati, situs resmi Kemdikbud, dan jurnal 'Candi Merak: Antara Peninggalan, Pelestarian, dan Harapan oleh Danang Susena dan Sri Budiyono, berikut detikJateng ulas informasi mengenai lokasi, sejarah, relief, keunikan, daya tarik, jam buka, dan harga tiket masuk Candi Merak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi Candi Merak

Candi Merak berlokasi di Dusun Candi Merak, Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Lokasi candi ini berdekatan dengan candi Karangnongko yang memiliki kemiripan dari unsur sejarahnya.

Bentuk candi ini terdiri dari satu candi induk dengan desain bujur sangkar dan tiga candi perwara. Letak candi induk menghadap ke arah timur dan Candi Perwara menghadap ke barat yang saling berhadapan.

ADVERTISEMENT

Sejarah Candi Merak

Sejarah adanya Candi Merak ini merupakan hasil peninggalan Hindu dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi Merak diperkirakan dibangun pada sekitar tahun 830-900 Masehi.

Penamaan Candi Merak dikarenakan pada zaman dahulu di lokasi candi terdapat sarang burung merak. Ditemukan pada tahun 1925, di lahan tersebut hanyalah berupa tanah kosong yang terdapat pohon besar bernama Pohon Joho dan Candi Merak tampak terkubur hanya terlihat beberapa batu serta arca.

Kemudian, pemugaran dilakukan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1936. Pemugaran yang dilakukan berhasil menemukan bagian kaki Candi Merak dan juga dilakukan percobaan penyusunan bagian kaki, tubuh, dan atap candi.

Pemerintah Indonesia melakukan pra pemugaran Candi Merak pada tahun 1985 dengan melakukan pengumpulan batu, pendokumentasian, dan pencocokan batu. Hingga pada tahun 2008 dilakukan pemugaran Candi Merak dan selsai pada tahun 2012.

Relief Candi Merak

Candi Merak terdiri dari sebuah candi induk dan tiga candi perwara. Namun ketiga candi perwara tersebut hanya tersisa kaki dan sebagian tubuhnya.

Sisi timur tubuh candi induk terdapat jalan masuk tangga naik berhiaskan makara yang bentuknya seperti kepala ular dengan mulut terbuka berisi arca burung di dalamnya. Terdapat hiasan kepala kala tanpa taring di pintu masuk candi.

Di bagian luar pipi tangga sebelah utara kiri-kanan terdapat relief pohon kaltaparu dan relief seorang yaksa sedang berdiri sambil memegang gada. Lalu untuk dinding luar pipi tangga sebelah selatan, terdapat relief bergambar tokoh makhluk khayangan sedang berjalan setengah berlari menuju sebatang pohon.

Bagian tubuh candi memiliki penampil dan bilik, namun bilik candi yang biasanya berisi arca utama atau lingga disini tampak kosong. Terdapat yoni berukuran besar dengan hiasan kura-kura, naga, dan nandi.

Di dalam bilik candi ada delapan relung tanpa arca. Terdapat selasar dengan lebar kurang lebih 0,60 meter berhiaskan antefiks di bagian tepinya yang mengelilingi tubuh candi.

Bagian tubuh candi berhiaskan sulur-suluran, bunga, dan burung. Di sisi depan tubuh candi, terdapat penampil yang memiliki sebuah lubang jendela pada dindingnya.

Berbeda dengan bagian dalam tubuh candi yang dihiasi relief bunga teratai, bagian dinding luar penampil justru dihiasi relief dewa-dewa yang terlihat tidak utuh.

Dinding luar tubuh candi, sisi depannya, di kiri-kanan penampil terdapat relung kosong yang di kiri kanan masing-masing relung terdapat relief dewa-dewa. Biasanya di relung sisi utara terdapat Arca Durga dan di sisi selatan Arca Ganesa.

Untuk bagian atap, Candi Merak adalah candi dengan tipe atap bertingkat susun tiga yang semakin ke atas semakin mengecil. Bagian atap pertama terdapat empat relung yang terletak di tengah-tengah keempat sisinya.

Pada tiap sisi dan sudut-sudut atap candi terdapat hiasan geometris, ratna, dan antefiks. Lalu di antefiks bagian tengah terdapat pahatan relief arca yang menggambarkan tokoh dalam ukuran setengah badan.

Keunikan dan Daya Tarik Candi Merak

Candi Merak memilik keunikan dan daya tarik sendiri dibanding candi lainnya. Berikut adalah keunikan dan daya tarik candi Merak.

1. Bentuk Candi yang Unik

Candi Merak memiliki bentuk bujur sangkar dengan ukuran 8,38 x 8,38 meter. Atapnya berbentuk piramida bertingkat tiga yang membuatnya terlihat ramping dan anggun.

2. Tangga Berhias Kalamakara

Candi Merak dikelilingi oleh tangga yang dihiasi dengan ukiran kepala Kalamakara di bagian ujungnya. Kalamakara adalah makhluk mitologi berwujud raksasa yang sering ditemukan pada candi Hindu dan Buddha. Ukiran Kalamakara ini menambah kesan estetis dan sekaligus memberikan kesan 'penjaga' pada candi.

3. Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Candi Merak

Untuk detikers yang ingin mengunjungi Candi Merak, dapat menuju ke lokasi pada hari Senin-Jumat pukul 09.00-16.00 WIB. Tidak dikenakan biaya tiket masuk untuk berkunjung ke Candi Merak, wisatawan hanya perlu menaati peraturan yang ada saat masuk ke kawasan candi.

Demikian informasi mengenai lokasi, sejarah, relief, keunikan, daya tarik, jam buka, dan harga tiket masuk Candi Merak. Semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Naufal Adam peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(par/ams)


Hide Ads