Sejarah dan Daya Tarik Candi Gumpung di Jambi

Sejarah dan Daya Tarik Candi Gumpung di Jambi

Putri Fadyla - detikSumbagsel
Minggu, 24 Nov 2024 22:30 WIB
Candi Gumpung di Jambi
Foto: Candi Gumpung di Jambi (Dok. Buku Candi Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa)
Jambi -

Candi Gumpung adalah salah cagar budaya yang berasal dari provinsi Jambi. Candi ini menjadi penanda bagi keagamaan dan budaya yang menarik untuk dikunjungi.

Candi ini adalah makam peradaban masa lalu yang terletak di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Candi Gumpung menceritakan tentang latar belakang kejayaan agama Buddha Vajrayana.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Candi Gumpung, yuk simak artikel yang telah detikSumbagsel rangkum!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Candi Gumpung

Dikutip dari buku Candi Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa oleh Kemendikbud, Candi Gumpung berlatar agama Buddha Vajrayana. Candi ini didirikan pada pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-10.

Perkiraan pendirian Candi Gumpung didasarkan atas penelitian Boechari pada 1985 dari peripih Candi Gumpung. Bentuk huruf dalam tulisan yang tertulis di atas lempengan emas yang dikubur di dasar candi. Inskripsi itu bertuliskan aksara Kawi atau Jawa Kuno.

ADVERTISEMENT

Selain dari tulisan tersebut, penemuan keramik China di sekitar candi yang berasal dari masa Dinasti Sung juga memperkuat perkiraan tersebut.

Struktur Candi Gumpung

Candi ini berukuran persegi dengan ukuran 17,9 x 17,9 meter dan tinggi sekitar tiga meter. Uniknya candi ini tidak memiliki ruangan dan menghadap ke timur.

Beberapa pendapat menyebutkan bahwa Candi Gumpung mengalami dua atau tiga kali tahap pembangunan. Struktur pertama Candi Gumpung berbentuk lapik besar, pejal, dan pintu tanpa tangga.

Di atas lapik tertata lima stupika (Stupa kecil) dalam bentuk mandala Vajradhatu. Bentuk ini sesuai dengan sifat candi dari agama Buddha Vajrayana.Struktur ini mirip dengan struktur Lama-Stupa di Cina.

Struktur kedua Candi Gumpung terdapat tambahan teras untuk meletakkan arca Prjnaparamitha yang berasal dari abad ke-13. Menurut Soekmono, struktur tersebut berupa tambahan bangunan kecil di atas candi.

Di hadapan Candi Gumpung terdapat kaki bangunan dengan tangga yang berada di sisi timur dan barat. Di bagian tengah kaki bangunan terdapat sepadang umpak. Ukurannya sekitar 9,75 x 9,85 meter.

Candi Gumpung dikelilingi oleh pagar berukuran 150 x 155 meter dan pintu gerbang yang berada di sebelah timur. Selain di timur, sisi barat juga memiliki gerbang, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Diperkirakan bahwa gerbang timur adalah gerbang utama candi ini.

Daya Tarik Candi Gumpung

Candi Gumpung merupakan bagian candi paling besar yang ada di komplek percandian Muaro jambi. Candi ini menjadi salah satu saksi dalam perkembangan agama Buddha di Jambi.

Selain itu, susunan dan arsitektur Candi Gumpung juga sederhana, tetapi unik. Tersusun dari batu bata merah tidak membuat candi ini kehilangan kemegahannya.

Selain itu, halaman yang luas di sekitaran Candi Gumpung juga menciptakan suasana tenang. Apalagi semenjak dilakukan pemugaran pada 1982 hingga 1988 membuat pelestarian candi ini menjadi lebih terjaga.

Bukan hanya pelestarian pada kondisi candi. Banyak penelitian yang kemudian dilakukan untuk menggali pengetahuan tentang kehidupan masyarakat pada saat ini. Candi Gumpung tidak hanya istimewa karena bentuknya, tetapi juga menginspirasi.

Nah, itulah penjelasan tentang Candi Gumpung. Menarik ya, jangan lupa berkunjung!

Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads