Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali budaya di tiap daerahnya. Bahkan, daerah yang berada di pulau yang sama juga tidak menjamin memiliki budaya yang sama persis.
Provinsi Jawa Tengah yang termasuk provinsi dengan penduduk terpadat di Indonesia juga memiliki budaya yang kaya di tiap kabupaten atau kotanya. Salah satu kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Wonogiri memiliki sejarah yang berbeda dengan kabupaten lain di Jawa Tengah.
Berikut merupakan rangkuman sejarah Kabupaten Wonogiri mulai dari asal-usul, fakta, letak geografi, serta ciri khas yang dimiliki kota gaplek ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal Usul Kabupaten Wonogiri
Dilansir laman resmi pemerintah Kabupaten Wonogiri, asal mula Kabupaten Wonogiri berkaitan erat dengan perjalanan hidup Raden Mas Said atau yang dikenal juga dengan Pangeran Sambernyawa (kelak menjadi Mangkunegara I). Nama Wonogiri itu sendiri berasal dari kata bahasa Jawa yaitu wana (hutan atau sawah) dan giri (gunung atau pegunungan). Penamaan ini sangat erat dengan kondisi wilayah Wonogiri yang memang sebagian besar terdiri atas sawah, hutan, dan gunung.
Awalnya, pemerintahan di Kabupaten Wonogiri adalah wilayah yang menjadi pusat perlawanan Raden Mas Said terhadap penjajahan Belanda. Raden Mas Said dilahirkan di Kartasura pada hari Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah 1650 Jimakir, Windu Adi Wuku Wariagung, atau setara dengan tanggal 8 April 1725 Masehi. Raden Mas Said adalah anak dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang meninggal saat melahirkan.
Kabupaten Wonogiri awalnya ditemukan Raden Mas Said tatkala ia bersama pengikutnya mulai mengembara mencari tempat yang aman guna menyusun kekuatan kembali. Hal ini dikarenakan terjadi konflik di Keraton yang disebabkan oleh ketidakadilan Raja (Paku Buwana II).
Raden Mas Said memilih Dusun Nglaroh (bagian dari Kecamatan Selogiri) sebagai tempat tujuannya. Di sana, ia menggunakan sebuah batu sebagai basis strateginya dalam menghadapi ketidakadilan. Batu ini kemudian dikenal sebagai Watu Gilang, tempat dimulainya perjuangan Raden Mas Said melawan ketidakadilan dan penjajahan.
Bersama pengikut setianya, mereka membentuk pasukan inti yang kemudian berkembang menjadi perwira-perwira perang yang handal, dikenal sebagai Punggowo Baku Kawandoso Joyo. Dukungan tinggi dari rakyat Nglaroh terhadap perjuangan Raden Mas Said didukung oleh Kyai Wiradiwangsa yang diangkat sebagai Patih. Inilah awal terbentuknya suatu pemerintahan yang kemudian menjadi asal mula Kabupaten Wonogiri.
Letak Geografis Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Wonogiri terletak pada posisi geografis antara 7Β°32' sampai dengan 8Β°15' Lintang Selatan (LS) dan antara 110Β°41' hingga 111Β°18' Bujur Timur (BT). Luas wilayah kawasan ini adalah 182.236,02 hektar atau 5,59% dari luas total Provinsi Jawa Tengah dan memiliki panjang garis pantai 7,6 km.
Dari segi administrasi, wilayah Kabupaten Wonogiri memiliki batas wilayah sebagai berikut:
- Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Pacitan yang semuanya termasuk dalam wilayah Provinsi Jawa Timur.
- Di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.
- Di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo.
Fakta Menarik Kabupaten Wonogiri
Berdasarkan laman resmi pemerintah Kabupaten Wonogiri, fakta menarik yang ada di Kabupaten Wonogiri yaitu objek wisata yang beragam. Pasalnya, walaupun wilayahnya sebagian besar merupakan sawah, hutan, dan pegunungan, Wonogiri juga memiliki obyek wisata di kawasan pantai seperti Pantai Sembukan. Kota Gaplek ini juga memiliki obyek wisata air terjun sebagaimana yang biasa dimiliki oleh wilayah dengan topografi gunung.
Ciri Khas Kabupaten Wonogiri
1. Tari Kethek Ogleng
Tarian Kethek Ogleng adalah salah satu jenis seni tari tradisional yang menampilkan gerakan lucu dari kera putih, disertai dengan musik gamelan yang ceria dan menghentak, serta memiliki sifat yang menghibur. Kethek Ogleng berkembang di daerah Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur, dan sebagian wilayah Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.
2. Wisata Waduk Gajah Mungkur
Tempat wisata Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri adalah salah satu landmark di daerah tersebut, selain terkenal dengan julukan "kota gaplek". Oleh karena itu, bagi sebagian orang, perjalanan mereka ke Wonogiri belum dianggap lengkap tanpa mengunjungi objek wisata tersebut. Waduk Gajah Mungkur yang terletak di Desa Sendang, Wonogiri, menawarkan beberapa spot menarik untuk dikunjungi.
3. Kota Gaplek
Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah sering disebut sebagai Kota Gaplek karena kondisi alamnya yang didominasi oleh batu gamping atau tanah berkapur. Hal ini membuat produksi padi tidak cocok untuk dilakukan di beberapa wilayahnya karena keterbatasan sumber daya air. Sebagai alternatif, kegiatan pertanian di Wonogiri lebih difokuskan pada tanaman singkong. Salah satu hasil pertanian singkong yang terkenal dari Wonogiri adalah tepung gaplek, yang dapat diolah menjadi berbagai hidangan.
Artikel ini ditulis oleh Novyana peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(apu/apl)